Bagaimana nih ceritanya? Makin gaje. Aku tambah gajein aja ya.. hehe.. maaf typo bertebaran..Sok atuh lanjut baca..
....................
DAVE POV
Karena rasa penasaranku, akhirnya aku menanyakan hubungan dia dan Rendi. Ku letakkan gitar ku ke kamar lalu bergegas menemui Luchia. Aku melompati besi yang menjadi pemisah antara kamarku dengan Luchia. Aku segera mengajaknya ke kamarnya.
"Heh lo ngapain sih masuk ke kamar gue?" Ucapnya melepas kasar genggamanku.
"(Memasukkan tangan ke saku celana) kita kan bentar lagi mau nikah. Jadi gak papa dong kalau gue masuk kamar calon istri gue. Kan sekalian ..." ucapku terpotong karena dia menjewer telingaku. Aku mengerang kesakitan. Aku menyentil tangannya. Dia melepas jewerannya.
"Sakit be*ok." Ucapnya sembari mengelus tangannya yang memerah karena sentilan ku. Aku mengusap telingaku yang panas karena jewerannya.
"Heh! Telinga gue juga sakit nih." Dia hanya bersedekap dada.
"Lagian gue juga nggak mau kali lakuin itu sama lo" Dia melotot kearah ku. Aku hanya mengangkat kedua bahuku.
"Lo tadi mau ngomong apa? Cepetan gue nggak punya banyak waktu" ucapnya dengan nada ketus.
"Gue cuma mau nanya, apa hubungan lo sama Rendi? Kenapa lo bisa deket sama dia?" Tanya ku.Menjatuhkan harga diriku didepannya demi pertanyaan yang menurut gue memalukan.
"Mbb.bhuaahahahhaha... " dia tertawa terbahak-bahak. Aku menaikkan satu alisku.
Apa ada yang salah dengan pertanyaanku? Kenapa dia tertawa?
"Lo sehatkan? Lo nggak diapa-apakan sama Rendi kan?" Tanyaku dengan nada khawatir.
"Lo tuh apa-apaan sih. Jangan sok care deh sama gue. Lagian ngapain sih lo mau tau soal hubungan gue sama Rendi. Emang gue siapa lo? Mau gue pacaran kek sama Rendi, mau enggak kek. Bukan urusan lo kan?" jawabnya yang entah kenapa membuat dadaku terasa sesak.
Ya memang ada benarnya juga sih ucapan dia. Lagian ngapain juga aku kepo dengan hubungan asmaranya sama cowo itu. Ada apa sebenarnya dengan diriku? Biarkan saja dia mau pacaran sama siapa. Toh bukan urusan ku juga. Tapi... kenapa ya dada ku terasa sesak?. Ah sudahlah mungkin memang karena kepanasan saja di kamar ini. Mending sekarang aku pulang.
LUCHIA POV
Aku melihatnya terdiam lama. Entah apa yang ada dipikirannya. Apa dia mikir macam-macam ya? Ah tidak. Kurasa dia bukan orang yang seperti itu. Selang beberapa menit, dia pergi dari kamarku tanpa pamit. Biasanya selalu aku usir. Tapi.. ini malah pergi gitu aja. Kan kesel jadinya. Kenapa dia nggak jahili aku?. Biasanya sebelum dia kembali ke alamnya, dia selalu menjahili ku. Tapi.. ah mungkin dia lelah. Yasudah biarkan saja. Emang dasar orang aneh.
Aku tiduran di ranjang ku lalu mengambil ponsel di nakas. Ada beberapa pesan dari Angga. Angga? Dia adalah mantan kekasihku yang masih saja mengharapkan ku. Aku tau aku emang cantik, dan aku akui angga itu cowok ganteng. Tapi.. aku nggak mau kalau balikan lagi sama dia. Aku sudah tidak mau berurusan lagi dengannya. Aku sudah terlalu sakit hati karenanya. Aku putus dengannya juga itu yang putusin dia bukan aku. Padahal aku cinta banget sama dia. Bayangin rasanya gimana diputusin gitu aja tanpa ada alasan dan besoknya dia pergi dan pulang sekolah selalu bareng cewek lain?
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √
RomanceMenikah adalah hal yang sakral dan terjadi sekali seumur hidup. Namun bagaimana kalau menikah bukan atas dasar cinta melainkan perjodohan? akan kah aku dan Dave bahagia kelak? Atau kah aku lebih memilih rendi dari pada dave?