[35]

2.9K 456 256
                                    

"Sayang Tetsuro, sayang Tooru. Sayanggg sekali."

Yok ramein biar dabel ap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok ramein biar dabel ap. Mau gak?:v

Mansion keluarga Akashi masih sama, hanya ada beberapa pegawai baru yang tidak [name] kenali. Ia menghempaskan diri di atas ranjang, lalu berguling ke sana kemari, membiarkan selimut membalut tubuh mungilnya. Seijuro masuk, menggelengkan kepala melihat tingkah adiknya yang tak pantas untuk usianya, tak jauh berbeda dari balita yang baru belajar berjalan.

"[name]," panggilnya, gadis itu tak memberikan respon, malah pura-pura memejamkan matanya.

"[name]." Panggil Seijuro lagi, berjalan mendekat lalu duduk di pinggir tempat tidur.

"Sayang," kata Seijuro, mencubit pipi berisi milik [name]. Gadis itu mendecih sebal. "Sayang your ass," umpatnya merotasikan kedua bola mata malas. Telunjuk Seijuro ditempelkan di bibir [name]. "Tidak boleh mengumpat."

"Ya, ya. Terserah. Aku mengumpat hanya untukmu, lho. Karena kau itu spesial."

[name] melepaskan selimut yang membelit dirinya, lalu meletakkan kedua tangannya di bahu Seijuro, mendekatkan wajah lalu mengecup bibir lelaki itu singkat.

"Tau? Kau itu memang spesial," bisiknya di dekat telinga sang kakak.

•••

Pagi itu, [name] sudah rapi dengan penampilannya. Setelah memulas liptint di bibir, ia menyemprotkan parfum di pakaiannya. Ia melihat pantulan dirinya di depan cermin, sudah oke. Ia menuruni anak tangga menuju lantai bawah, segera duduk di kursi ruang makan untuk sarapan bersama Seijuro.

Seijuro sudah rapi dengan kemeja dan jasnya. "Aku ikut denganmu ke kantor," kata [name].

"Ayolah, aku bosan." Ia mengerucutkan bibir sambil memotong wafflenya. Lalu mengunyahnya sambil menggembungkan pipi dan menatap jengkel Seijuro. Seijuro mengembuskan napasnya. "Jangan mengacau di kantorku."

"Memangnya aku anak kecil?" Ucapnya, kembali memutar bola matanya malas. Seijuro terkekeh, lalu menyesap kopinya. Ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. "Lima menit lagi kita berangkat." Sontak, menerbitkan senyum di wajah sang gadis.

Keduanya berjalan bersebelahan, dekat, bahkan terlalu menempel. Membuat para wanita di sana melirik sinis [name] dan mulai menebarkan gosip miring tentangnya. Gadis itu tak peduli pada tatapan orang-orang, ia justru membuat keadaan bertambah panas dengan menggandeng mesra lengan Seijuro dan memberikan kecupan singkat di pipinya.

Sampai di ruang pribadi Seijuro, sang gadis menghempaskan tubuhnya di sofa setelah melempar tas selempangnya di sana. Seijuro rasa, setelah lama tinggal di luar negeri, gadis itu agak berubah menjadi lebih liar.

Sempat mendapat lirikan sinis dari sekretaris pribadi Seijuro yang notabenenya adalah seorang gadis muda berpenampilan menor yang sangat minus di mata [name]. "Sei-nii. Sekretarismu centil sekali. Aku tidak suka," keluhnya.

HIDE AND SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang