23. Bermain

97 11 18
                                    

"Kepo lo kaya manuisa!" Ujar Angel, berusaha menyembunyikan keterkejutannya.

"Aku serius Ngel!" Candra menatap lekat Angel.

Angel duduk bersidekap menatap Candra "Ya, Seperti perasaan lo ke gue. Gue juga cinta sama lo!" Ujarnya enteng dengan mengidikan bahunya.

Candra sempat menautkan alisnya saat melihat sifat Angel "Jadi kita bisa pacarankan?"

Angel terkekeh sebelum akhirnya mengidikan bahunya "Tergantung apa yang akan lo beri nanti ke gue! Lo berani ngasih gue apa emang?"

"Apa yang kamu mau?"

Angel mengangkat kedua alisnya tersenyum meremehkan "Lo yakin? Gue banyak maunya lohh!... Dari rumah mewah, mobil baru, toko butik berserta isi dalamnya, perawatan salon seminggu empat kali. Terus persediaan setiap bulan harus ada, uang jajan setiap hari ngalir, shoping setiap weekend lengkap dengan adik gue, setiap minggu ganti handpone, Dan masih banyak lagi. Lo yakin mampu?" Tanya Angel menumpukan dagu pada tangannya tersenyum menatap Candra yang menatap cengo.

Anjirr_batin Candra mengumpat.

Candra lalu menggeleng "Aku gak sekaya itu Ngel. Yang kaya juga Papah aku, bukan Aku! Jangan banyak gitu dong Ngel permintaanya. Kalau kancut yang sepuluh ribu tiga sih aku pasti bisa beliinnya, setiap hari malah" Sialan kenapa malah kancut yang ada dipikirannya.

Angel sempat mengkerutkan keningnya sebelum terbahak melihat wajah Candra yang seperti orang bego "Hahaha. Santai aja kali, gue canda elahh!.. Yaudah kita jadian!" Ujar Angel diakhiri dengan kedipan sebelah matanya. Kenapa Angel menjadi centil seperti temannya Intan.

Candra terkekeh sendiri membayangkan bagaimana sikap Angel saat menerima cintanya. Entah kenapa perbuatan kecil Angel selalu bisa membuatnya tersenyum. Anehnya, padahal apa yang dilakukan Angel juga sering dilakukan oleh mantan mantannya terdahulu. Bahkan lebih dari itu, mereka bahkan rela digerayangi oleh Candra asalkan Candra mau jadi pacarnya. Tapi ini, hanya satu kedipan mata tidak hentinya membuat bibirnya membentuk bulan sabit yang sempurna.

"Lo kenapa deh senyum senyum gak jelas gitu!.. Gue gak mau ya dibilang punya pacar yang gak waras kaya lo. Jauh jauh sana!" Tendang Angel pada kaki Candra yang duduk disebelahnya.

Mereka sedang berada di Dufan menemani Astrid dan Nolan yang sedang bermain mandi bola.

Candra menoleh menatap Angel dengan senyuman yang masih mengembang dibibirnya.

"Gak kerasa ya Ngel. Kita pacaran udah hampir satu minggu lebih loh... Tapi gak ada yang berubah dari kamu, kamu masih tetep pake gue elo kalau ngobrol sama aku!" Tidak ada nada sedih dalam ucapannya yang ada Candra malah tersenyum lembut ke arah Angel.

Ya. Hubungan mereka sudah berjalan selama seminggu, bahkan lebih. Banyak yang mereka lakukan dalam satu minggu itu. Mereka berpacaran layaknya anak muda zaman sekarang. Dari jalan jalan, makan makan atau hanya sekedar ngobrol ngobrol saja dirumah Angel. Candra juga tidak jarang membantu Angel dibutik, karena sekarang Elisa sangat jarang diam dibutik. Tentu Candra dengan sangat senang hati membantu Angel, apalagi jika tidak ada pelanggan hanya ada mereka saja, juga beberapa pekerja butik yang pasti akan sibuk dengan tugasnya masing masing. Angel dan Candra tentu menghabiskan waktu mereka diruang kerja Elisa, tak jarang Angel mengusir secara terang terangan kepada Candra karena Candra yang terus terusan mengganggu dan menggodanya. Para pekerja butik sudah biasa melihat atasan mereka yang selalu memarahi anak dari pemilik butiknya. Hal itu menjadi hiburan tersendiri bagi mereka.

Angel membuang napas pelan "Gak usah lebay gitu deh Can. Gue belum biasa kaya gitu. Lagian yang penting status kita udah pasti, pacaran! Ribet amat sih Can gitu doang dipermasalahin! Kaya abg yang baru pacaran aja deh, lo udah gede bukan bocah lagi!" Angel lalu mengeluarkan handponenya dan memainkannya.

EXPLOIT (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang