Twenty-three

743 100 12
                                    

Sinb sekarang sudah berada dirumahnya, ia tidak pulang dengan taehyung melainkan diantar oleh jungkook dan eunha.

Flashback on

"Ah jinjja?!" sinb berteriak sangat keras hingga membuat seisi rumah hening.

"Tidak usah berlebihan" eunha memukul lengan sinb.

Sinb tertawa "aku sangat bahagia, kau tau itu. Akhirnya kau bisa menyusulku" ujar sinb menggoda.

"Yaa, kau tau aku sangat malu" terlihat semburat merah dipipi eunha yang menjalar sampai ketelinganya.

"Tidak apa-apa eunha"

"Jungkook?!" jungkook menoleh.
"Wae?"

"Kau serius ingin menikahi anak manja ini?" eunha menatap tajam kearah sinb.

"Tapi, jangan kau apa---" eunha membekap mulut sinb dengan tangannya, jika dibiarkan sinb akan membuat dirinya tambah malu.

"Diamlah, atau ku bunuh kau" desis eunha kesal.

Bukannya takut, sinb malah tambah tertawa keras. Membuat semua orang disana ikut tersenyum begitupun yerin.

Dia mengusap kasar air matanya yang mengalir.

Ia menatap keatas.
'Tuhan terimakasih, kau membuat sahabatku tersenyum kembali'

Dan saat sinb ingin pamit, eunha menganjurkan agar sinb ikut pulang bersama jungkook dan eunha.

Karna dipaksa akhirnya sinb nurut saja.

Flashback off

Saat sinb berniat pergi kedapur, ponselnya berbunyi.

Ia melihat ada pesan masuk, dan itu dari taehyung.
Ia tersenyum dan sedikit bingung, tidak biasanya ia mengirim pesan.

Tak mau berlarut-larut sinb membuka pesan tersebut.

Kim taehyung
Bi, bersiap-siaplah 15 menit lagi aku menjemputmu. Kita akan pergi kesuatu tempat 😊.

Sinb membelalak kaget, taehyung mengajaknya kencan bisa dibilang begitu.

Saking senangnya ia tidak sadar jika ia melompat seperti anak kecil dan bersorak ria.

Karna sadar jika 15 menit waktu yang sebentar ia segera lari kearah kamarnya dan bersiap-siap.

Nyonya kim yang melihat sinb hanya tertawa haru.

Ia senang, sangat senang melihat putrinya itu kembali tersenyum tulus.

'Jangan rebut kebahagiannya Tuhan kumohon~'

Nyonya kim menutup mulutnya agar isakannya tidak keluar.
Badannya bergetar hebat, dadanya sungguh terasa sesak hingga membuat nafasnya tercekat.

Tuan kim datang mengelus punggung nyonya kim dan menghela nafas panjang.

Nyonya kim menjatuhkan dirinya kepelukan sang suami. Ia tidak sanggup lagi.

"Yeobo~ kenapa masalah selalu datang kepada kita?" lirih nyonya kim.
"Takdir, ini telah ditentukan oleh Tuhan. Kita tidak dapat mengubahnya.

Apalagi itu berhubungan dengan jodoh dan kematian" ujar tuan kim.

Dadanya juga terasa sesak, ia dapat menumpahkan air matanya kapan saja. Tapi, itu hanya akan membuang waktu.

Dia hanya dapat berdoa yang terbaik, itu saja.

~~~

Sinb sudah bersiap-siap.
Tampilannya sangat sederhana, tapi dapat membuat siapapun terpesona.

Celana jeans putih dengan atasan sweater baby blue, juga sepatu kets putih miliknya.

Sungguh sinb sangat manis hari ini.

Ia mendengar suara taehyung, yang baru saja memasuki rumah.

Entah mengapa ia merasa jantungnya berdegup kencang.

Ia memberanikan dirinya keluar kamar.

Dan ia dapat melihat taehyung yang terperangah.

Ini sinb-nya? Errr, terlihat lebih beda dari biasanya. Sinb juga menambahkan lipstik berwarna pink soft pada bibirnya.

"Cantik...manis" gumam taehyung.

Sinb dengan jelas dapat mendengar gumaman taehyung.

Pipinya terasa hangat, oh tidak bahkan pipinya memerah hingga ketelinga.

Nyonya dan tuan kim yang melihatnya terkekeh pelan.

"Tae, jangan menggodanya" taehyung tertawa.

Taehyung beranjak dari duduknya dan mendekat kearah sinb.

"Ayo kita kencan" taehyung mengulurkan sebelah tangannya dengan senyuman khas miliknya.

Nyonya kim yang melihatnya kembali menutup mulutnya, ia tidak boleh menangis.

Karna tidak tahan nyonya kim segera melesat kekamar.
Tuan kim hanya bisa menghela nafas pelan.

Sinb yang baru membalas uluran taehyung terkejut saat nyonya kim menutup pintu agak keras.

"Ada apa dengan eomma?" tanya sinb khawatir.

"Dia hanya cemburu, dia tidak pernah ku ajak kencan" sinb hanya bisa tertawa pelan, sungguh ia masih malu.

"Ajaklah eomma lain kali appa" taehyung memberi wink kepada appa-nya.

"Kami berangkat appa"

~~~

Taehyung dan sinb jalan beriringan disore yang cerah. Awannya terlihat mendung, tapi suasananya sangat mendukung. Karna tidak terlalu panas.

Taman terbesar diseoul menjadi pilihan taehyung untuk kencan mereka.

Mereka masih larut dalam pikiran masing-masing.

"Tae" taehyung menoleh dan memberi tatapan 'apa?'.

"Eumm, jungkook dan eunha akan menikah bulan depan" ujar sinb.

"Yaa, semoga hubungan mereka dapat berjalan lancar"
Sinb tersenyum, ia sependapat dengan harapan taehyung.

"Dan kuharap aku dapat menghadirinya" sambung taehyung.

"Tentu saja, kita harus datang! Kita tamu istimewa kau tau?!" ujar sinb semangat.

"Iya iya, aku mengerti" ujar taehyung mengalah.

Ya begitulah.

Ini kencan pertama mereka.
Dan mungkin akan menjadi kencan ter--- aisshhh entahlah.

Taman itu menjadi saksi bisu tentang kencan sinb dan taehyung.
Taman itu kenang-kenangan kencan bagi mereka.

Sore itu diisi dengan canda tawa oleh taehyung juga sinb.

Bahkan orang-orang yang berada ditaman tersebut merasa iri dengan 'kemesraan' mereka.

Ada pula yang mengira kalau status mereka masih sebagai sepasang kekasih, padahal mereka sudah resmi.

Intinya sinb maupun taehyung akan merindukan masa-masa ini.

Kencan pertama.

Hari yang menjadi hari terbaik untuk sinb.

Kamis, akan menjadi hari terbaik untuk sinb.

Banyak kenangan tertinggal dihari itu.

Karna hari itu sinb dapat lebih dekat dengan orang yang sangat dicintainya.

Kalian tidak akan dapat merasakan apa yang dirasakan oleh seorang sinb sekarang.

Terlampau senang? Bahkan kata-kata itu tidak cukup untuk perasaannya sekarang.

Sinb menyukai hari kamis ❤.

TBC

Please, readers jangan pergi dari ff ini huhu ㅠ ㅠ

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang