KEJUTAN

23.4K 330 2
                                    

Bell pulang sekolah berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas untuk segera pulang kerumah masing masing. Aurel membantu Luchia untuk berjalan ke parkiran.

"lo balik sama gue aja. Palingan supir lo belum jemput." Kata Aurel memapah Luchia.

"Iya iya. Kalau gue tolak ajakan lo, Lo pasti bakal maksa gue." jawab Luchia disertai kekehan kecil.

"hehe.. jelas lah"

"eh bibir sisa! Biar Luchia balik sama gue aja" sergah seorang cowok berkulit putih dengan mata sipit. Siapa lagi kalau bukan Dave.

"apa lo bilang? Bibir sisa apaan lagi! dasar otak mesum."

"eh lo kan emang bibir sisa. Suka nyinyir dan ngomong asal jeplak".

"dasar otak mesum. Lo tu selalu bikin gue kesel. Mau lo apa ha?!" Aurel yang mulai tersulut emosi.

"udah!. kalian ini jangan ribut terus. Lama lama kalian jatuh cinta baru tau rasa" ucap Luchia yang menengahi perdebatan mereka yang tak akan ada ujungnya kalau tidak ditengahi.

"Enggak!" ucap mereka bersamaan. Luchia melihat kearah mereka satu persatu.

"tuh.. belum apa apa kalian udah kompak"  Luchia sembari tertawa.

"Auah gelap." ucap mereka bersamaan lalu meninggalkan Luchia.

"woy.. kok gue ditinggalin sih. Rel..his.. apa banget sih mereka. Kan gue cuma becanda. Hmm.. ngeselin banget mereka berdua." Luchia lalu segera menuju gerbang dengan berjalan pincang karena kakinya yang masih sakit.
.
.
.
  saat berada di pertengahan jalan. Tiba tiba ada yang memegang tangannya. Luchia menghentikan langkahnya.

"waduh siapa nih yang main pegang tangan gue?. Gue gampol juga ya" ucap Luchia dalam hati dan bersiap untuk memukul orang tersebut. dan..

"woy ini gue Dave. Lo mau mukul gue? silahkan nih pipi alus gue udah siap."

"Gue kira siapa, ternyata lo kunyil" Luchia

"Gue mau ajak lo pulang bareng. Tadi Mama lo telfon gue buat antar lo pulang. Katanya sekalian ada yang mau dibicarain. Entah apa itu dan gue juga gak mau tau soal itu. Sekarang lo pulang bareng sama gue." ucap Dave sembari menggandeng tangan Luchia untuk segera ke mobil dave. Namun Luchia masih mematung di tempatnya.

"gak usah pakek gandeng gandeng juga kalik. Kesempatan banget lo mau pegang tangan gue" ucap Luchia melepaskan tangan Dave.

"yeee... gr banget sih lo. Siapa juga yang nyari kesempatan pegang tangan lo. Udah ah lo mau balik nggak gue tinggal nih. " dave lalu meninggalkan Luchia.

"heh... tungguin gue. Daaaave..." teriak Luchia. Namun Dave menghiraukannya.

"jangan cepet cepet napa sih Dave. kaki gue masih sakit" Luchia dengan mata melihat ke kakinya. Dave menghentikan langkahnya mendadak, alhasil Luchia menabrak punggung Dave.

"lo kalau jalan jangan berhenti mendadak dong. Sakit nih kepala gue kepentok punggung lo yang keras kaya batu itu" Luchia mengelus kepalanya.

"sini gue gendong lo sampai ke mobil." ucap Dave terkesan dingin.

"loh .. gak salah denger gue. Lo mau gendong gue. mbb... buahaaahahha.... mbbbbttt" Dave membekap mulut Luchia.

"mbbbtt....." Luchia meronta. Dave melepaskan tangannya.

"mau lo apa sih he! maen bekap mulut orang aja. Susah napas nih gue"Luchia mengibaskan tangan di wajahnya.

"heh! niat gue baek tau. Gue nolongin lo biar lalet kagak masuk tuh ke mulut lo. Denger ya. lo tuh cewek jaga dong image lo. Masak cewek kalau ketawa kagak ada feminim-feminimnya. Buset dahh.." Dave menggeleng-geleng kan kepalanya.

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang