Thirty-one

782 88 22
                                    

Please, play the video/turn the music
.
.
.
Nyonya hwang menepuk pelan pipi sinb berniat membangunkannya dari tidur.

Sinb menggeliat pelan. Dan membuka matanya perlahan, rasanya matanya susah untuk dibuka.

Akibat banyak menangis membuat matanya harus bengkak.

"Eomma"

"Nak, ini sudah jam delapan. Kau tidak ingin mandi?" tanya nyonya hwang lembut.

"Baiklah" jawab sinb dan bangkit dari kasur menuju kamar mandi.

Sebelum masuk kekamar mandi, nyonya hwang menghentikan langkah sinb.

"Setelah itu bersiap-siap lah, kita akan menemui taehyung sesuai keinginanmu. Yang terakhir bukan?" nyonya hwang terasa berat mengatakan itu.

Sinb terdiam dan berbalik menghadap nyonya hwang yang masih membelakanginya.

"Nde, aku mengerti" jawabnya lemah.


Sinb memperhatikan tampilan dirinya didepan cermin.

Ia memakai gaun putih selutut dengan lengan tanggung.

Dia menghela nafas panjang.

"Mataku bengkak sekali" ujarnya.

Matanya tiba-tiba melirik buku diary miliknya.

Dia mengambilnya dan membukanya.

Ia sedikit kaget karna sesuatu jatuh dari buku diary-nya.

Sebuah foto.

Dan itu foto taehyung.

Sinb meraih foto yang tergeletak dilantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinb meraih foto yang tergeletak dilantai.

Dia menatap lekat foto tersebut.

"Tae kau benar-benar meninggalkanku? Kau melupakan janji jika kau tidak akan membuatku menangis lagi?" tidak sadar, sinb kembali mengeluarkan air matanya lagi.

"Tae aku lelah menangis terus, tapi kau selalu membuatku menangis. Kau memang jahat tae. Aku membencimu" mutlaknya.

"Jangan bicara seperti itu bi"

Sinb tersentak kaget.

"J-jimin?"

Jimin melangkah mendekat dan bersandar didinding dekat meja rias sinb.

"Jangan membenci seseorang yang kau cintai, itu hanya membuatmu sakit hati. Kau mencintainya sangat tulus, lalu dengan mudahnya kau bilang benci. Itu hanya menyakitkan dirimu"

"Tapi, jim dia melupakan janjinya" keluh sinb dengan air mata yang masih berlinang.

"Dia menepati janjinya, dia merubah perilakunya demi kau. Dia juga mencintaimu. Tapi sayangnya takdir buruk menimpanya"

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang