"Tangan lo kenapa deh keringatan gini, ambeyen?" Ujar Angel sedikit bercanda agar Candra tidak terlalu gugup.
Bukanya merespon ucapan Angel Candra malah semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Angel. Dengan tangan satunya lagi mengemudi mobil.
"Tenang Can, gak usah lebay gini ishh. Lo cuman mau ketemu orangtua lo, bukan mau ketemu mertua!" Ledek Angel kembali.
Ya, setelah Candra mendapatkan pencerahan dari Angel dan temen sablengnya, dua hari setelah itu dia memberitahu Angel bahwa dia sudah siap untuk bertemu dengan orangtuanya. Pulang sekolah tadi langsung saja Angel mengajak Candra untuk kerumahnya. Candra sempat menolak tapi dengan segala tekanan yang diberikan Angel akhirnya Candra menurut saja.
Candra memberhentikan mobilnya tepat di depan gerbang sebuah rumah.
Angel menatap takut rumah didepanya, menyeramkan sekali. Rumah didepanya memang sangatlah besar, akan sangat indah jika rumah ini diberi warna, tapi sayang rumah ini terlihat menyeramkan karena warna abu pekat yang mendominasi warna rumah tersebut. Sepertinya tidak dicat, karena terlihat seperti disemen saja. Bukan mungkin rumah itu dicat dengan pola semen.
"Ini bukan rumah lo kan?" Tanya Angel menatap Candra.
"Sayangnya ini rumah gue!" Ujar Candra menatap Angel.
Angel membulatkan matanya "Ini seriusan rumah lo..."
Angel melepaskan tanganya yang digenggam oleh Candra dengan kasar "Lo bukan spesies hantu yang menyamar jadi manusiakan!" Teriak Angel memundurkan badannya, mencoba menjauh dari jangkauan Candra.
Candra menaikan kedua alisnya sebelum pada akhirnya tertawa "Haha.. kalau iya gimana?" Tanya Candra memajukan badanya.
Angel menggeleng cepat, dia melupakan bahwa Candra merupakan manusia jahil.
Angel memajukan badannya "Gue lupa kalau lo itu manusia kesetanan bukan manusia kehantuan!" Ujar Angel tepat di depan wajah Candra, Angel dengan cepat memundurkan badannya lagi sebelum sesuatu hal tidak diinginkan terjadi.
Candra lantas saja terkekeh lalu mengubah duduknya normal kembali "Kalau aku hantu udah dari kemarin aku ngajak kamu kerumah ini! Lagipula aku ngga mau mati dua kali kalau jadi hantu, kamu pasti bakalan bunuh aku lagi nanti!" Candra mengacak rambut Angel gemas lalu membenarkannya lagi.
Angel mendengus "Cepet masukin mobilnya. Orangtua lo pasti udah nungguin didalam!"
Candra langsung terdiam, tak lama dia menatap Angel yang juga sedang menatapnya "Gak bisa kita undur lagi Ngel, aku belum siap!"
Angel mendesis tajam "Gak bisalah, udah terlanjur kesini. Kemarin lo bilang udah siapkan. Labil lo kaya cewek. Buru, masukin mobilnya! atau awas biar gue yang masukin mobilnya kalau lo gak sanggup nyetir!"
Candra menghela nafasnya "Biar aku aja!" Ujar Candra lalu menyalakan mobilnya. Candra menyalakan klakson mobilnya beberapa kali.
Tak lama munculah seseorang yang berpakaian satpam membukakan pintu gerbang.
Candra memasuki mobilnya kesebelah kanan yang merupakan area parkir. Terdapat tiga mobil mewah yang terparkir disana.
Candra mematikan mobilnya, lalu memegang tangan Angel seraya menatapnya "Bantuin aku ya!" Ujar Candra tersenyum.
Angel menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Candra lalu keluar dari mobil diikuti oleh Angel. Candra kembali menggenggam tangan Angel. Angel tidak masalah dengan hal itu. Mereka lalu berjalan beriringan masuk kedalam rumah Candra.
Candra membukakan pintunya. Angel dibuat melongo oleh apa yang dia lihat sekarang.
"Wow" decak kagum langsung keluar dari dalam mulutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPLOIT (COMPLETED)
Teen FictionJUDUL SEBELUMNYA: "Starlyn & Candra" Pacaran bukan hanya sekedar kode, tembak, lalu jadian. Tapi bagaimana proses dan perjalanan. Starlyn, perempuan yang terjebak dalam dekapan masa lalu yang menyakitkan dipertemukan dengan Candra, sosok menyenangk...