[20]

4.7K 747 111
                                    

Contain many dialogue here

Seisi gym mendadak hening saat kau selesai mengucapkan kata terakhir dari bibir. Mengernyit canggung sambil memandang sekitar, masih tak ada yang bereaksi, entah kenapa keadaan ini membuatmu tak enak. Memangnya ada yang salah? Apa aku terlihat aneh saat ini?

Rasanya ingin sekali berlari keluar dan berteriak di sepanjang jalan sampai pita suara lelah. Tidak, itu mengerikan. Ada opsi yang lebih baik menurutmu, pesan tiket hari ini keberangkatan menuju Korea Selatan dan membeli tiket konser. Suasana ramai dengan mengangkat light stick tinggi-tinggi sambil berteriak menyebut fanchant idola di tengah kerumunan fangirl lainnya lebih baik ketimbang berteriak layaknya orang tidak waras maupun suasana hening seperti ini.

Tentu saja, melihat sekumpulan pemuda tampan menari bermandikan keringat itu menjadi objek pengamatan yang menyenangkan, bukan?

Tapi, kebanyakan orang di gym ini juga sering berkeringat, mereka tak kalah menarik. Tidak, lupakan. Lama-lama melamun membuat pikiranmu melantur entah ke mana. Kau bergidik atas kelakuanmu yang tampak seperti gadis mesum. Harga diri seorang Akashi sudah jatuh.

Beruntung, dehaman dari Kuroo mampu memecah keheningan yang melanda. Setelah pelatih Nekomata memberi pengarahan-yang dianggukki oleh mereka-mereka kini sudah berada di bagiannya masing-masing. Ini akan menjadi pertandingan yang menarik, kiseki no sedai vs para kapten. Kau bertaruh, banyak gadis di luar sana yang ingin bertukar posisi dengan bola yang digunakan. Diperebutkan, dipertahankan, dioper, disentuh-tolong lupakan yang ini.

Seijuro dan yang lain hanya memakai baju santai yang tadi digunakan bermain basket. Terkadang, kau heran. Kenapa ia selalu wangi walau bermandikan keringat? Apa ia meminum sebotol parfum? Mereka telah berada di posisinya. Gila, bahkan saat ini mungkin sudah setara dengan pertandingan nasional. Midorima yang berada di posisi shooting guard kini menjadi setter. Oikawa dan setter lainnya-termasuk Kageyama-tampak mendecih melihat kelihaian Midorima mengumpan bola. 'Bahkan, mereka tidak tahu kalau mereka semua sangat lihai dalam mengoper.'

"[name]cchi! Kau lihat spikeku tadi? Itu keren kan ssu?"

"Ya, kau keren," balasmu singkat sambil mengacungkan ibu jari padanya.

Dirimu tengah duduk mengamati pertandingan di samping Momoi dan Kuroko. Tim voli yang tidak bermain tampak serius mengamati pertandingan, sebagian terperangah tidak percaya karena ada tim tak diundang yang dapat menyaingi para kapten mereka yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.

Pertandingan berakhir seri karena ditentukan oleh waktu, kau berjalan mendekati mereka sambil membawa minuman dan handuk kecil. "Aku tahu kalian tidak serius." Kau mendengus jengah, tanpa melihat muka mereka sambil menyodorkan barang yang kau bawa.

"Kami menyimpan energi untuk nanti," ucap Midorima sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Ya terserah pada kalian. Aku penasaran, apa kalian tidak mual habis memakan daging sebanyak itu?" Pertanyaan itu dijawab dengan gelengan polos yang membuatmu gemas ingin melempar kepala mereka satu-per-satu dengan bola. Sepertinya, hanya Kuroko saja yang sedang mengalami mual, sistem pencernaannya berbeda dengan para mahluk tak kenal lelah di hadapanmu.

"Istirahat 15 menit! Setelah itu dilanjutkan dengan mini game basket sesuai kesepakatan!"

Ekor matamu menangkap rombongan pemain voli 'asli' yang tampak memasang wajah masam. Kau perlahan mendekati mereka. "Otsukare, senpai-tachi," ucapmu sambil menyodorkan minuman isotonik pada mereka. Helaian anak rambut yang tidak terikat jatuh ke kulit wajah, agak risih, kau menyelipkannya ke belakang telinga.

HIDE AND SEEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang