Second Chances?[complete]

Twenty-seven

''nak kau yakin dengan keputusanmu?'' taehyung sontak menoleh kearah nyonya hwang.

''e-eomma, sudah tau?'' gugup taehyung.

nyonya hwang tersenyum kecut.

''ya, eomma mengetahuinya. Dan eomma tidak menyukainya tae'' lirih nyonya hwang.

taehyung menundukkan kepalanya menatap lantai ia termenung. Sekali lagi dia bingung apa yang harus dilakukannya?

''eomma, maafkan aku tapi aku tidak suka melihat eomma ku menderita?''

''ya, yoona adalah eomma-mu. tapi...''

''maafkan aku eomma''

~~~

"Tae, kau tidak ingin jalan?" tanya sinb sambil bergelayut manja dilengan taehyung yang sedang fokus dengan acara yang sedang tayang ditelevisi.

Taehyung terkekeh pelan.
"Kau ingin pergi kemana?" tanya taehyung yang ditanggapi senyum senang sinb.

"Ayo belanja untuk pernikahan eunha besok" ujarnya.

Taehyung terdiam sebentar.
"Baiklah, ayo"

Sinb memekik senang dan berlari kekamar untuk bersiap-siap.

Taehyung tersenyum kecil.
Dia menghela nafas berat.

"Aku ingin selalu membuatmu senang bi" lirihnya.

~~~

Taehyung menghentikan mobilnya disebuah mall terbesar diseoul.
Sinb turun dari mobil dan disusul taehyung dibelakangnya.

Mereka berjalan menyusuri setiap sudut mall.
Uh, mereka sangat serasi.

Taehyung menyelipkan lengannya dipinggang kecil milik sinb, memeluknya dari samping.

Oh Tuhan, orang-orang meleleh melihat pemandangan tersebut. Bahkan ada yang sempat memotret momen itu, pria yang tampan dan juga wanitanya cantik. Siapa yang tidak meleleh melihatnya? Sangat romantis.

"Tae, kesana?" sinb menunjuk salah satu toko gaun dan jas.
Taehyung hanya mengangguk.

Mereka mengampiri toko tersebut.
"Eh, adik tampan dan cantik mari dilihat-lihat sekalian dibeli ya"
Taehyung dan sinb hanya tersenyum kikuk.

"Oh, kalian akan membeli gaun dan jas untuk menghadiri suatu pernikahan?"

"Iya" jawab sinb cepat.

"Aku punya sepasang untuk kalian, sangat manis jika kalian yang memakainya" ujar wanita pemilik toko tersebut.

Taehyung dan sinb mengikuti wanita tersebut.

"Nah, cobalah. Dipojok sana ada kamar ganti" ujar wanita itu memberi petunjuk.

Sinb berterima kasih dan segera pergi kekamar ganti.

Pertama sinb yang masuk.

Setelah beberapa menit menunggu sinb keluar dengan gaun biru dongker dibawah lutut.