"[name], berhenti bersikap kekanakan."
Gadis itu membulatkan mata membaca data mengejutkan yang Seijuro beri padanya. "Bagaimana bisa kita bukan saudara kandung? Bukankah kau kembaranku dan kita sangat mirip?!" Ia berseru histeris.
Semua itu memang terjadi di luar nalar, tidak logis kalau dipikir-pikir. Akashi Shiori ternyata mempunyai seorang adik kembar, mereka melahirkan di hari yang sama, juga kembali pada-Nya saat melahirkan. Mungkin itu yang membuat rambut keduanya berbeda warna, meski secara keseluruhan wajah [name] dan Seijuro terlampau mirip.
Suami adik kembar Shiori pergi begitu saja, tidak meninggalkan kabar dan menghilang bagai ditelan bumi. Jadi, Masaomi mengadopsi [name] dan memberikan identitas baru padanya, sebagai adik kembar dari Seijuro. Seijuro mengetahui hal itu tidak lama setelah kepergian [name] ke London. Saat ia tak sengaja menemukan berkas tersembunyi di ruangan pribadi Masaomi. Berkas itu tersimpan rapat di brankas milik Masaomi yang kebetulan Seijuro tahu kuncinya. Masaomi hanya berpesan untuk membukanya saat ia sudah tak mungkin lagi untuk melihat dunia.
Awalnya Seijuro terkejut, sekaligus merasa senang dan lega. Tak habis pikir pada ayahnya yang sangat lihai membuat plot twist pada hidup kedua anaknya. Ia sudah memikirkan segalanya, saat ini adalah saat yang tepat untuk memberitahu [name] yang sebenarnya. Juga untuk memberitahu perasaannya, sebuah cinta yang terpendam lama dengan sangat rapat.
"A-aku juga," cicit gadis itu. Rona merah di pipi tersamarkan oleh cahaya lampu yang temaram. "Aku juga mencintaimu." Ia berkata penuh ketegasan, air mata yang menumpuk di pelupuk mata tumpah.
Seijuro lantas mendekap erat sang pujaan hati, sambil mengecupi puncak kepalanya berulang kali. "Sayang, sayang sekali," bisik Seijuro berulang kali, membuat [name] di pelukannya terkikik geli.
(Akhirannya i semua btw :v)
"Sei-nii, tahu?" Kepala Seijuro yang berada di pangkuannya mendongak ke atas, jemarinya terus memainkan rambut [name] yang terjuntai. Ia hanya menggumam tidak jelas. Seijuro benar-benar manja, tidak menakutkan seperti biasanya. "Aku sempat mendatangi psikiater beberapa kali."
"Kau juga?" Tanya Seijuro agak terkejut.
"Eh?" Gadis itu membulatkan matanya. "Y-ya, pada awalnya aku bingung dengan orientasiku. Tidak mungkin aku menyukai saudara kandungku sendiri, 'kan?"
"Sejak kapan?"
Seijuro menatap lekat kedua mata bulat adiknya. "Sejak kapan kau suka padaku?" Ulangnya.
"Tidak tahu." Ia menggeleng lemah. "Perasaan itu semakin menjadi saja."
"Jadi, kau berbohong padaku perihal menyukai Kuroo dan Oikawa, begitu?"
Gadis itu terdiam, lalu menggigit bibir bawahnya canggung. Segera memalingkan muka karena malu.
"Jawab aku, [name]."
Sang gadis mengehela napas lalu mendecakkan lidah. "Ya, ya aku mengaku aku berbohong. Aku melakukannya agar dapat menghindarimu, melupakan perasaanku padamu, dan mencari penggantimu. Tapi ternyata, semua itu selalu berakhir sia-sia."
Seijuro terkekeh, lalu memasang seringai jahil. "Tentu, siapa yang bisa menolak pesona seorang Akashi Seijuro." Ia tertawa sementara [name] kembali memutar kedua bola matanya malas.
"Apa kau tertular narsisnya Ryouta?"
"Sstt, jangan membicarakan orang lain saat sedang berdua denganku." Ia menempelkan telunjuknya di bibir [name], menyuruh gadis itu diam.
"Tapi, aku memang pernah berpikir untuk menjadikan Kuroo dan Oikawa sebagai pelarianku. Lagipula, mereka berdua tampan." Sang adik balas menggoda, membuat Seijuro mengerucutkan bibir sebal.
[name] menundukkan kepala, mengecup bibir sang pemuda singkat, membuat Seijuro menarik tengkuk [name] dan memperdalam ciuman mereka, lama. Sampai keduanya terengah kehabisan napas.
Hey, siapa yang tidak senang saat cintanya terbalas?
•••
Kembali pada saat ini, sang gadis nampak gugup di depan cermin besar yang memantulkan sosok gadis cantik berbalut gaun pengantin anggun yang sangat pas menempel di tubuh mungilnya. Wajahnya dirias secara natural, rambutnya digelung sederhana namun terkesan elegan.
"Aku baru melihat pengantin secantik dirimu," kata Yachi di ambang pintu, ada Shimizu di sebelahnya. Momoi memberikan sapuan terakhir di wajah [name]. Ya, Momoi bekerja sebagai seorang make up artist terkenal di Tokyo, ia menjadi langganan para selebriti karena hasil riasannya memang sangat bagus. Untuk sekedar info, ia sudah bisa memasak karena tekadnya yang kuat.
"Terima kasih," kata [name] balas tersenyum.
"Aku tidak menyangka jika kalian bukanlah saudara kandung. Kalian itu mirip sekali," seru Momoi masih tak percaya.
"Awalnya aku juga tidak percaya. Aku bahkan mengira diriku tidak normal. Tahu? Mencintai saudara kandungmu sendiri," kata gadis itu sambil memandangi pantulan dirinya di depan cermin.
Suara ketukan pintu membuat pembicaraan mereka terhenti. Yachi membukanya, ada kepala berwarna oranye dan hitam menyembul dari sana. "Gila, [name]-chan cantik sekali!" Puji Hinata berseri, sementara Kageyama mengangguk penuh semangat dengan wajah polosnya.
"Terima kas—"
"[name]cchi! Ayo, sudah mau dimulai!" Teriak Kise yang muncul tiba-tiba.
Hidupnya sebentar lagi akan berubah. Bermula dari adik, menjadi istri dari seorang Akashi Seijuro.
Hey, bukankah takdir itu sangat lucu?[]
End
Apdet epilog?
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDE AND SEEK
Fanfiction[complete] Find me if you can. Akashi [name], kabur dari mansion keluarga Akashi karena ingin hidup bebas dari aturan ketat keluarganya. Dalam masa pelarian, ia menemukan banyak hal yang belum pernah dialaminya, termasuk-cinta? a Kuroko no Basuke an...