Thirty-two[end 2]

1.4K 109 36
                                    

Flashback on~

Penampilan sinb sangat memprihatinkan. Wajahnya yang merah dengan air mata yang terus mengalir. Juga mata sembabnya.

Orang tua mana yang tega dengan kondisi anaknya. Itu yang dirasakan nyonya kim jisoo sekarang.

Ia meremas ujung bajunya dengan kuat saat melihat sinb dan taehyung. Hatinya benar-benar hancur melihat kedua anaknya yang harus berpisah demi pengorbanan.

Sakit. Hatinya sakit sekali, otaknya buntu untuk memproses semua kejadian ini. Ia tidak bisa memikirkan apapun.

Sinb berlari dan langsung menubruk tubuh taehyung. Untung taehyung sigap menahan keseimbangan tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau ingin meninggalkanku?! Kau janji tidak akan membuatku menangis lagi bukan?!" teriak sinb. Taehyung hanya bisa menahan air matanya yang siap meluncur deras.

Tubuh nyonya kim tambah membeku diam mendengar pekikan pasrah dari sinb.

Sinb melepaskan pelukan mereka berdua. Ia  berusaha keras memukul dada taehyung untuk melampiaskan kekesalannya.

"Kau sudah janji?!"

Nafas nyonya kim terasa tercekat ditenggorokan.

Sinb menarik leher baju operasi yang taehyung kenakan.

"Lepas baju ini, Ayo pulang kerumah. Kau belum sarapan kan? Aku akan memasakkan mu sesuatu"

Sudah cukup, mereka semua tidak dapat menahan tangisan lagi. Apalagi saat nyonya kim melihat nyonya hwang yang hampir linglung melihat keadaan putrinya.

"Oh iya, kita kan harus kepernikahan eunha dan jungkook. Kita tamu istimewa, kita tidak boleh terlambat. Ayo pulang tae cepatlah"

sinb bahkan tidak menyadari jika disampingnya sekarang adalah jungkook dan eunha.

Sinb tidak dapat mengkontrol tangisannya.
"Tae, ayo pulang!" pukulan didada taehyung mulai keras.

Sigap taehyung menahan tangan sinb. Sinb pun meronta.

"Dengarkan aku, aku sering membuatmu menangis itu artinya aku belum baik untukmu--"

"Tidak, kau yang terbaik untukku"

"Dengarkan aku! Carilah yang terbaik. Kumohon~" sinb menggeleng cepat.

"TIDAK KUBILANG TIDAK"

Taehyung menghela nafas kasar.

"Appa, kumohon"

Nyonya kim menggeleng keras namun dianggap angin lalu oleh taehyung dan dibalas dengan senyum tipis.

Tuan kim dan tuan hwang menghela nafas berat sebelum mereka mengahampiri sinb dan menahan tangan sinb.

"Aku menyayangimu"

Taehyung melayangkan kecupan kilat dikening sinb.
Dan mulai memasuki ruang operasi bersama taeyang juga beberapa dokter dan suster.

Nyonya kim mengeluarkan isakan yang sedari tadi ditahannya ia sungguh sakit melihat kejadian ini.

BRUK

Nyonya kim tersentak kaget karna sinb yang langsung jatuh pingsan.

Sekilas otaknya mendapatkan sebuah ide yang gila.

'Cukup sudah, penderitaan anakku harus berakhir. Kebahagiaan sangat penting bagi anak-anakku' ujarnya membatin.

Ia melangkahkan kakinya yang bergemetar dan berjalan kearah ruangan tempat sinb diperiksa. Saat semua orang tengah lengah ia mendekat kearah sinb.

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang