Twenty-five

677 94 9
                                    

-jika keputusan yang kau buat itu baik, maka percayalah Tuhan akan membantumu-

-jadi, jangan menyesal dengan keputusanmu. Karna Tuhan pasti membantu menyelesaikan masalahmu dengan cara yang terbaik-

-so, believe to god😊-

Sinb mendengar taehyung yang memohon kepadanya. Tapi, ia tidak ingin berbicara kepada taehyung bahkan untuk melihat wajahnya saja tidak ingin.

Dia tidak ingin menangis, tapi kenapa taehyung mengatakan hal seperti itu.

Setelah itu ia tidak mendengar suara taehyung lagi.
Ia beranjak dari kasurnya dan melangkah pelan untuk membuka pintu.

Ia melihat kearah luar dan bernafas lega saat tidak melihat batang hidung taehyung.

Saat ia ingin menutup pintu ia terkejut saat seseorang menahan pintunya.

Taehyung. Ya, dia menahan pintunya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya sinb dingin.

"Kumohon dengarkan aku"

"Aku mendengarmu bahkan aku melihatmu" jawaban yang sangat konyol.

"Sinb--"

"Aku lelah dan aku ingin tidur pergilah"

"Ayo tidur dikamar kita"

"Kita? Ini kamarku dan itu kamarmu" ujar sinb sambil menunjuk kamar taehyung.

"Kumohon sinb jangan keras kepala"

"Aku tidak keras kepala tae, pergilah aku--" belum sempat sinb menyelasaikan perkataannya.

Taehyung telah menggenggam tangan sinb dan mendorongnya hingga menabrak dinding.

"Awh" tidak sakit seperti dulu, hanya saja ia sedikit kaget.

Taehyung menatap tajam sinb.

Sinb yang ditatap pun menunduk, apalagi jarak wajah mereka sangat dekat.

Perlahan taehyung menghela nafasnya.

"Bi, jangan begini kumohon" lirih taehyung.

Sinb hanya terdiam.

"Aku mengatakan hal itu karna ada sesuatu. Dan ada saatnya kau mengetahui hal itu" lirih taehyung lagi.

Tak lama terdengar isakan dari mulut sinb.

"Sstt, jangan menangis. Sudah kukatakan jangan menangis lagi untukku ataupun karna diriku" ujar taehyung mencoba menghapus air mata sinb.

"Jangan tinggalkan aku hikss..." sinb menjatuhkan dirinya dipelukan taehyung.

Taehyung memeluk sinb dengan erat.
"Jangan tinggalkan aku" gumam sinb lagi.

"Jangan tae"

"Mianhae" hanya itu yang dapat taehyung katakan.

Ia tidak tau harus berbuat apalagi.
Keputusannya ini membuat dirinya stress.

Tapi, taehyung tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Dan dia percaya, Tuhan akan membantunya menyelesaikan masalah ini.

~~~

"Kau serius eunha?"

"Buat apa aku berbohong kook?"

"Kurasa manusia itu benar-benar gila!" umpat jungkook geram.

"Ya, awalnya aku juga berpikir seperti itu. Tapi, kook niatnya baik."

"Ya, itu sangat baik. Tapi, bagaimana dengan sinb?" tanya jungkook.

"Arghh! Entahlah!"

"Tenanglah" jungkook mengelus punggung eunha.

"Oh iya bagaimana dengan jimin? Dia baik-baik saja?" tanya eunha.

"Ya kurasa begitu, dan baiknya dia memiliki teman baru"

"Hah?"

~~~

"Jimin, apa kau lelah? Aku akan buatkan minum. Tunggu"

"Hmm" jimin hanya menggumam memang ia sedang sibuk sekarang.

Beberapa menit kemudian, yuju datang dengan teh hangatnya.

"Istirahatlah dulu, minum ini"

Jimin menyudahi pekerjaannya dan meminum teh buatan yuju.

Jimin beranjak dari kursinya dan menghampiri yuju yang duduk ditepi kasur.

"Huh, lelahnya" gumam jimin sambil menidurkan kepalanya dipaha yuju.

"Kau ingin tidur? Aku akan pulang" yuju.

"Tidak usah, biarkan seperti ini dulu. Lagipula ini sudah malam kau tidur disini saja" ujar jimin dengan nada lelahnya.

"Kau gila?" desis yuju.

"Bukan begitu, maksudku kau tidur dengan eomma ku" yuju ber'oh' ria.

"Apa boleh?"

"Apa yang tidak boleh untukmu?" ujar jimin yang tetap memejamkan matanya.

Sedangkan yuju mengulum senyumnya karna malu.

"Terserah, aku akan kekamar eomma. Minggir!" yuju membiarkan kepala jimin terhempas kekasur lagipula empuk pikirnya.

Tapi, jimin meringis kesakitan.
Hanya kaget.

Yuju hanya menyengir lebar dan berlari secepat mungkin karna jimin yang mulai mengejarnya.

"Aaaa!! Eomma tolong aku!" pekik yuju.

"Astaga!" nyonya park memekik kaget saat yuju langsung berlindung dibelakang tubuhnya dan melihat jimin yang mengatur deruan napasnya.

"Kenapa?" tanya nyonya park.

"Dia nakal eomma" yuju menunjuk jimin.

"Beraninya kau gadis kecil" desis jimin.

Dan terjadilah pertempuran antara yuju dan jimin.

Nyonya park yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Terimakasih Tuhan, kau memberi yang terbaik setelah yang baik pergi"

Setidaknya nyonya park mempunyai firasat jika yuju akan menjadi orang terpenting dalam hidup jimin.

"Tidurlah ini sudah malam!"

~~~

Ya, syukurnya sekarang taehyung dapat bernafas lega karna sinb kembali tidur bersamanya.

Posisi seperti biasanya, ya berpelukan.
Posisi itu sekarang adalah favorit mereka.

Mungkin jika kita melihat mereka adalah pasangan yang serasi, tapi semua itu butuh proses yang menyakitkan untuk keduanya.

Terlebih pihak wanita, sinb.

"Tae~" taehyung yang belum tertidur menoleh kebawah, ia tersenyum tipis. sinb mengigau.

Untuk kesekian kalinya dada taehyung terasa sesak memikirkan semua ini.

"Tuhan bantu aku"

Beberapa menit kemudian, alam mimpi menjemputnya dan tertidur pulas.

"Hh, Tuhan aku tidak kuat lagi melihat mereka" lirih nyonya kim dan menutup pintu kamar mereka berdua perlahan.

TBC

Ciee, yang kambeknya dibulan yang sama ahay:v

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang