42

13.1K 469 9
                                    

Ramelson pov

Kulajukan mobilku dengan kecepatan penuh membelah jalanan yang telah lenggang itu entah sekarang sudah pukul 03.00 dini hari.

Pikiranku benar benar sedang tak karuan, aku memikirkan tentang perkataan andine.

Bagaimana bisa keluargaku melakukan hal seperti itu? Bahkan dia berkata aku harus bertanya pada orang tuaku.

Benar benar wanita busuk bagaimanapun mereka orangtuaku tak pantasnya aku bertanya hal tidak sopan seperti itu, sudah pasti orangtuaku akan berfikir aku mencurigai mereka.

Kuparkirkan mobilku di dekat taman kota, aku sudah tidak memiliki apa apa lagi bahkan bagaimana kelanjutan hidup Renandra dan calon bayiku?

Bagaimana aku menjelaskan pada reista tentang kebangkrutan perusahaanku? Apa dia akan tetap bersamaku saat tau aku sudah tidak punya apa apa?

Astaga kepalaku benar benar sakit memikirkan semua hal ini, ini semua karena kebodohanku mencintai perempuan busuk seperti andine!

Sudah cukup sudah cukup aku mencintainya selama ini, tidak akan lagi aku melakukan kebodohan itu untuk kedua kalinya.

Aku kembali masuk kedalam mobilku untuk pulang ke rumahku, entah kenapa saat seperti ini aku butuh ketenangan dan ketenangan itu aku hanya dapat saat melihat wajah Reista dan anakku Renandra.

Tak berapa lama mobilku sampai di perkarangan rumahku.
Kuparkirkan mobilku dan masuk kedalam rumah kulihat sekeliling sangat sepi, Batinku.

Kunyalakan saklar lampu lalu aku berjalan ke arah sofa, namun aku sedikit terkejut melihat Reista tertidur di sofa itu.

"Hei hei reista bangunlah", bagaimana dia bisa tertidur disini tubuhnya masih kurang baik bahkan baru tadi siang dia kuantar pulang dari rumah sakit karena dia memaksa untuk tidak tinggal di rumah sakit lagi.

Kulihat dia menggeliat dan matanya mulai mengerjap menyesuaikan sinar lampu.

" Ramel, kau sudah pulang?", Tanyanya padaku.

"Ya aku baru pulang, ayo kita naik kekamar mengapa kau tidur disini? Badanmu bisa sakit Reista ", aku mencoba menggendongnya untuk naik ke atas kamar.

"Turunkan aku Ramel, aku bisa berjalan sendiri", Rajuk reista saat Ramel mengangkat tubuhnya.

"Sudah diam saja, aku tak ingin kau dan anak dalam kandunganmu itu lelah", kataku lagi

"Ada denganmu, raut wajahmu seperti sangat lelah sekali", tanya reista dia memegang wajahku perlahan

Aku diam tak menjawab pertanyaannya sesampainya dikamar kami kuturunkan dia dan aku mulai membersihkan tubuhku.

Selesai membersihkan tubuh aku naik ke atas tempat tidur dan kulihat reista tetap terjaga melihat ke dah langit langit kamar.

"Mengapa kau tidak lanjut tidur? Ini masih terlalu pagi", tanyaku.

"Aku tidak bisa tidur",

"Mengapa? Apa ada yang menggangu pikiranmu?",

"Ya", jawab Reista singkat.

"Apa itu? Ceritakan lah padaku",

"Aku memikirkan dirimu Ramel", Reista mendekatiku dan mulai memeluk tubuhku.

Aku balik memeluknya dan mulai membelai rambutnya yang panjang itu.

"Mengapa kau memikirkanku? Aku disini",

"Aku merasa ada yang kau sembunyikan dariku Ramel",

Dia menegakan kepalanya dan melihat ke arah mataku.

"Katakanlah apa yang kau sembunyikan dariku Ramel, kau sudah berjanji akan menjadi teman yang baik untukku. Setidaknya bercerita lah sebagai teman jika kau tak ingin bercerita sebagai suami ke pada istrinya",

"Ya baiklah baiklah maafkan aku sudah menggangu pikiranmu, aku akan ceritakan apa yang terjadi tapi aku ingin kau berjanji jangan memotong pembicaraanku",

"Ya aku berjanji, jadi ceritakan lah aku akan mendengarkanya",

Aku menatap matanya aku takut jika aku tak bisa melihat mata indahnya lagi, aku takut dia akan meninggalkan aku saat tau aku bangkrut tapi mau bagaimana lagi aku harus menceritakannya.

Aku menarik nafasku panjang aku harus jujur pada reista saat ini juga.

"Maafkan aku jika kabar ini akan mengejutkanmu, tapi ketahuilah aku sudah berusaha semampuku untuk memperbaikinya namun ternyata usahaku tak memperbaiki apapun. Perusahaan Ettrama sudah jatuh atas nama orang lain dan aku serta keluarga ku kini sudah tidak mempunyai apa apa reista. Semuanya asset perusahaan serta rumah dan saham saham perusahaan Ettrama sudah bukan atas namaku lagi. Dan juga semua tabungan di blokir aku bangkrut reista aku bangkrut",

Aku menundukkan kepalaku, aku tidak berani melihat mata reista lagi aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana responya

Kurasakan ada sebuah tangan yang lembut menyentuh pundak ku
Kuangkat kepalaku dan kulihat reista tersenyum ke arahku.

Dia mendekatiku dan mencium keningku perlahan lalu dia tersenyum lagi.

"Hidup memang seperti itu Ramel, ada saatnya kita jatuh dan ada saatnya kita akan bangkit mungkin saat ini tuhan sedang ingin menguji kita dengan mengambil harta yang kita miliki tapi ketahuilah Ramel Tuhan tetap memberikan kita kasih sayang dari semua keluarga kita apalah daya sebuah harta melimpah namun tidak ada kasih sayang yang kita rasakan. Tak apa kita hanya hidup sederhana namun selalu merasakan kehangatan sebuah kasih sayang dari keluarga jangan putus asa ramel aku disini aku akan ada saat kau membutuhkan seorang teman bahkan aku akan ada saat kau sedang membutuhkan seorang istri dan aku akan tetap ada saat kau membutuhkan seorang ibu bagi anak anak mu nanti. Aku disini Ramel disampingmu tak apa jika kau memang tak akan menengok ke arah ku namun ketahuilah aku akan selalu menjadi sandaran saat kau lelah, aku akan memayungimu saat kau kehujanan. Tetaplah berdiri walaupun terpaan angin menghujanimu", Reista memelukku lagi.

Entah perasaan apa yang kurasakan saat ini namun yang kutau aku merasakan perasaan yang nyaman dan tenang
Aku merasa semua beban ku tiba tiba hilang saat bersama reista aku membalas pelukannya dan mengecup keningnya.

Ya aku tidak boleh lemah untuk saat ini, aku akan berjuang ada mereka keluargaku yang harus aku bahagiakan ada mereka yang akan selalu mendukung ku
Apapun yang terjadi aku akan tetap berusaha membahagiakan mereka.

"Terimakasih", kataku padanya.

Dia tersenyum dan menganggukkan kepalanya lagi, aku beruntung mendapatkanmu reista.









Jeng jeng 😁
Jangan lupa klik bintangnya yak dan kasih komentar kalian
Follow Ig ku yang mau liat profil
Ig: Silvaaresta

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang