Hari ini adalah pemakaman Shalsa. Eka, Rendi, Mama Shalsa serta teman-teman sekolah Shalsa mengantarkan jenazah Shalsa keperistirahatan terakhirnya.
Eka memeluk Mama Shalsa. Rendi membawa payung dan memakai kacamata hitam. Matanya bengkak karena kemarin dia melanjutkan menangis di rumahnya.
Semua memanjatkan doa untuk Shalsa. Semua pelayat pun pergi. Mama Shalsa juga pulang. Di kuburan Shalsa hanya ada Eka dan Rendi. Rendi memberikan payung kepada Eka dan ia berjongkok lalu mengusap nisan yang bertuliskan nama Shalsa.
"Selamat jalan sayang. Semoga kamu bahagia disana. Aku sayang kamu Shal" Kata Rendi. Eka ikut berjongkok di samping Rendi. Dia mengusap punggung Rendi.
"Ren,pulang yuk." Rendi mengangguk.
"Shal, kita pulang dulu ya. I Love You." Ucap Rendi mencium nisan Shalsa. Lalu mereka pulang.
........
Luchia berada di balkon kamarnya. Ia masih memikirkan soal perasaannya pada Rendi. Dia juga membawa ponselnya. Dia berharap kalau Rendi menghubunginya.
Namun dari kemarin, Rendi tidak menghubunginya. Bahkan terakhir ia berbicara dengan Rendi waktu di depan kelas Luchia
"Iss.. gue ngapain coba nungguin dia hubungin gue. Emang gue ini siapanya dia. Pacar aja bukan. Toh suka-suka dia mau jalan sama cewek lain itukan hak dia. Tapi kok nyesek ya."
"Yaelah mb. Galau ya ditinggal pujaan hati yang lebih memilih ratu hatinya dari pada ratu macan." Luchia menoleh ke balkon samping kirinya.
"Maksud lo apa?!" Dave hanya tertawa.
"Maksud gue. Lo itu ratu macannya dan gadis yang bersama cowok itu kemarin itu ratu hatinya. Eh tapi lo itu lebih pantesnya jadi ratu singa kalau nggak ya gorila. Kan lo kalau lagi marah tuh mirip banget sama mereka" ucap Dave seraya tertawa terbahak-bahak. Luchia yang geram pun menimpuk Dave dengan sandalnya. Sandal Luchia mengenai mulut Dave yang menganga karena tertawa.
"Cuih ... cuih.. sandal lo masuk mulut gue" Dave membersihkan mulutnya. Luchia tertawa terpingkal pingkal.
"Haduh.. perut gue sakit..hahahhaha... sumpah lucu banget. Makan tuh sendal" Luchia tertawa memegangi perutnya. Dave yang merasa kesal dengan Luchia pun melempar asal sandal itu.
"Woy sandal berharga gue tuh. Main lempar aja.cariin nggak?!" Gertak Luchia
"Nggak ogah gue. " ucap Dave lalu masuk ke dalam kamarnya.
"Davee..." teriak Luchia. Luchia menghentak-hentakkan kakinya karena kesal. Ia pun masuk ke kamarnya.
..Sandal Luchia yang tadi di lempar oleh Dave mengenai kepala seseorang.
Pluk!!..
"Adaw" orang itu melihat benda yang menimpuk kepalanya tadi.
"Sandal siapa ini. kebangetan banget dah yang main lempar. Nggak tau apa ada orang ganteng disini." Ia mencium aroma sesuatu.
"Kaya kenal aroma ini. Kaya aroma handbody centong yang biasa dipakai mantan terindah gue nih" ia mencium sandal itu.
"Nah kan bener.. aroma hand body centong nya kecium. Bener nih. Eh tapi kok ada disini? Apa dia rumahnya di sekitar sini?"
"Tapi kok gue nggak pernah lihat dia ya. Oh ya gue lupa kan baru kemarin gue pindah disini. Gue harus cari tau rumah dia dan bisa tiap hari apel deh."
"Ihir.. Cinderella Luchia, pangeran Angga akan segera mencari mu dan mempersunting mu secepatnya agar tidak diambil orang."
"Woy, sudah gila ya lo?" Kata seseorang yang tiba-tiba datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √
RomanceMenikah adalah hal yang sakral dan terjadi sekali seumur hidup. Namun bagaimana kalau menikah bukan atas dasar cinta melainkan perjodohan? akan kah aku dan Dave bahagia kelak? Atau kah aku lebih memilih rendi dari pada dave?