SeokJinie.

370 44 12
                                    

Awas banyak Typo, kata kasar, sadisme. Bila merasa tidak nyaman dengan Cerita ini silahkan membaca yang lain saja. Jika ada kesamaan alur, judul dan tokoh itu murni sebuah kebetulan.

Happy Reading and Please Vote.
👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯👯

"Saat kau mengucapkan 'Selamat datang' pada seseorang, Maka kau Harus Siap mengucap 'selamat Tinggal' pada orang tersebut."-SeokJin
.
.
.
.
.
.
.
.
-SeokJin Pov-

Aku terbangun dari tidur nyenyaknya. Suasana rumah dihari libur cukup Sepi karena teman temanku memilih menginap ditempat lain, Semisal Jimin yang menginap dirumah Kei dengan Alasan Kerja kelompok padahal Modus. Atau Yoongi dan Namjoon yang memilih menginap diperkemahan ditengah Hutan. Hoseok pulang Kerumah Noonanya. Taehyung dan Jungkook, entah kemana Dua bocah itu pergi sejak tadi malam.

"Selalu seperti ini jika hari libur. Mereka semua meninggalkan Ku dirumah tanpa Teman satupun, Dasar Kejam." Gerutuku.

Aku bergegas Mandi karena Tubuhku terasa Sangat Lengket akibat Aku berolahraga dihutan tadi malam dan lupa untuk mandi dan langsung tertidur saat bertemu dengan kasurku.

Selesai mandi aku berniat untuk sarapan, bukan sarapan Sih, ini sudah jam 10 siang. Saat terlambat untuk ukuran makan pagi. Aku membuka kulkas dan tercengang.

"Sial! Aku lupa belanja Bulanan." Rutukku pada kulkas yang sebenarnya tidak bersalah itu.

Aku duduk dikursi meja makan, mencoba ngehubungi Taehyung atau Jungkook. Tapi, belum sempat aku menekan nomor telepon mereka, Seseorang yang kurindukan menelpon.

"Yeoboseyo, Yara-Yya." Ucapku.

"Oppa, kau bisa Jemput aku? Aku akan berlibur selama 2 hari dikorea. Oh, aku juga ingin bertemu dengan Kei." Ucap Yara dari seberang Telepon.

"Kau pulang? Cuma 2 hari? Tumben sekali." Ucapku.

"Tch, kau lupa, oppa? Hari ini hari peringatan Kematian kedua orang tua kita. Dasar Pabo." Gerutu Yara.

"Ah, aku melupakan hal itu. Pantas saja Kau pulang. Baiklah aku akan menjemputmu dibandara. Jangan menghilang." Ucapku

"Kau kira aku hantu bisa menghilang? Cepatlah, sebelum aku naik Taksi kerumahmu." Ucapnya.

"Berani kau naik taksi? Ku potong Uang Transfermu." Ancamku.

"Makanya cepat jemput aku! Dasar Menyebalkan." Ucapnya sambil mematikan sambungan telepon.

Aku terkekeh pelan, adikku itu imut sekali. Baiklah, sekarang aku harus menjemput Nenek sihir itu dibandara.

<<●>>

"Woah! Aku kembali menghirup Udara Korea setelah bertahun tahun tinggal Di LA." Ucap Yara.

"Kau semakin lama semakin memalukan." Ucapku sambil menaikkan Masker yang tadi ku turunkan.

Yara memukul bahu ku dengan Kencang.

"Aish, dasar sadis." Ucapku sambil mengusap bahuku.

"Oppa, ayo makan Es krim dulu. Setelah itu kita bertemu Dengan Kei,ya." Ucapnya. Aku hanya mengangguk.

<<●>>

"Kau kenal Kei? Yang aku tau kita tidak pernah berkenal dengan Kei dulu saat Hyuna masih Hidup." Ucapku.

Bisa ku lihat Yara menghentikan Suapan Es krim kedalam mulutnya. Dia menatapku.

"Apa?" Tanyaku tanpa menoleh padanya.

[END] Werewolf. [NSFW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang