Bagian 20. Aku Tahu

3.6K 137 38
                                    

“Lihatlah dari matanya, apakah kau bisa melihat sesuatu yang besar di sana? Dan jika kau tahu tentangnya, apakah kau akan membiarkannya? Semua telah berkorban untuknya. Kini tiba saatnya bagimu untuk melanjutkan perjuangan mereka. Inilah warisan untukmu: lindungi dia!”

Episode 1. Revan dan Putri Naila

Bagian 20. Aku Tahu

Ihgram dan Gilam sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi antara Putri Naila dengan Revan. Mereka tidak mengerti apa yang tengah dipermasalahkan oleh keduanya. Mereka tidak tahu dan tidak akan bisa membayangkan jika yang dipermasalahkan Putri Naila dan Revan itu adalah masalah Reya Putra Geoni.

Walaupun sama-sama mempermasalahkan Reya, namun Putri Naila dan Revan, sama-sama tidak mengungkapkannya dengan kata-kata. Keduanya masih menyimpan rapat rahasia mengenai Reya Putra Geoni.

Dari sorot pandangan mata Revan, Putri Naila kini semakin yakin bahwa Revan adalah Reya Putra Geoni. Walaupun mendapatkan keyakinan bahwa orang yang diburu oleh Istana Mewata selama ini telah ada di hadapannya, namun Putri Naila merasa dirinya tidak dapat berbuat apa-apa terhadapnya.

Sebelum Putri Naila, Raja Iszi juga pernah bertemu muka dengan Reya. Walaupun telah bertemu, namun ayah Putri Naila juga tidak dapat berbuat banyak terhadap Reya. Ayahnya justru berusaha untuk merahasiakannya, menyembunyikan keberadaan Reya dan menyembunyikan kenyataan bahwa Reya memang masih hidup.

Permusuhan yang dulu pernah terjadi antara Istana Mewata dengan Pedang Rajawali, antara kakek Putri Naila, Raja Deof dengan Geoni pemimpin Pedang Rajawali, selama ini telah dianggap selesai oleh rakyat Negeri Meanda. Serangan besar-besaran oleh Geoni terhadap Istana Mewata yang menewaskan Raja Deof, telah dibalas dengan sempurna oleh Raja Iszi dengan membantai habis Pedang Rajawali beserta seluruh keluarganya.

Jika ternyata Putra Geoni yang bernama Reya ternyata lolos dari pembantaian Raja Iszi, maka rakyat Negeri Meanda akan menduga bahwa Reya akan melanjutkan permusuhan antara Istana Mewata dengan Pedang Rajawali kembali. Pasti hal ini akan memunculkan gejolak besar bagi rakyat Negeri Meanda.

Terlebih di saat seperti sekarang ini, di saat Raja Iszi dan Ratu Farie tewas terbunuh di Kirikina, maka Putri Naila yakin, rakyat Negeri Meanda akan semakin mengalami goncangan hebat jika keberadaan Reya diangkat ke tengah masyarakat. Pasti semua orang akan semakin berburuk sangka terhadap Reya bahwa Reya adalah pelaku pembunuhan tersebut.

Padahal, tidak. Putri Naila yakin bahwa Reya tidak melakukan apa-apa terhadap kedua orang tuanya. Reya tidak menginginkan kematian kedua orang tuanya.

Sebelum kerusuhan Kirikina terjadi, Revan mengawal Putri Naila dari Mewata hingga sampai ke Mejana. Dimasukkan ke dalam penjara ketika tiba di Mejana. Kemudian, bersama dengan Ihgram menuju Kirikina. Disaat kerusuhan mulai terjadi, Revan juga masih terus bersama dengan Ihgram. Keduanya justru berusaha menyelamatkan Putri Naila yang terjebak di dalam hutan. Hingga sampai dengan saat ini, Revan masih bersama Putri Naila tanpa dapat melakukan apa-apa.

Terlebih ketika Revan bersumpah akan mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Raja Iszi dan Ratu Farie, bersumpah akan menyeretnya ke hadapan Putri Naila, Putri Naila yakin bahwa Revan sama sekali tidak memiliki niat buruk terhadap Negeri Meanda. Jika Reya memang menginginkan Raja Iszi mati, Reya pasti sudah melakukannya ketika mereka bertemu.

Oleh karena itu, terhadap kenyataan yang baru dia temukan, terhadap apa yang telah dipesankan oleh ayahnya, Putri Naila merasa dirinya harus pula dapat menyembunyikan segala hal mengenai Reya Putra Geoni. Rahasia ini adalah rahasia yang harus dipegangnya sendiri.

Dan walaupun telah meyakinkan dirinya bahwa Revan adalah Reya Putra Geoni, namun Putri Naila tidak mengungkapnya pada Revan bahwa dirinya telah mengetahui siapa Revan yang sebenarnya. Putri Naila bertingkah seolah dia tidak mengetahuinya.

Pewaris TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang