JUDUL SEBELUMNYA: "Starlyn & Candra"
Pacaran bukan hanya sekedar kode, tembak, lalu jadian. Tapi bagaimana proses dan perjalanan.
Starlyn, perempuan yang terjebak dalam dekapan masa lalu yang menyakitkan dipertemukan dengan Candra, sosok menyenangk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
__________________________________
"Isi yang bener Ngel, awas jangan sampai ada yang lupa ya. Inget betul betul apa aja yang diperluin" Oceh Candra, melihat Angel yang sedang menulis sebuah list.
"Iyaa ishh berisik. Lo ngoceh mulu dari tadi kaya emak emak lagi beli sayur" respon Angel pokus terhadap apa yang sedang ditulisnya.
"Makanannya kita katering aja ya Ngel. Biar gak ribet!" Usul Candra, mengambil snack yang ada disamping tangan Angel yang sedang menulis.
"Lo yang bayar, pesennya ditempat katering yang berhigenis! Gue gak mau ya tamu Undangan adik gue pada sakit karena makan makanan dari bingkisan itu"
"Hmm. Tapi nanti malam dikamar ya?" Tanya Candra dengan senyumnya menain turunkan kedua alisnya.
Angel mendongkakan kepalanya merasa ambigu dengan ucapan Candra "Iyalah dikamar, masa iya dikuburan. Bodoh!"
Candra menatap Angel dengan mata berbinar "Bener dikamar Ngel, lo setuju?"
Angel mengkerutkan keningnya "Ini pembahasan lo mengarah kemana sebenarnya, oncom?"
Senyum yang tadi mengembang dibibirnya Candra tiba tiba menghilang "Ngarah ke hati kamu, tapi kamunya gak pernah mau buka hati buat aku"
"Serah orang utan ajalah" nyerah Angel tidak akan ada habisnya jika dia terus melayani ocehan Candra. Angel lalu kembali menulis list-nya.
"Manusia Ngel! Kalau aku orang utan, kamu mau gitu jadi monyetnya?"
Pertanyan bodoh macam apa ini, pikir Angel.
Angel lalu mendongkak, menatap Candra "Engga! gue jadi pemburunya, lo yang jadi korban buruan gue. Siap siap mati lo!" Angel mengacungkan pulpen kerah Candra.
Candra terkekeh mengacak pucuk rambut Angel gemas, lalu merpihkanya kembali. Karena takut sang empunya marah.
"Nihh!" Angel memberikan secarik kertas yang berisikan beberapa keperluan untuk acara nanti.
Candra mengambil kertas tersebut "Engga ada yang kurang Ngel?" Tanya Candra melihat kembali list yang ditulis oleh Angel.
Angel mencoba berpikir, lalu menggeleng pelan "Engga deh, semua peralatan buat ulang tahun udah cukup kayanya. Kalau lo mau nambahin sih gak papa, bagus malah!" Angel menyengir.
Ya ulang tahun Astrid akan segera dilaksanakan, tepatnya besok, pada pukul tiga sore. Adiknya sudah mengirim undangan kepada teman temannya, Angel juga sudah mengajak teman dekatnya, termasuk teman Candra juga untuk datang ke acara ulang tahun adiknya.
