28

14.9K 421 14
                                    

Ramelson pov

Ini sudah pukul 11 malam, namun aku enggan meninggalkan ruangan kerjaku pikiranku gelisah mengingat kejadian tadi siang

Saat Reista melihat aku dan wanita jalang tadi sedang berciuman,sebenarnya aku tidak ingin mencium wanita itu.

Namun tetap saja, wanita itu memaksaku untuk berciuman dengannya.

Lalu bagaimana ini, Reista sedang hamil apa dia baik baik saja setelah melihat suaminya sendiri melakukan hal yang tidak baik di kantornya.

Tapi kulihat sedari tadi ia bersikap biasa saja, apa dia benar benar tidak merasakan sakit hati? Seharusnya dia marah kepadaku tapi mengapa selama di kantor tadi ia tetap tersenyum.

Tapi mengapa aku harus sibuk memikirkannya?

Bodohnya lagi, aku jarang menyapanya saat dirumah semenjak aku tau tentang kabar kehamilannya.

Bukanya aku tidak senang dia hamil namun aku hanya bingung harus mengucapkan apa padanya.

Apa aku harus pulang dan menjelaskan tentang kejadian tadi?

Ya sepertinya aku harus pulang dan berbicara empat mata dengannya.

Aku mulai bergegas keluar dari kantor dan mengemudikan mobilku dengan kecepatan tinggi.

Aku tidak ingin berlama lama memikirkan apa yang akan terjadi.
Atau bahkan bagaimana pandangan Reista terhadapku karena kejadian tadi di kantor.

Mobilku mulai memasuki pekarangan rumahku, aku terburu buru turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah aku menaiki tangga untuk menuju lantai dua dimana kamarku dan Reista berada.

Setelah sampai di depan kamar itu aku memutar kenop pintu dan masuk kekamar itu, tapi dimana Reista? Dia tak ada dikamarnya.

Apa di kamar Renandra? Aku mulai berjalan ke arah kamar Renandra  namun aku tidak menemukan Reista juga.

Kemana dia?, batinku.

Kenapa aku gelisah sekali saat tidak menemukannya dia dalam rumah ini, aku mengeluarkan handphoneku untuk menghubungi nomor Reista

Namun sebelum sambungan pertama, ternyata nomornya tidak aktif.

Astaga dimana kamu Reista? Ini sudah larut malam apalagi dia sedang hamil

Kemana perginya dia selarut ini.

Aku bergegas keluar untuk bertanya ke pada security

"Drako? Apa kau melihat nyonyamu? Tanyaku

"Tidak tuan sejak tadi pagi berangkat ke kantor saya tidak melihat nyonya",

"Yasudah, aku pergi dulu",

Aku mulai masuk ke dalam mobilku untuk mencari Reista

Apa aku harus menelepon mommy atau ibu mertuaku? Astaga.. tidak tidak.

Mereka akan menyangka aku tidak mengurus Reista dengan baik jika tau Reista tidak ada dirumah.

Aku bahkan baru ingat jika Renandra menginap di rumah ibu mertuaku, ya aku punya alasan kesana untuk melihat anakku.

Aku mengemudikan mobilku ke arah rumah mertuaku itu, hanya 15 menit aku sudah sampai.

Aku keluar dan mulai memencet bel pintu, tak berapa lama seorang maid keluar dari rumah itu.

" Ahh tuan Ramelson, ada apa?

"Apa anak dan istriku ada didalam?tanyaku tanpa basa basi.

"Tuan muda Renandra sedang tidur namun nyonya Reista tidak ada dirumah semenjak kemarin sore mengantar tuan Renandra ", katanya padaku.

"Oh begitu, yasudah kalau begitu masuklah. Aku hanya ingin berkunjung sebentar tapi anakku sudah tidur biar besok saja aku kemari lagi.

"Ya baiklah tuan, selamat malam",

Aku bergegas pergi, dimana sebenarnya Reista bahkan dia tidak ada di rumah orang tuanya.

Apa dia menginap di salah satu rumah temanya? Tapi aku bahkan tidak tau satupun teman Reista.

Benar benar bodoh kau Ramel, kau bahkan tidak tau kehidupan istrimu itu sendiri.

Aku benar benar mulai gelisah harus mencari kemana perginya Reista.

Aku mengeluarkan ponsel untuk menghubungi orang kepercayaanku untuk mencari Reista.

"Hallo, cari istriku sekarang!", Kututup telponku itu

Aku tidak ingin berbasa basi dengan mereka

Dimana pun Reista sekarang aku harus menemukannya.













Pada kesel kan gara gara Ramel sok gak peduli sama Reista?
Sama author juga😁
Jadi kita kerjain aja si Ramelson itu wkwkwk

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang