12

21.9K 597 1
                                    

Reista terlihat cantik malam itu, saat ulang tahun anakku kuakui itu dress berwarna merah muda selutut rambut dikuncir satu memperlihatkan leher putih jenjangnya terlihat polos namun anggun.

Senyum nya terpancar di setiap orang yang menyapanya, dari raut wajahnya dia seperti terusik dengan kedatangan adik ipar di sebelahku semalam.

Dia benar benar sangat menyayangi anakku, memperlakukannya selayaknya anak sendiri.

Bahkan anakku pun sangat nyaman saat berada di dekatnya.

Sosok perempuan muda seperti anak belasan umur namun penuh dengan jiwa keibuan

Ahh..

Aku terlalu memikirkannya semenjak semalam, bahkan tadi malam dia tidak tidur di kamar kami.

Ya walaupun sudah menikah bahkan aku belum berniat untuk menyentuhnya.

Dia terlalu polos untuk menjadi sebuah pelampiasan, biarkan jalang jalang diluar sana saja yang ku jadikan pelampiasan.

Dia sudah baik kepada anakku, ya walaupun aku benar benar bersusah payah menahan hasratku saat berada di sampingnya.

Lamunanku tersadar saat terdengar suara ketukan pintu.

"Masuk", ucapku.

Orang yang sedari tadi ternyata muncul dihadapanku ini.

"Maaf tuan, rapat dengan tuan David hari ini di tunda. Sekertarisnya memberi informasi bahwa beliau sedang sakit", ucapnya padaku

Ya kuakui dia sangat profesional dalam pekerjaan, dia tetap menghormatimu sebagai atasannya di kantor.

Padahal sekarang statusnya nyonya utama dari perusahaan ini.

" Ya baiklah, berarti jadwalku kosong hari ini?", Tanyaku padanya.

"Ya benar tuan",

"Baiklah bagaimana jika malam ini kau keluar denganku untuk makan malam",
Dia menatapku heran.

"Dalam rangka apa tuan",

"Aku hanya ingin mengucap terimakasih kepadamu",

"Untuk apa?",

"Karena sudah mau menyayangi Renandra seperti anakmu sendiri",

"Itu memang sudah menjadi tugasku sebagai istri, lagipula Renandra anak yang baik dan sangat penurut menurutku", dia tersenyum cantik.

"Ya aku benar benar senang melihatnya sudah tidak murung seperti dulu, dia suka iri saat melihat teman temannya bisa bersama ibu mereka. Memang Renan tak pernah mengeluh untuk mempunyai ibu tapi aku tau bahwa dia sangat menginginkan itu",

"Ya aku juga bisa melihatnya, bagaimana jika makan malam ini Renandra ikut? Pasti dia sangat senang",

"Ya ide yang bagus, kamu hubungi lah mommy agar dia memberitahu Renan tentang acara malam ini",

"Ya baiklah, aku akan memberitahunya. Kalau begitu aku permisi keluar", dia tersenyum tulus dan melangkahkan kakinya keluar ruanganku.

Aku hanya menganggukan kepalaku aku senang saat melihatnya tersenyum sumringah seperti tadi.

Dia benar benar menggemaskan menurutku.

Reista pov

Ahh aku seperti ingin naik ke atas meja dan menari salsa.
Hanya undangan makan malam pribadi tapi hatiku seperti berdansa ria.

Astaga ada apa dengan hatiku ini, itu hanya undangan makan malam sebagai ucapan terimakasih
Jangan terlalu percaya diri reista kau terlalu bersemangat sepertinya.

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang