Pelajaran terakhir baru saja selesai, diakhiri dengan peringatan Bu Neni yang menugaskan semua siswa untuk mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh Bu Neni.
Dengan cepat semua siswa XII ipa3 berhambur keluar kelas, mereka sangat semangat untuk menghirup udara segar setelah melewati pelajaran paling menggerahkan untuk otak dan hati mereka.
Bagaimana tidak, mereka belajar Fisika selama 3 jam terakhir dilengkapi dengan ocehan Bu Neni yang selalu saja belajar pembahasan yang sama dan yang paling menjengkelkanya lagi mata mereka harus setia setiap saat untuk tetap terbuka untuk selalu memperhatikanya! jika tidak, maka mereka harus siap kena hukuman yang luar biasa kejamnya.
Angel berjalan menuju kelas Intan, dia ingin mengajak Intan untuk bermain dengan adiknya, hari ini dia akan sangat sibuk karena banyak yang membutuhkan jasanya. Untuk itu dia akan menyuruh Intan untuk menjaga adiknya. Bukan dia terlalu overprotektif, tapi Angel hanya tidak ingin adiknya merasa kesepian dan merasa tidak diperdulikan olehnya jika nanti Astrid bermain sendirian.
"Ngel!" Panggil seorang lelaki.
Angel menoleh lalu mendengus "Hmm"
"Lo mau ngejemput adik lo kan?" Tanya lelaki itu.
"Iyaa, lo juga mau ngejemput adik lo yang masih tk itu kan"
Lelaki itu menautkan kedua alisnya "Lo kok tau adik gue masih tk?"
Angel membuang nafas kasar "Gue tau atau engganya adik lo masih tk, itu bukan urusan lo kan?"
"Ya jelas jadi urusan gue lah, karena itu menyangkut adik gue" lelaki itu menyangkal.
"Ya bodo amat, gue kagak peduli" ujar Angel lalu berjalan meninggalkan lelaki itu.
_StarCan_
"Tan, lo tunggu disini ya!" perintah Angel pada Intan. Mereka telah sampai disekolahnya Astrid, tadi Intan sempat menolak karena dia sudah ada janji dengan mamahnya. Tapi dengan bujukannya, Mamah Intan mengizinkan anaknya untuk menjaga adiknya.
"Jangan lama nyet!" perintah Intan.
Angel mendengus "Gue manusia, setan" kesalnya, lalu membuka mobilnya berjalan untuk menghampiri adiknya yang sudah menunggu dirinya.
Angel melihat adiknya yang sedang melambai lambaikan tanganya, dengan cepat Astrid berlari menghampiri kakaknya.
"Ayo pulang" ajak Astrid dengan semangat, lalu menautkan tanganya dengan tangan Angel. Angel tersenyum senang, mereka berjalan dengan senyum yang mengembang dikeduanya.
Intan keluar dari mobil dengan merentangkan tanganya "Astrid" panggilnya.
Astrid mendongkakan kepalanya ke sumber suara dengan cepat dia melepaskan tautan tangan dengan kakaknya lalu berlari memeluk Intan, kakak keduanya.
"Kak Intan, Kak Intan kenapa jarang main ke rumah Astrid?" Ujar Astrid dalam pelukanya, membuat Angel dan Intan terkekeh.
Intan berjongkok lalu memegang kedua pipi Astrid "Maaf sayang, kakak terlalu sibuk ngebantuin mamah ngebuat kue"
Astrid mengangguk "Kakak bawa kue kesukaan Astrid engga?" Tanya Astrid.
Intan menggeleng "Engga, kakak langsung ngejemput kamu, jadi engga sempet bawa kue kesukaan kamu. Sebagai gantinya, kita bikin kue kesukaan kamu sama sama ya?" tawar Intan.
Astrid mengangguk semangat, Intan dan Astrid sudah sangat dekat dari sejak dulu, banyak kesamaan yang mereka miliki sehingga hubungan mereka selalu membaik dan menyenangkan. Tapi akhir akhir ini Intan sangat jarang main bersama Astrid, Intan sangat sibuk membantu Mamahnya membuat kue. Mamahnya memiliki toko kue, tak jarang Angel dan Astrid main ke tokonya untuk membantu ataupun hanya makan makan kue saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPLOIT (COMPLETED)
Teen FictionJUDUL SEBELUMNYA: "Starlyn & Candra" Pacaran bukan hanya sekedar kode, tembak, lalu jadian. Tapi bagaimana proses dan perjalanan. Starlyn, perempuan yang terjebak dalam dekapan masa lalu yang menyakitkan dipertemukan dengan Candra, sosok menyenangk...