[06]

6.1K 939 143
                                    

Menggeliat pelan, dan mendapati tidur seorang diri. Ah, Seijuro pasti sudah bangun. Tipikal orang rajin. Kau terduduk di tepi ranjang, mengambil gelas di atas nakas dan menegak isinya kandas. Dirimu beranjak bangun sambil mengucek mata pelan. Aroma sedap menggelitik indera penciuman, refleks arahkan kaki menuju dapur.

"Sejak kapan kau bisa memasak, Sei-nii?" Kau dapati figur Seijuro tengah mengenakan apron merah, sibuk berkutat dengan omelet di teflon.

"Duduklah, sarapan sebentar lagi siap." Dia mengacuhkanmu.

Dengan gaya elegan, ia tampak luwes memasak. Kau pun duduk di kursi meja makan sesuai perintahnya. Seijuro meletakkan dua buah piring berisi omelet, salmon panggang, selembar roti tawar beserta saus. Tak lupa dengan wortel rebus setengah matang. Memang simple, namun mengenyangkan dan sehat. Ia juga menuangkan susu ke dua buah gelas, ada apa dengannya pagi ini?

"Makanlah," ucapnya. Kau mengambil peralatan makan, menusuk salmon dengan garpu, lalu mengirisnya dengan pisau. Kau memasukkannya ke dalam mulut dan menguyahnya pelan.

"Oishi," pujimu.

Rasanya memang enak. Kau menghabiskan sarapan, meneguk susu lalu mengelap bibir menggunakan tisu. Selama sarapan berlangsung, tak ada yang membuka suara. Hanya terdengar denting peralatan makan. Ah, kebetulan hari ini sedang libur.

"Apa Sei-nii ada acara hari ini?" Tanyamu membuka topik.

"Sepertinya tidak ada---"

Teng tong

(yha anggep aja bunyi bel)

Perkataan Seijuro diinterupsi suara bel apartemen.

"Biar aku lihat," ujarmu beranjak dari tempat. Kau melihat wajah tamu melalui camera intercom. Wajar, soalnya apartemen Seijuro mewah, pengamanan di sini jugalah ketat. Kau mendapati wajah rekan basket Seijuro. Para raja tanpa mahkota, eh?

"Sei-chan, kami datang berkunjung~" sahut Mibuchi menghadap kamera.

"Sei-nii! Teman-temanmu datang!" Teriakmu dengan suara lantang, masabodo mengganggu tetangga.

Seijuro datang. "Oh aku lupa mereka akan berkunjung," ucap Seijuro pelan.

Dasar pikun.

Tapi ....

'AKU KAN BELUM MANDI. MALU DONG. AAAA BAGAIMANA INI?!'

Kau menghela napas, "Sei-nii, aku mau mandi dulu, ya," bisikmu.

Kau berlari kecil menuju kamar mandi sambil menenteng handuk. Sementara Seijuro membuka pintu. "Akashi, kenapa lama sekali?" Gerutu Hayama.

Mibuchi, Hayama, dan Nebuya pun masuk. "Oh iya, Mayuzumi juga ikut," kata Hayama lagi.

Mereka langsung duduk di ruang tengah, menyalakan televisi dan memainkan game konsol terbaru. Beruntung, kamar mandi berada dalam kamar. Kalau tidak, ya berbahaya.

Beruntung suasana hati Seijuro sedang baik, jika tidak habislah mereka. Lihat saja sampah yang berceceran dan ruang yang langsung berantakan itu. Kau sudah selesai mandi dan berpakaian. Dirasa sudah cukup, kau pun keluar kamar. Terlonjak melihat keadaan ramai.

"Yahoo, saudaranya Sei-chan!" Panggil Mibuchi sambil melambaikan tangan.

"Panggil saja aku [name]," ucapmu.

Nebuya tampak sibuk mengunyah makanannya, dan Mayuzumi? Sedari tadi serius berkutat dengan light novel.

"Sei-nii, aku bosan." Kau menggerutu. Kau masih tetap memanggilnya Sei-nii. Anggap saja dirimu saudara jauh namun akrab dengannya.

HIDE AND SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang