Eleven

942 137 101
                                    

Sinb memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya dikasur.
"Uh, melelahkan" gumamnya.

Saat ia nelihat jam ternyata sudah jam 05:00 sore.
"Aku harus membersihkan badanku dulu" sinb langsung bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah menghabiskan waktu didalam kamar mandi, ia mendengar suara bel rumahnya berbunyi.
Ia mengerenyit bingung.
"Biasanya tae akan pulang larut malam" monolog sinb.
Ia pun segera melesat membuka kan pintu.

Saat ia membuka pintunya ia terkejut bukan main.
"Eomma! Abeoji!" kagetnya.

"Kenapa kau terkejut seperti itu nak?" tanya nyonya kim selaku eomma taehyung, kim jisoo.
"Biarkan kami masuk dulu" ujar tuan kim lembut, kim daehyun.
"Oh maafkan aku, silahkan masuk" sinb membuka pintu lebih lebar agar nyonya kim dan tuan kim bisa masuk.

"Wah kau rajin membersihkan rumah ini ya" puji nyonya kim.
"Ne, eomma" sinb tersenyum kikuk.

"Aku akan buatkan kalian minum" ujar sinb dan langsung pergi kedapur.

Sinb kembali dengan jus jeruk kemasan yang dituangkan kedalam gelas dan memberikannya kepada nyonya kim dan tuan kim.

"Eum, ada apa eomma dan abeoji datang tidak memberitahu kami dulu?" tanya sinb sopan.
"Apa kami tidak boleh mengunjungi rumah anak dan menantu kami?" tanya nyonya kim balik.
"B-bukan begitu, tapi ini tidak biasanya saja" ujar sinb lebih pelan.
"Kami hanya ingin liburan dirumah anak kami saja" ujar tuan kim, sinb mengangguk pelan.

"Dimana tae?" sinb tersentak, apa yang harus ia katakan? Apa ia harus jujur jika taehyung akan selalu pulang malam.

"D-dia... " belum sempat sinb menyelesaikan kata-katanya. Pintu rumah itu sudah terbuka.
Taehyung menampakkan wajah terkejutnya.
"Kalian?!" .
"Baru saja kami menanyakanmu" ujar tuan kim.
"Kenapa kalian kesini?" tanyanya datar.

"Kami hanya ingin mengunjungimu" ujar nyonya kim tersenyum.
"Aku tidak bicara padamu" ujar taehyung lebih dingin. Sinb tersentak saat taehyung berbicara seperti itu pada eommanya sendiri.
"Taehyung jaga ucapanmu" ujar tuan kim tak kalah tajam.

"Terserah" taehyung pun segera melenggang pergi.
Begitu juga tuan kim yang langsung menyusul taehyung.
Nyonya kim menghela nafas berat.
"Nak, kemarilah" nyonya kim meminta sinb untuk duduk disampingnya. Sinb pun segera menurutinya. Nyonya kim mengelus surai hitam milik sinb. Setelah itu tatapannya tertuju pada plester kecil dusudut bibir sinb juga pipi sinb yang memerah. Sinb terkejut melihat air mata nyonya kin yang mengalir tiba-tiba.
"Eomma, ada apa?" tanya sinb panik. "Apa taehyung sering menyakitimu?" tanya nyonya kim.
Sinb terdiam, ia menunduk.
Setelah itu sinb merasakan tubuhnya direngkuh erat.
"Mianhae" gumam nyonya kim, sinb sedang tidak memikirkan itu. Ia sangat nyaman dengan pelukan yang diberikan eomma taehyung selaku mertuanya.

"Atas nama taehyung aku meminta maaf" gumam nyonya kim lagi.
"Tidak apa eomma, aku sudah memaafkannya" ujar sinb.
Nyonya kim melonggarkan pelukan mereka sinb pun menarik badannya sedikit menjauh.
"Bagaimana pun juga ini adalah salah kami, karna kami kau yang harus mendapat perlakuan seperti ini dari taehyung" sinb menautkan alis bingung.
"Tidak eomma, ini bukan salahmu" nyonya kim menggeleng pelan.
"Sudahlah jangan dibahas lagi kumohon, sekarang eomma istirahatlah dikamarku" pinta sinb.

"Kau pisah kamar dengan taehyung?" sinb mengangguk takut.
"Ayo" sinb pun segera mengantar nyonya kim kekamarnya.

~~~

"Jim, kau menyukai sinb?" tanya jungkook. Sekarang jimin dan jungkook sedang berada disebuah restaurant.
"Ya, kau benar.... Heh, sayang sekali dia sudah milik orang" ujarnya sembari tersenyum miris.
"Kau bisa membuatnya menjadi milikmu kalau kau mau" jimin menatap jungkook bingung.
"Maksudmu?".

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang