[14]

4.7K 829 256
                                    

Click vote and submit your comment! 😄
Dont be a silent reader please 😒

Cek author note di bawah ya:v
.
.
.
Kuroo menepiskan pikiran konyolnya, ia berpikir jika ia salah lihat. Orang yang memakai oversized sweater abu-abu bukan hanya kau saja. "Hei, apa yang kau lihat?" Tanya Bokuto.

Kuroo menggeleng dan mengatakan bukan apa-apa. Bodohnya, Bokuto mengangguk polos percaya begitu saja dengan ucapan Kuroo. Oikawa, Sawamura, dan Ushijima telah selesai dengan urusannya—mengantre membayar sepatu di kasir—datang menghampiri keduanya.

Sawamura melihat waktu di jam ponselnya, ia menatap 'lawan mainnya' dengan pandangan bertanya. "Pulang sekarang?"

Oikawa memasang wajah serius, sambil berjalan keluar dari toko. "Aku penasaran dengan megane-chan," katanya masih dengan wajah (sok) serius. Ia mengelus dagunya memasang pose berpikir, sementara tangan lainnya menjinjing bungkusan kotak sepatu. "Apa kalian juga penasaran?"

"Hentikan pikiran bodohmu itu," sanggah Sawamura.

"Aku hanya bertanya. Lagipula, megane-chan itu misterius," kilah Oikawa enteng. Ia lalu melengos berjalan pergi meninggalkan keempat orang lainnya. Sifat kapten dari Aoba Johsai memang sungguh kekanakan.

Yang lain segera menyusulnya sambil berdecak. Sepertinya mereka akan segera kembali ke Nekoma. Mereka akan terlihat seperti boyband jika berjalan bersama, pandangan dari para gadis membuat risih untuk Sawamura—dan itu tidak berlaku untuk Oikawa dan Kuroo yang hobi meladeni para penggemarnya. Mereka dan segala pesonanya.

Areal ini selalu dipadati banyak orang, akan sulit untuk menemukan orang yang dianggap Kuroo sebagai dirimu. Kau sudah hilang di tengah kerumunan. Walau Kuroo berusaha menepis, namun hal itu masih saja mengganggunya. Jujur saja, ia menyetujui perkataan Oikawa tadi. Matanya bergerak kesana-kemari berusaha mencari sosok yang mirip denganmu.

Ushijima yang sedari diam menyadari gerak-gerik Kuroo. "Kau sedang mencari sesuatu?"

"Aku hanya melihat-lihat." Kuroo berkilah sambil memegang lehernya canggung. Menurut buku yang pernah Ushijima baca, hal itu menandakan bahwa seseorang tengah berbohong. Ushijima kembali bertanya dengan nada dan ekspresi datar, "Kau mencarinya? Gadis berkacamata tadi?"

'Bagaimana dia bisa tahu?' Batin Kuroo.

"Tentu saja tidak." Kuroo menjawab sambil memamerkan seringai khasnya.

Kuroo, kau semakin lihai berbohong.

Ushijima hanya mengangguk singkat tanpa memperpanjang pertanyaannya. Bokuto terhenti, ia tampak sedang mengingat sesuatu. Ia lalu menjentikkan jarinya. "Ah iya, tadi aku seperti melihat [name] saat di toko tadi. Kau juga lihat 'kan, Kuroo?"

"Aku ragu itu dia, lagipula aku tidak yakin ia berteman dengan orang seperti mereka," ucap Kuroo mengingat-ingat visual mahluk berambut pelangi yang ia lihat tadi.

"Sepertinya aku pernah melihat orang-orang yang bersama dengannya tadi. Tapi di mana ya?" Ucap Bokuto berusaha mengingat.

"Sudah kuduga kalian juga penasaran dengan megane-chan. Sawamura, beruntung sekali kau satu sekolah dengannya!" Kata Oikawa dengan intonasi sebal, raut wajahnya juga sangat menyebalkan.

-coret-untungsajatampan-coret-

"Orang pintar sepertinya tidak akan mau denganmu yang menyebalkan," tukas Sawamura yang membuat satu kerutan di kening Oikawa.

Kuroo menyeringai jahil penuh ejekan, turut mengompori Oikawa yang tengah merajuk. Beruntung Iwaizumi tidak ikut, karena bisa dipastikan jika akan terjadi tindak kekerasan pada Oikawa. Para penjinak kapten sepertinya punya urusan masing-masing sehingga tidak bisa ikut serta.

HIDE AND SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang