Five

1K 150 150
                                    

Jungkook membawa sinb kesebuah gedung apartement.
Sinb heran mengapa jungkook membawanya kemari.
"Ini apartement?" tanya sinb, ia tahu itu apartement tapi dia hanya bingung mengapa jungkook membawanya ke apartement.

"Nde, aku tinggal diapartement" jawab jungkook sambil melepaskan helm dan turun dari motor diikuti sinb.
"Untuk apa kau membawa ku kesini?". Jungkook terdiam sebentar.
"Kau lelah bukan,?" tanya jungkook.

"Tentu saja, justru itu mengapa kau membawa ku kesini. Seharusnya aku istirahat dirumah sekarang" gerutu sinb.

"Kau yakin kau istirahat dirumahmu itu? Apa saat kau pulang kau langsung menuju kamarmu dengan tenang dan langsung tidur ? Apa begitu? Aku rasa tidak!" tanya jungkook menekankan setiap kalimat yang dilontarkannya.

Sinb terdiam dan menatap jungkook, sesaat kemudian ia menunduk tidak bisa menjawab.

"Sudahlah, ikut saja denganku" jungkook menarik lengan sinb pelan dan sinb hanya pasrah ditarik jungkook.

~~~

"Sialan! Dimana wanita jalang itu?!" umpat taehyung kesal sembari menghempaskan ponselnya kekasur.

Dia sudah lama menunggu sinb karna biasanya taehyung akan makan masakan sinb, mungkin ia tidak terbiasa makan diluar sana.

"Tunggu saja jika kau pulang kupastikan kau akan menderita lagi, sial aku sudah kelaparan!" taehyung langsung menyerobot kunci mobilnya, tujuannya sekarang hanya untuk mengisi perutnya yang kosong.
~~~

Jungkook dan sinb masuk kedalam apartement milik jungkook yang lumayan luas.

"Masuklah kekamar, aku akan ke toilet dulu". Sinb mengangguk dan segera melesat kekamar jungkook.

Ia merebahkan dirinya dikasur empuk milik jungkook.
"Hhuff... Melelahkan" sinb menutup kedua matanya dan sedetik kemudian ia sudah pergi menuju alam mimpinya. Bahkan ia tidak ingat sama sekali jika sekarang ia harus masak untuk suaminya.

Jungkook melangkahkan kakinya menuju kamarnya, ia menyunggingkan senyumnya melihat sinb yang tertidur.
Ia mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Yeoboseyo". Suara orang disebrang sana menjawab panggilan jungkook.

"seokjin hyung?."

"Nde?Apa yang kau inginkan?"

"pesankan aku tiket ke milan, keberangkatan untuk besok pagi"

"Arraseo, untukmu saja kan?"

"Ani, untuk dua orang"

"Mwo?!"

Tut... Sambungan dimatikan oleh jungkook.

Ia berbalik arah menuju sofa ruang tamu, ia akan tidur disitu saja pikirnya. Lagipula ini belum malam dia yakin sinb akan bangun nanti.

~~~

"Eomma, pelayan mu yang satu itu sangat cantik" ujar jimin sambil tersenyum malu.

"Yang mana?" tanya nyonya park sambil menunduk menatap anaknya yang sedang tidur dipangkuannya. Jimin sangatlah manja tapi jika bersama dengan nyonya park saja.

"Sinb". Nyonya park menatap anaknya miris.
"Apa dia sudah mempunyai namjachingu?" tanya jimin.

"Dia tidak mempunyainya". Jimin tersenyum semangat.
"Tapi dia sudah mempunyai suami" sambung nyonya park pelan.

Senyum jimin perlahan memudar, ia mengubah posisinya jadi duduk dan menatap sang eomma.

"J-jinjja?". Nyonya park mengangguk pelan. Jimin tersenyum miris.
"Aku akan mandi" jimin segera bangkit dan melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang