Buat pembaca, setelah 2,5 tahun berlalu:
Maaf sekali lagi kalau updatenya benar-benar kelamaan.
Cerita ini sebenarnya telah tamat di facebook lamaku (masih di page/halaman 'adi muhrani' -tahun 2011-), dengan daftar link per chapter:
https://www.facebook.com/notes/fiksi-fantasi-adi/daftar-isi-pewaris-terakhir/831720010242120
Bisa saja cerita yang di fb itu kusalin begitu saja tanpa edit ke sini. Tapi, karena ini versi revisi, maka aku berusaha membuat perbaikan dari cerita yang sebelumnya itu.
Terima kasih atas doa dari kalian semua. Keadaanku membaik. Membaik dalam pengertian terkendali. Dan walau terkendali, kemampuan dan semuanya, tersisa setengah dari yang sebelumnya. Semoga yang tersisa setengah ini masih bisa memberikan yang terbaik.
Ditambah dengan 'sesuatu hal' yang terjadi sejak pertengahan Januari 2017 yang membuatku sulit meluangkan waktu untuk menulis.
Terima kasih dan maaf sekali lagi.
Episode 2. Ratu Naila
Bagian 26. Kekhawatiran
Seusai Pertemuan Agung Dewan Kerajaan Negeri Meanda .....
Ihgram tak kuasa menahan senyumnya ketika seorang Dayang istana memberitahu bahwa Putri Naila memanggilnya. Bukankah tadi malam Baginda Putri mengatakan kalau dia sudah tidak ingin bicara denganku lagi?
Tiba di hadapan Sang Putri, Ihgram langsung melempar pertanyaannya, "tentang Lebah Pohon, Yang Mulia?"
"Memangnya tidak ada hal lain yang aku pikirkan?!"
Ugh, Ihgram kembali membungkukkan tubuhnya dalam-dalam. Memohon maaf atas kelancangannya.
"Ini lebih penting! Aku sudah tidak bisa lagi membiarkan orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Ayah dan Ibuku bertahan dan bertingkah semaunya di istanaku ini! Aku harus melakukan sesuatu pada mereka! Aku harus segera menyingkirkan mereka semua!"
Setelah terkejut, Ihgram menganggukkan kepalanya begitu saja. Dia tidak mampu memberikan tanggapan dengan kalimat karena apa yang baru dikatakan oleh Putri Naila adalah hal baru yang tidak diduga sebelumnya.
Sejauh yang Ihgram ketahui, semenjak kembali dari Kirikina, Putri Naila tidak melakukan penyelidikan apapun. Memang dalam kesehariannya, ada beberapa orang pekerja istana yang bertemu dengan Putri Naila secara pribadi. Tapi itu jumlahnya bisa dihitung dengan jari dan dapat diketahui dengan mudah karena Sang Putri tengah menutup dirinya dari bertemu dengan orang lain. Bahkan, kecuali Ihgram, tidak ada orang penting lainnya yang ditemui oleh Sang Putri.
Kalau Putri Naila sendiri tidak melakukan apa-apa dan tidak ada orang lain yang diperintahkannya, bagaimana dia bisa mendapatkan semua keterangan itu dan siapa yang melakukan itu untuknya?
Mengenai dugaan keterlibatan orang dalam istana terhadap apa yang terjadi di Kirikina, Ihgram telah mengetahui dugaan itu dari semenjak masih berada di Kirikina. Semua berdasar dugaan Revan dan Gilam.
Tapi, Ihgram tidak habis pikir. Apakah Baginda Putri percaya begitu saja atas apa yang Revan katakan? Apakah telah ada bukti yang bisa digunakan olehnya?
"Besok adalah penobatanku menjadi Ratu. Disamping aku harus mengisi kekosongan Petinggi Istana yang menjadi korban di Kirikina, aku juga harus mencari pengganti mereka yang telah mengkhianati ayah," lanjut Putri Naila. "Oleh karena itu, mulai sekarang, kau harus mulai bersiap!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris Terakhir
FantasyTidak hanya cerdas, Putri Naila sebagai Putri Mahkota, juga dikenal bengis, tidak kompromis, sadis dan tidak logis. Tapi semuanya berubah ketika dia jatuh cinta. Besar dalam lingkungan istana dengan aturan yang ketat, membuatnya tidak pernah merasa...