59

11.9K 353 7
                                    

Andine pov

"Apa yang kau perbuat Tom!?", Kubanting koran harian yang baru saja kubaca di depan Tom

Kulihat Tom hanya meliriknya sekilas lalu melanjutkan sarapannya lagi.

"Jawab aku Tom!", Suaraku mulai meninggi

"Apa yang ingin aku jawab sekarang?", Tanya Tom balik, ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menghadapku.

Aku memandangnya kulihat wajah datarnya tampak sedang menahan emosi.

"Aku ingin tau ada apa dengan berita di koran itu?", Kataku memberanikan diri menjawab pertanyaannya.

"Berita yang mana?apa yang ingin kau ketahui? Bicara lah yang jelas", Tom tetap memandangku dengan wajah datarnya.

"Kembalinya perusahaan Ettrama", kataku tak kalah datar.

"Ada apa dengan perusahaan Ettrama? Kembalinya perusahaan yang memang jelas miliknya? Atau tentang kembalinya penguasa pasar saham terbesar itu?", Kata Tom sarkartis.

"Bagaimana bisa Ramelson mendapatkan kembali perusahaan Ettrama yang sudah jelas jatuh ke tanganku, dan aku tak mengetahui itu sama sekali Tom", aku menahan nafas agar tak terbawa emosi terlalu jauh.

"Tau atau tidaknya dirimu tak akan mengubah apa apa andine, itu perusahaan mereka. Maka sudah seharusnya perusahaan itu ditangan mereka", Tom berjalan membelakangiku ia meminum segelas air lalu duduk di sofa yang tak jauh dari ruang makan.

Aku mengikutinya, aku ingin kejelasan dari masalah ini.

"Kau memberikan kembali perusahaan Ettrama ke Ramel?", Kataku telak.

"Ya", jawabnya singkat.

"Dasar bodoh, aku tak menyuruhmu untuk mengembalikan perusahaan Ettrama. Tapi aku menyuruhmu untuk mengurus perusahaan itu Tom!", Suaraku benar benar meninggi saat ini. Nafasku mulai memburu.

"Aku memang bodoh, jadi apa yang kau inginkan saat ini?", Tom memandangku dari duduknya. Kulihat dia tetap berbicara dengan tenang.

"Aku tidak terima kau memberikan perusahaan itu Tom, seharusnya hari ini Ettrama dan keluarganya dipermalukan di seluruh negeri karena kebangkrutannya. ", Kataku menggebu.

"Kau harus terima andine, itu perusahaan mereka. Kau sudah selesai membalaskan dendamu maka sudahlah semuanya. Jangan pernah bahas mereka ataupun keluarga mereka, biarkan kita bersaing dengan perusahaan mereka dengan cara yang sehat",

Aku menghampirinya dan duduk disampingnya lalu menatap matanya dari dekat.

"Mengapa kau lakukan itu?", Tanyaku suaraku sudah mulai memelan.
Aku tak mungkin berbicara kasar pada Tom saat ini.

"Untuk melindungi mu", katanya singkat.

"Melindungiku? Melindungiku dari apa? Aku baik baik saja. Lagipula apa hubungannya perusahaan Ettrama dengan melindungi diriku", kataku penasaran.

"Kau tidak tau dan tidak akan pernah tau tentang kejamnya dunia bisnis andine",

"Maksudmu?", Aku tetap memandang mata Tom, namun tom mengalihkan pandangannya dan menatap kosong arah depan.

"Saat kau mendapatkan perusahaan Ettrama secara cuma cuma, itu tandanya kau sedang memberikan makan kepada hewan liar yang sedang kelaparan. Pesaing Ettrama akan menyingkirkan mu dengan bagaimana dan apapun caranya. Agar perusahaan Ettrama itu jatuh ke tangan mereka, mereka tau kelemahanmu andine. Mereka akan mencari latar belakang dan seluruh hal penting tentang dirimu dan akan mencari celah agar bisa mendapatkan perusahaan Ettrama. Dan kau tak akan pernah tau cara apa yang akan mereka lakukan padamu, bisa cara halus maupun cara kasar. Dan kau tak akan bisa menghindarinya",

Aku terpaku sebentar mendengar kata kata yang Tom katakan, aku tak tau jika ternyata selama ini Tom memikirkan sejauh ini.

"Apa kecelakaan kita sewaktu itu?", Tanyaku pelan.

"Ya",

Aku ingat saat kami berdua ingin liburan ke pulau sewaktu itu, hotel yang kami tempati mengalami kebakaran hebat.

Untung saja Tom dengan cepat menyelamatkanku dari bahaya itu, aku tak tau jika Tom tidak menyadari atas kejadian itu. Aku ada dimana sekarang

"Tidak hanya itu" Tom menatap ke arahku lalu menyelipkan anak rambut di belakang telingaku.
"Meledaknya mobilmu, kecelakaan di supermarket saat kau sedang berbelanja dan juga baku tembak di bank saat kau disana? Itu semua tertuju untuk melenyapkan mu. Tapi anak buat dan mata mataku menghancurkan semua rencana mereka", Tom menatap mataku dan mengecup keningku singkat.

"Aku mengembalikan perusahaan Ettrama, bukan karena aku kasian atau bersimpati kepada mereka atau apapun maksud lain yang ada di otak kecilmu itu. Tapi semua ini kulakukan karena aku ingin menjagamu. Aku ingin kau tenang hidup di dunia ini tak ada dendam dan tak ada yang akan menyakitimu", kata Tom lagi.

Aku terpaku semua yang dia katakan membuat hatiku menghangat.

"Bagaimana bisa kau mengembalikkan perusahaan Ettrama kepada Ramel?"

"Aku melakukan kesepakatan padanya sekitar dua Minggu yang lalu",

"Kesepakatan apa itu?", Aku semakin penasaran dibuatnya.

"Apapun itu, kau tak perlu tau tapi walaupun kau ingin tau kau akan tau nanti saat waktunya telah tiba. Intinya saat ini adalah, kau sudah aman dan waktunya kau mencari kebahagiaanmu dan melupakan semua hal dan kejadian yang sudah berlalu", tom mengecup tanganku lalu tersenyum.

"Aku tak tau harus berkata apa Tom, semua yang kau lakukan padaku semuanya membuat aku merasa diinginkan di dunia ini. Kau laki laki terbaik yang kutemukan hari ini, aku selalu bertindak tak baik padamu tapi setiap waktu kau selalu menjaga dan memahamiku", aku memeluknya saat ini entah mengapa dada bindangnya ini mampu menghangatkan hatiku.

Aku merasa aman dan nyaman, aku terlindungi entah dari apa tapi aku ingin berada dipelukkan ini dalam waktu yang lama.

Tom memelukku juga, ia mengecup keningku lama dan mengelus rambutku yang terurai.

"Aku menyayangimu andine" kata Tom pelan.

Aku tak menanggapinya, aku hanya ingin ada di posisi ini selama mungkin.

Tak penting apa yang sedang terjadi saat ini, esok hari ataupun hari hari selanjutnya.

Tapi aku yakin Tom akan selalu menjaga dan membantuku.

Semoga saja~




Jeng jeng sesuai permintaan kalian, aku akan berusaha update setiap hari 😁
Semakin kalian kasih komentar dan saran yang bermanfaat maka author berusaha untuk mewujudkannya hehehe😘

Secret In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang