Two

1.5K 169 91
                                    

⚠Typo everywhere
.
.
.
Akhirnya dengan sedikit paksaan dari jungkook, sinb pasrah diantar pulang oleh jungkook.

Sepanjang perjalanan mereka hanya diam. Kalut dengan pikiran masing masing.

Merasa sudah sampai ditempat tujuannya dia menghentikan motornya tepat didepan tempat tinggal  sinb bersama.... suaminya.

Sinb turun dari motor jungkook.
"Gomawo jungkook, mian, sudah merepotkanmu" sinb merasa tidak enak.

Jungkook melepas helmnya dan merapikan rambutnya yang berantakan.
"Gwaenchana, kau tidak merepotkanku. Aku senang bisa mengantarmu. Lagi" jungkook memelankan suaranya di kalimat akhir.
Namun itu masih didengar sinb.
Raut wajah sinb berubah menjadi sendu.
"Jangan begitu, kau terlihat sangat jelek jika seperti itu" ejek jungkook mencoba mencairkan suasana yang begitu menyedihkan.

Sinb langsung tertawa mendengar kata kata jungkook. itu adalah kata kata yang sering didengarnya jika dia sedang ngambek.

"Teruslah tertawa, jangan menangis terus" lirih jungkook.

Tawa sinb perlahan memudar.
Jungkook menghela nafas panjang, ia tidak sanggup lagi melihat wajah sinb yang menyedihkan ini, dia tidak melihat sedikitpun kebahagiaan.

Dia memang ceria jika didepan temannya tapi jangan bilang jungkook tidak bisa melihat kesedihan sinb.

Dia bisa tau hanya dengan menatap matanya saja. Disana ia bisa melihat dengan jelas bagaimana keterpurukannya si yeoja yang pernah mengisi hatinya tersebut, bahkan sampai sekarang.

Jungkook memakai helmnya lagi.
"Aku pulang, jaga dirimu" pamit jungkook lalu berlalu dari hadapan sinb.
Sinb hanya bisa menatap nanar kepergian jungkook.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat interaksi keduanya dengan jengkel.

~~~

Sudah 5 menit sinb hanya menatap pintunya tapi ia tidak kunjung memutar knop rumah itu.

Sinb menghela nafas lalu dengan gugupnya sinb perlahan memutar knop pintu.
Setelah berhasil masuk dengan perlahan ia menutup kembali pintu itu.

"Sudah selesai kencannya?"

Deg!

Suara husky itu membuat langkah sinb terhenti. Ditambah lagi nadanya sangat dingin. Selalu saja begitu.

Perlahan sinb mendongakkan wajahnya. "N-nde?" sinb selalu mencoba untuk tidak gugup tapi selalu saja gugup jika didepan suaminya sendiri.

Kim Taehyung, suami sah dari hwang sinb. Didepan para orang tua, sahabat, dan teman teman yang lain mereka menyatakan janji suci dan menjalin hubungan sebagai suami istri yang sah.

Biasanya orang orang akan menikah dilandasi dengan cinta antara sepasang kekasih, tetapi ada juga pernikahan yang dipaksakan karna suatu hal.

Begitu juga dengan taehyung dan sinb mereka dinikahkan bukan karna cinta tapi paksaan dari orang tua. Sinb belum diberitahu sama sekali mengapa ia dinikahkan dengan cara seperti ini, sinb menerima semua ini hanya karna waktu itu ayahnya sakit keras dan ingin segera melihat anaknya menikah itulah alasan yang selalu dikatakan oleh ibunya sinb.

Tapi sinb merasa ada hal lain, yang membuat kedua belah pihak menginginkan taehyung menikah dengan sinb. Bahkan orang tua taehyung langsung datang kerumah sinb untuk melamar sinb dan itu tanpa taehyung.

Sinb terus menunduk ia meremas kedua tangannya karna ditatap intens oleh taehyung.

'Aku mohon jangan lagi' batin sinb.

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang