Angel mengetuk ngetukan pulpen yang sedang dipegangnya ke kepala. Dia benar benar sangat sulit untuk berkonsentrasi sekarang. Padahal besok akan ada ulangan harian fisika dikelasnya. Angel biasanya tidak akan terlalu kesulitan dalam hal perhitungan, apalagi perhitungan ini menggunakan rumus, tentu akan sangat mudah dipahami jika kita sudah menguasai rumus tersebut dan tahu simbol simbol yang terdapat dalam rumus tersebut.
"Aishhh dah, si Candra beneran gak bakalan ngabarin gue!" Gerutu Angel.
Sudah lewat dua minggu, semenjak berakhirnya perlombaan minggu lalu Candra benar benar berubah terhadap Angel. Candra menjadi jarang menjemput Angel dan Astrid ke sekolah. Saat pulang sekolah Candra lebih memilih pulang duluan daripada mengantar Angel dan Astrid pulang kerumah. Nolan akhir akhir ini sering dijemput oleh supirnya atau tidak oleh Orangtuanya.
Saat disekolah, Candra menjadi jarang mengobrol dengan Angel. Candra menjadi orang yang serius sekarang, sangat jarang bercanda seperti biasanya. Candra akan berbicara mengenai hal hal yang penting saja terhadap Angel dan selalu berakhir dengan dengusan dari Angel. Angel marah terhadap Candra, tapi Candra tidak pernah menghiraukannya.
Seperti kemarin. Saat pulang sekolah Angel sengaja menunggu Candra disekolah, dia ingin melihat apakah Candra masih peduli padanya atau tidak. Terdengar alay memang, tapi bukan seperti itu tujuan Angel yang sebenarnya. Dia hanya ingin memastikan bahwa hubungannya akan seperti apa kedepannya.
Angel sudah cukup dewasa sekarang, dia tidak mau membuang buang waktu dengan terus bermain main bersama lelaki yang tidak memiliki kepastian yang matang.
Saat kemarin.
Angel menunggu dengan sabar kedatangan Candra didepan gerbang. Dia tersenyum senang saat melihat mobil Candra melaju kearahnya.
Candra memberhentikan mobilnya tepat didepan Angel "Masuk!" Perintahnya tanpa membukakan pintu untuk Angel.
Angel hanya mengangguk patuh lalu berjalan masuk kedalam mobil, dia sudah biasa dengan sikap Candra yang seperti itu. Lagipula hal seperti itu tidak terlalu Angel pusingkan, toh dia masih bisa membuka pintu mobil dengan sendiri.
Candra menatap Angel lekat "Kenapa masih nungguin aku? Tadikan aku udah ngesms kalau aku gak bisa nganterin kamu pulang!"
Angel mendengus "Gue lupa gak bawa ongkos, lagian tadikan lo yang ngejemput gue. Ya berarti lo juga yang harus nganterin gue" bohongnya, padahal Angel selalu membawa uang kemanapun saat berpergian.
"Ada Intan!"
"Intan, dia harus nganterin kue pesenannya secepatnya!"
Angel lalu mendengus "...Makanya bilang dari pagi kalau gak bisa nganterin gue pulang. Gak usah so soan jemput gue kalau nantinya gak bisa nganterin gue pulang. Lain kali gak usah jemput gue lagi biar gue bisa bawa mobil sendiri dan gak akan kesusahaan pulang seperti sekarang lagi"
"Oke!" Candra hanya mengangguk ringan, membuat Angel benar benar kesal dengan tingkah lakunya. Selama perjalanan pulang hanya Angel yang terus mengoceh panjang. Sedangkan Candra hanya merespon seadanya.
Untuk saat ini Angel akan mempertahankan Candra. Mungkin Candra sedang dalam tahap bosan terhadapnya. Seharusnya Angel mengerti akan hal itu, Candra yang memang hobinya gonta ganti pacar tentu akan merasa kebosanan saat menetap dalam satu lingkaran kesetian yang tidak biasa dia lakukan.
"Huhh" Angel membuang nafas kasar lalu menumpukan wajah dimeja belajarnya.
_StarCan_
Angel menatap kesal Candra yang sedang sibuk teleponan dengan seseorang. Entah siapa, karena saat Angel datang ke kafe ini Candra memang sedang menelpon seseorang. Angel sempat menangkap pembicaraan Candra dengan orang disebrang sana. Mereka membahas seseorang yang sedang diagnosa sakit kanker tulang.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPLOIT (COMPLETED)
Teen FictionJUDUL SEBELUMNYA: "Starlyn & Candra" Pacaran bukan hanya sekedar kode, tembak, lalu jadian. Tapi bagaimana proses dan perjalanan. Starlyn, perempuan yang terjebak dalam dekapan masa lalu yang menyakitkan dipertemukan dengan Candra, sosok menyenangk...