"Lo bukannya punya banyak alat buat bikin art Can. Bokap lo udah pulang? Cuman bawa begituan. Gak guna banget, oleh oleh buat kita mana?" Ujar Randi.
"Benda kaya gituan gak ada gunanya dibawa kesini. Lo kan kalau bikin art suka diruangan lo sendiri. Lahh, kenapa sekarang lo bawa alat alat ini kerumah Randi nyet?"
Candra mendecih kesal "Buat dijadiin cemilan lo berdua kalau lapar. Buka mulut lo, gue suapin satu satu mati lo berdua"
Malam ini mereka sedang berkumpul dirumah Randi sekarang. Tadinya Randi akan mengajak Candra ke Candy Club, karena mereka sudah lama tidak bermalam di Candy Club. Randi merindukan belaian kasih sayang seorang perempuan katanya. Bukanya menyetujui ajakan Randi, Candra malah mengeluarkan seperangkat alat untuk membuat art, desain, dan lainya yang digunakan pada media kertas.
"Kalau isinya coklat sih gue mau mangap"
"Mangap nenek lo ompong, bukanya masuk kedalam perut malah nyangkut dimulut. Jakun lo yang ada makin gede"
"Banyak bacot lo berdua. Yang penting barang ini bagus kan?" Tanya Candra.
"Bagus soalnya belum dipake" ujar Randi dengan tampang oonnya.
"Yang bener setan!" Kesal Candra.
"Bagus soalnya baru dibeli. Betul tidak?" Ujar Randi kembali.
Dena terkekeh sedangkan Candra mendengus kesal. Anak ini benar benar tidak berguna untuk hidup.
"Gue bunuh juga lo njeng. Muak gue!.." sungut Candra seraya berdiri
"... Gue pergi dulu" pamit Candra mengambil kunci motor dan alat alat untuk membuat art.
"Jangan minggat bego. Mati dijalan baru tau rasa lo Can!!!" Umpat Randi berteriak.
"Lo kalau kesini lagi bawa makanan ye Can!" Timpal Dena.
"Itu juga kalau lo masih hidup njengg" teriak Randi kembali.
"Iyee, nanti gue bawa golok biar lo berdua cepet mati" balas Candra dari luar, Candra lalu menggantungkan paper bag yang berisi alat art itu pada stang motornya, lalu menjalankan motornya.
Ditempat lain...
"Lo mulai cari tau tentang kehidupan Candra ya Ngel?" Tanya Intan. Intan sedang berada dirumah Angel sekarang, dia akan menginap sekarang, karena sudah sangat lama sekali dia tidak menginap dirumah Angel.
"Hmm. Gak ada maksud lain. Gue cuman mau tau kehidupan dia karena dia teman gue sekarang, dia juga baik sama gue. Sama kaya lo, meskipun gue udah ngemanfaatin dia kaya gitu, dia gak pernah menjauh sedikitpun dari gue" jawab Angel tanpa melihat Intan. Dia sedang fokus menggambar desain pakaian yang akan di berikan kepada pemilik butiknya nanti.
Intan tersenyum "Setidaknya lo ada rasa peduli sekarang terhadap laki laki. Bagus lo mau membuka diri, karena dengan begitu gak akan ada lagi rasa beban di diri lo. Lo tau kenapa banyak manusia yang depresi dan memilih bunuh diri, karena mereka terlalu banyak beban, sedangkan beban yang mereka miliki tidak bisa mereka curahkan. Untuk itu lo harus membuka diri sekarang terhadap orang lain, jangan sampai masa lalu lo mempengaruhi masa depan lo..."
"...Mereka bagian dari masalalu hanya sebuah pelajaran untuk bekal sekarang dan nanti dalam kehidupan kita yang akan datang, agar kita bisa jauh lebih teliti dalam memilih jalur kehidupan apa yang akan kita lewati. Baik buruknya apa yang kita pilih itu adalah resikonya, suka atau tidak kita harus tetap menerima itu dan menjalaninya. Gue gak mau lo depresi, lalu bunuh diri hanya karena beban dimasa lalu lo yang membebani kehidupan lo dimasa sekarang Ngel, jangan sampai kaya gitu!" lanjut Intan.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPLOIT (COMPLETED)
Teen FictionJUDUL SEBELUMNYA: "Starlyn & Candra" Pacaran bukan hanya sekedar kode, tembak, lalu jadian. Tapi bagaimana proses dan perjalanan. Starlyn, perempuan yang terjebak dalam dekapan masa lalu yang menyakitkan dipertemukan dengan Candra, sosok menyenangk...