Bagian 32. Semuanya Berangkat

397 57 50
                                    

*** Sekilas Info *****

Abis jenguk sana sini, baca beberapa cerita orang lain (di watty ini juga) yang pembacanya sampe em-em-jut-an, likenya tus-tus-bu-an.

Apa karena nama-nama tokohnya ke-korea-korea-an atau ke-bule-bule-an, dimiripkan dengan idol, jadi banyak banget yang suka? Tiap ada 'sesuatu' aja sama si tokoh itu, pada histeris gitu bacanya. Satu part satu orang bisa sampe sepuluh komennya, heboh banget dah.

Padahal alur ceritanya (beberapa gk semua) gk nyambung, logisnya gk kena, bahkan ada plot yang bertolak belakang, tetap aja yang baca histeris. Bahkan katanya, fiksi tu fiksi, biar ngawur gkpp. Kan fiksi. Ah, gw sih asik-asik aja.

Cuman, jadi ngiri. kok pembacaku sepi ya? hiks ......

Apa perlu Ratu Naila kumiripkan aja seperti Song Hye-Kyo dan Revan seperti Song Joong-Ki seperti di serialnya Descendant of The Sun? mereka pasangan, kan ya?

Apa gw juga harus begitu? Kayaknya sih. #yangwarasharusnyangalahdonkmasa'ngotottetepwaras. Kyaaa...... ampun mommy.

*** ***

Episode 2. Ratu Naila

Bagian 32. Semuanya Berangkat


Setelah mendapatkan pengakuan jujur tentang apa yang dipikirkan oleh Dayangnya, setelah terkejut, Ratu Naila tiba-tiba terdiam seribu bahasa. Hanya pandangan matanya saja yang terpaku pada Dayang Muriu nyaris tanpa berkedip. Tidak biasanya dia tidak langsung marah.

"Namun Anda tidak perlu cemburu, Yang Mulia. Karena antara Revan dan Astea, menurut yang Hamba ketahui, mereka tidak mengikat hubungan apapun. Mereka juga tidak akan dikawinkan."

Ratu Naila tetap diam. Batinnya merasa tidak terima begitu saja jika ia telah jatuh cinta pada Revan dan cemburu pada Astea. Dia tidak merasa seperti itu.

Setelah lama berdiam diri memandang Dayangnya yang selalu memandang ke bawah, akhirnya Ratu Naila perlahan melangkah meninggalkan tempatnya berdiri. Menuju rumah kediamannya.

Sebelum ia pergi. "Jangan katakan pada siapapun juga. Apalagi pada Ihgram!"

"Hamba, Yang Mulia." Dayang Muriu menerimanya begitu saja walau dipenuhi keraguan. Sikap Ratu Naila malam ini terkesan aneh olehnya. Apalagi setelah mendengar penilaiannya.

Apa yang terjadi pada Baginda Ratu? Apa dia baik-baik saja? Apakah dia bisa menerima kenyataan tentangnya ini? Atau mungkin aku salah menilainya?

Antara menerima atau tidak, sebenarnya itu adalah permasalahan baru bagi Ratu Naila. Masalah yang mengganggu pikirannya.

Diatas pembaringannya Ratu Naila menerawang sendiri.

Dia tidak percaya jika sikapnya selama ini itu bisa dinilai sebagai pertanda cinta pada Revan. Berpikir untuk menyukainya, Ratu Naila merasa tidak seperti itu. Dia merasa, dia tidak menyukai Revan. Pengawal itu terlalu kurang ajar padanya. Selalu membuatnya kesal. Dan mencurigakan.

Dan cemburu? Ratu Naila juga tidak ingin mengakuinya. Dia hanya merasa tidak suka dengan sikap Astea pada Revan. Jika nantinya Astea akan selalu bersama Revan, Ratu Naila mengakui jika ia merasa tidak rela. Namun, Revan selalu pergi. Mereka tidak akan bisa bersama juga pada akhirnya. Ratu Naila merasa tidak perlu mikirkannya. Jadi, abaikan saja.

Sambil mencoba memejamkan matanya, Ratu Naila sekali lagi berpikir. Apa cinta itu sebenarnya? Apa yang membuat Dayang Muriu mengatakan jika dia telah mencintai Revan? Apa yang mendasarinya?

Pewaris TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang