Sudah seminggu sejak latih tanding dengan Seijoh. Hinata dan Kageyama semakin bersemangat latihan untuk menyempurnakan 'serangan cepat aneh' mereka.
Perkembangan yang lumayan cepat, semangat mereka menular ke anggota klub lainnya. Tapi tampaknya itu tidak berpengaruh padamu.
Kau sibuk memainkan ponsel, penasaran dengan game yang baru didownload. Kau mulai merasa betah berada di gym. Semuanya ramah, kecuali si shaltyshima itu. Dia selalu menghina orang lain, dan dirimu sensitif jika hal itu menyangkut tinggi badan.
Dimana hak orang pendek?
"Ne, Shimizu-senpai. Apa kau tahu kapan ujian musim panas dilaksanakan?"
Shimizu menoleh, "Kurasa pertengahan bulan ini. Kenapa?" Jawabnya.
Kau menggeleng pelan, "Ngg, sebenarnya tiga hari kedepan aku izin tidak masuk sekolah. Jadi aku tidak bisa mengajari para idiot itu," balasmu sambil menatap Hinata yang sedang dimarahi Kageyama.
"Kenapa?" Tanyanya. Bahkan dengan nada datarnya saja tampak menawan. Tak heran, Tanaka dan Nishinoya memuja Shimizu dengan pose buddha aneh mereka.
Dewi Karasuno, itu julukan yang di berikan pada Shimizu. Apa dayamu yang seperti 'babu' ini.
"Aku ingin mengunjungi kakakku," Jawamu pelan. Kau putuskan akan berangkat ke Kyoto besok. Mengunjungi kakak kembarmu sepertinya ide yang bagus.
Dia mengangguk, "Baiklah, kau sudah izin ke kepala sekolah dan Takeda-sensei?" Tanyanya lagi.
"Sudah. Tolong beritahu yang lain ya, senpai."
"Tentu."
•••
Outfit casual dengan shirt putih, celana jeans hitam selutut, dan sneakers biru, juga kacamata bingkai kotak yang bertengger di hidung menjadi pilihanmu. Tak lupa dengan tas ransel hitam yang berada di pundak.
Kau melirik jam tangan bewarna hitam yang melingkar di pergelangan tangan. Sebentar lagi, kereta menuju Kyoto datang. Stasiun ini sudah dipadati banyak orang, kau berdiri di dekat vending machine yang tak jauh dari peron tujuan Kyoto. Tak lama kemudian, kereta datang, kau agak berdesakkan dengan penumpang lainnya. Untung saja kau mendapat tempat duduk. Perjalanan lebih dari lima jam tentu melelahkan.
Kau membuka tas, dirimu tidak membawa banyak pakaian.
Rampas saja punya Sei-nii.
Mayoritas tasmu dipenuhi oleh camilan, bukan make up seperti gadis kebanyakan. Kau mengambil sekotak pocky matcha, lalu meminum green tea ice blend yang dibeli di sterbak cafè.
Pemandangan di luar tampak menarik, kau menatapnya intens. Jemarimu sibuk memegang camilan, sementara mulutmu mengunyah. Perlahan habis lantar dimakan. Kau merasa ngantuk, lalu tertidur pulas sambil memeluk ransel.
•••
Kau mengerjapkan mata, lalu merenggangkan tubuh. Berapa lama kau tertidur? Sepertinya hampir sampai.
Ting tong
Terdengar bel pemberitahuan bahwa lima menit lagi kereta akan sampai ke stasiun Kyoto.
Kau bersiap, lalu mengambil minuman yang belum habis dan meminumnya hingga kandas. Lalu, dirimu berjalan menuju tong sampah untuk membuang bungkus camilan dan gelas plastik. Kau berdiri menyender dekat pintu. Tak lama, kereta pun sampai di tujuan. Pintu kereta terbuka, lalu melangkahkan kakiku keluar dari gerbong kereta.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE AND SEEK
Fanfiction[complete] Find me if you can. Akashi [name], kabur dari mansion keluarga Akashi karena ingin hidup bebas dari aturan ketat keluarganya. Dalam masa pelarian, ia menemukan banyak hal yang belum pernah dialaminya, termasuk-cinta? a Kuroko no Basuke an...