PILIHAN 5

5.8K 88 0
                                    


Eka melihat mobil Rendi, ia melambaikan tangan. Mobil Rendi berhenti tepat di depan Eka. Rendi memakai hem semi lepis yang bagian lengan tergulung sampai ke siku serta celana jeans berwarna hitam. Dan memegang sebucket bunga mawar lalu memberikannya pada Eka. Eka menerima bunga itu.

"Buat aku? Wah...terima kasih ya"ucap Eka. Rendi hanya mengangguk dan tersenyum.

Kemudian ia membukakan pintu mobil untuk Eka. Eka masuk mobil dan rendi menutup pintu mobil. Kemudian ia masuk kedalam mobil dan segera melajukannya ketempat mereka akan makan malam.

Sesampainya disana, Rendi membukakan pintu untuk Eka. Eka keluar dari mobil. Rendi mengulurkan tangannya. Eka menatap Rendi sejenak, lalu menerima uluran tangan Rendi.

Malam ini malam yang romantis Ren. Terima kasih kamu sudah memperlakukanku seperti ini. Ini lah yang aku harapkan dari kamu. Semoga saja kamu bisa membalas perasaanku. Aku bahagia sekali. Sampai rasanya aku pengen nangis. Tapi satu hal yang membuatku sedih. Yaitu kepada siapakah hati kamu akan berlabuh. Kepadaku atau Luchia. Kalau memang hati kamu bukan untukku, aku harap kamu masih menganggap ku sahabatmu dan selalu kau anggap ada.. batin Eka.

Rendi menarik kursi, Ekapun duduk. Rendi duduk didepan Eka. Seorang pelayan menghampiri mereka. Rendi memesan makanan kesukaan Eka saat juga memesan tempat itu.

"Ren, malam ini kamu romantis banget." ucap Eka tersenyum masih pada Rendi. Rendi membalas senyuman eka.

"Aku senang lihat kamu senyum."Jawab Rendi. Eka mengangguk.

Tak lama kemudian, pesanan mereka datang. Eka terkejut dengan makanan yang sudah terhidang di depannya. Makanan itu adalah makanan kesukaan Eka. Dan satu hal lagi yang membuatnya tambah bahagia yakni, Rendi juga memesan makanan yang sama dengannya. Setahunya, rendi tidak terlalu suka dengan makanan sea food.

"Kita makan dulu" ucap Rendi.

"Ren, kamu makan sea food? Bukannya kamu tidak terlalu suka dengan itu?"

" Aku pernah coba. Ternyata rasanya tidak terlalu buruk seperti apa yang ku pikirkan. Ini benar-benar enak. Sejak itu aku mulai menyukainya." ucap Rendi seraya tertawa kecil. Eka mengangguk dan tertawa.

Demi apa? Makanan favorit gue juga disukai Rendi? Aa.... rasanya pengen teriak kenceng. Batin Eka.

................

"Ka, aku mau bicara serius sama kamu"ujar Rendi disela makannya. Eka menghentikan aktifitas makannya sejenak kemudian menatap Rendi.

"Bicara apa Ren?" Rendi menghela napas panjang.

"Aku sudah menentukan pilihanku Ka" Eka terdiam. Ia membiarkan Rendi melanjutkan pembicaraannya.

"Aku sudah putuskan untuk memilih..." ucapan Rendi terhenti karena Eka memotongnya.

"Jangan sekarang Ren, bukankah kamu terlalu cepat untuk memberitahuku? Lebih baik kamu pikir-pikir kembali Ren. Aku yakin kamu masih ragu dengan perasaanmu. Aku harap pilihan kamu akan menjadikan kamu lebih baik kedepannya. Sekarang kita fokus UN dulu saja. Aku nggak mau nilai kita jelek karena masalah ini" ucapan Eka membuat rendi mengangguk paham. Mereka melanjutkan makan malamnya.

.......

Luchia duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya. Luchia menatap bintang meskipun yang terlihat hanya beberapa. Entah kena angin apa Dave tiba tiba dia ingin duduk di balkon. Lalu ia keluar, dan melihat luchia yang tengah duduk dengan kepala menghadap atas menatap langit malam.

"Mikirin apa sih lo. Segitunya banget mikirin orang yang nggak pernah mikirin lo."

"Lo kenapa sih Dave? Sibuk banget ngurusin gue. Hak guelah mau mikirin siapa. Oh atau jangan-jangan lo cemburu lagi sama gue"

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang