"Papah hanya akan memberikan kamu dua pilihan. Pindah sekarang atau kuliah. Kamu tidak akan pernah kesini lagi jika memilih kuliah!" Ujar Tampipi membelakangi Candra, sepertinya Tampipi lebih tertarik melihat pemandangan diluar saat malam daripada melihat wajah anaknya yang mendengus kesal.
Candra mengacak rambutnya prustasi. Papahnya selalu saja begini, membuat dirinya diambang kebingungan. Jika dulu dia tidak mau pindah karena di Philipina ada Ibunya. Tapi sekarang tidak lagi, dia sangat ingin pindah ke Philipina karena ternyata Ibunya berada disini di Indonesia, tapi dia tidak bisa meninggalkan Indonesia karena ada hal lain yang harus dia perjuangkan disini, seseorang yang dia cintai. Seorang yang berbeda, seseorang yang bisa membuat dia merasakan sensasi aneh saat dia berdekatan dengan dirinya.
Jika dulu dia berjuang untuk tidak bertemu dengan Ibunya, maka sekarang tidak. Dia berjuang untuk seorang perempuan, seorang perempuan yang sangat dekat dengan Ibunya.
Ya, kemarin dia mencari tahu tentang kehidupan Ibunya. Ternyata sudah selama tiga tahun Ibunya mengurus sebuah butik dengan Angel sebagai designer-nya. Tapi Angel baru satu tahunan menjadi seorang designer ditoko butik Ibunya.
Demi Angel dia berani untuk berbaikan dengan masa lalunya, dia tidak membenci Elisa dia hanya kecewa kepada Ibu satu satunya itu. Atas perlakuan Ibunya dulu terhadap Papah dan Adiknya.
"Candra akan tetap disini. Tapi tidak dengan Papah!"
Tampipi membalikan badannya menatap Candra "Jika Papah mau, Papah akan berangkat sekarang juga. Tapi bagaimana dengan kehidupan kamu dan Nolan disini?"
"Candra bisa urusin hidup Candra sendiri. Nolan? Tentu Papah bisa menyewa baby sister terbaik disini dengan menggunakan uang Papah"
Tampipi mengangkat kedua alisnya "Kamu pikir mudah memberikan kepercayaan kepada orang lain?"
Candra tersenyum meremehkan "Papah sukses seperti sekarang tentu karena adanya orang kepercayaan Papahkan, yang selalu menjaga kesetianya terhadap Papah. Jika mereka berkhianat mungkin Papah tidak akan menjadi seperti sekarang!"
"Untuk itu Papah sulit percaya. Dengan Papah menjadi seorang miliader tentu banyak orang yang sangat iri dan ingin menjatuhkan Papah. Tentu mereka akan mencari apa kelemahan Papah, dan kalian berdualah kelemahan Papah. Mana bisa Papah meninggalkan kalian berdua" jelas Tampipi.
Tampipi hanya memiliki Candra dan Nolan sekarang. Dia tidak pernah memaksa Candra karena dia tidak ingin Candra menganggapnya sebagai orangtua yang buruk. Jika Candra menganggapnya seperti itu, lalu untuk apa usahanya selama ini yang dia lakukan jika kebahagiaan yang dia dapatkan bukanlah dari orang terdekat melainkan hanya dari kesenangan sesaat. Ya, menjadi orang kaya tanpa keluarga sama saja seperti memiliki handpone tanpa kartu, tidak akan berguna dan tidak akan menyenangkan.
"Tidak akan ada yang tahu disini bahwa Candra dan Nolan adalah anak dari seorang miliader!" Ujar Candra mencoba meyakinkan.
Tampipi menghela nafas kasar. Butuh kesabaran yang ekstra jika dia berbicara dengan Candra, Candra selalu saja menjawab semua perkataannya. Tampipi mengerti jika Candra sudah dewasa, pasti bisa mengurus dirinya sendiri. Candra dan Nolan juga menggunakan nama belakang palsu disini, agar mereka bisa hidup tenang tanpa teloran teloran dari para pesaing Tampipi.
"Tidakkah kamu merindukan Ibumu?" Tanya Tampipi menatap penuh harap terhadap Candra.
Candra tersenyum miring sebentar sebelum pada akhirnya menjawab pertanyaan Papahnya "Apa ada alasan kenapa Candra harus merindukan wanita itu? Sepertinya tidak. Untuk apa Candra merindukan Ibu sialan macam dia!"
"Jaga ucapanmu, dia adalah wanita yang sudah melahirkanmu!" Suara Tampipi meninggi.
Candra mendecih "Langsung ke inti, alasan Papah selalu ngajak Candra pindah ke Philipin apa? Walaupun Papah tau jawaban Candra tetap sama, akan menolak ajakan Papah! Dan Papah cukup paham bukan atas penolakan yang Candra lalukan!"

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPLOIT (COMPLETED)
Ficção AdolescenteJUDUL SEBELUMNYA: "Starlyn & Candra" Pacaran bukan hanya sekedar kode, tembak, lalu jadian. Tapi bagaimana proses dan perjalanan. Starlyn, perempuan yang terjebak dalam dekapan masa lalu yang menyakitkan dipertemukan dengan Candra, sosok menyenangk...