Twenty

829 101 2
                                    

"Apa maksudmu?" hoseok kebingungan.

"Hyung,Apa kau janji tidak akan marah?" hoseok hanya mengangguk.

~~~

Eunha mengerjapkan matanya perlahan, ia mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk.

Saat ia menatap sekelilingnya, ia kenal betul bahwa ini adalah kamarnya.

"Aku dirumah" gumamnya dengan mata berbinar.

Ia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar kamar.

Ia mencoba mencari keberadaan sang oppa.
Dan ia menemukan oppa-nya didapur sedang membuat kopi.

"Oppa" hoseok menoleh dan tersenyum hangat.

"Pagi adik manis" hoseok mendekat dan mengusap surai milik eunha.

"Apa aku akan tinggal bersamamu lagi?" tanya eunha dengan senyum cerahnya.

"Ya, seperti itulah" jawab hoseok sambil berjalan kearah ruang tv lalu mendudukkan dirinya disofa empuk.
"Ah, jinjja? Yeeeyyy!!!" eunha berteriak layaknya seorang anak kecil.
Hoseok hanya menggeleng kecil.

Saat asik berseru ria, eunha baru menyadari sesuatu.
Ia mencari keberadaan Pria yang selama ini selalu ada untuknya dan membantunya kapanpun.

"Dimana jungkook?" tanya eunha.

Hoseok sempat terdiam.
"Dia pulang kerumahnya"

"Bukan apartement?" tanya eunha lagi.

"Bukan, rumahnya yang jauh" balas hoseok.

Eunha terenyuh. Wajahnya yang gembira sekarang lesu, ia tidak bersemangat lagi. Ia merasa jika ia telah kehilangan sesuatu yang berharga.

"Aku bahkan belum berterima kasih padanya" lirih eunha, menundukkan kepalanya.

Hoseok menoleh kearah sang adik.
Ia mengerti.

"Kau menyukainya?" eunha mendongakkan kepalanya menatap hoseok.

Ia mengangguk pelan.
Hoseok terkejut saat melihat pipi eunha yang telah basah dengan air matanya, ditambah isakan yang mulai terdengar dari eunha.

Demi apapun hoseok akan sangat kesulitan untuk menghentikan tangisan eunha.
'Tuhan, tolong aku~' batin hoseok menjerit.

~~~

"Bi, kapan kita bisa pulang? Aku bosan" keluh taehyung.

"Tunggu kau sembuh total tae"
Jawab sinb, dan kembali memainkan ponselnya.

"Aku sudah sembuh-- uhuk! Uhuk!" taehyung tiba-tiba saja terbatuk.

Sinb yang terkejut melempar ponselnya kesembarang arah dan menghampiri taehyung.

Ia mengelus punggung taehyung.
"Ada apa tae? Gwaenchana?" tanya sinb panik.

Batuk taehyung sedikit mereda.
"Hanya tersedak" ujarnya sambil menunjukkan senyum kotaknya.

Sinb memutar mata malas.
"Sebentar, air mineralmu habis. Kau diam disini, aku ingin ke toko sebentar" taehyung hanya mengangguk pelan.

Setelah sinb melesat, taehyung kembali terbatuk.
"Aisshhh, bisakah ini berhenti" ujarnya kesal, sambil memukul dadanya.

5 menit telah berlalu, taehyung yang bosan ingin beranjak dari kasurnya terkejut saat pintunya terbuka ia mengira jika itu sinb. Ternyata, appa dan eomma tirinya.

Taehyung tersenyum.
Nyonya kim berlari menghampiri taehyung dan langsung memeluknya.
Taehyung memang bukan anak kandungnya, tapi ia sangat menyayangi taehyung. Ia sudah menganggap jika taehyung adalah anak kandungnya.

Second Chances?[complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang