PILIHAN

8.2K 109 0
                                    

   Rendi mencoba menghubungi Luchia. Namun, Luchia tidak mengangkatnya. Sudah berulang kali Rendi menghubungi Luchia, hasilnya tetap sama.

"Kok nggak diangkat? Kemana dia?apa dia marah?" Pikir rendi. Ia kembali mencoba menelfon luchia.

"Tadi masih tersambung. Sekarang malah nggak aktif" ujarnya lalu meletakkan hpnya di nakas.

......

    Dave menidurkan Luchia di kamar luchia. Dia menyelimuti tubuh mungil Luchia. Dave mengusap lembut kepala Luchia lalu mencium kening Luchia. Dave tersenyum lalu keluar.

"Den Dave sudah mau pulang?" Tanya ART dirumah Luchia yang sudah berada di ambang pintu kamar Luchia. Dave mengangguk.

"Iya bi. Saya titip dia ya. Nanti kalau ada apa apa, hubungi saya." Kata Dave yang mendapat anggukan dari ART itu yang bernama bi ijah.

.......

     Kringg.... kringg.... kring...

Jam weker di kamar Luchia berbunyi nyaring yang menunjukan pukul 05.30. Perlahan luchia membuka mata. Ia mengerjapkan matanya yang sedikit kabur. Lalu ia menekan tombol off dan jam weker itu sudah tidak berbunyi nyaring lagi. Luchia bergegas ke kamar mandi namun, ia kembali lagi ke tempat tidurnya dan mencari keberadaan ponselnya. Di tempat tidur,ia tidak menemukan ponselnya. Di nakas ia juga tidak menemukan. Di meja belajar pun sama. Ia terus mencari keberadaan ponselnya.

"Gue taruh mana sih hp gue?kok nggak ada di tempat biasa." Luchia pun menyerah dan berteriak memanggil ARTnya.

"Bii... bii ijahh.." teriak luchia di dalam kamar. Tak lama bi ijah datang.

"Ya non? Ada apa?"

"Bibi tau dimana aku meletakkan ponselku? Aku lupa. Aku juga sudah mencari di tempat biasanya, Tapi nggak ada" Luchia. Bi ijah mencoba mengingat-ingat.

"Oh ya non coba tanya saja sama den Dave. Soalnya semalam den Dave yang mengantar non Chia ke kamar". Luchia mengerutkan dahinya.

"Dave? Yasudah aku mau kekamarnya Dave." Luchia pun menuju ke balkon kamarnya Dave. ARTnya kembali ke dapur. Luchia melompati pagar besi yang rendah itu.

  Luchia mengetuk pintu "Dave.... dave..." Tak ada respon dari dave. Ia pun mengeraskan suara ketukan pintunya.

.....

  Dave masih terlelap di balik selimut tebalnya. Padahal alarm di kamarnya sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun ia masih sibuk dengan dunia mimpinya.

  Dave mendengar suara ketukan pintu namun, ia tak menggubrisnya. Merasa terusik dengan suara ketukan pintu yang semakin keras, Dave pun dengan malas membuka matanya seraya mengacak ngacak kasar rambutnya.

"Arghh... siapa sih pagi-pagi berisik banget ketuk pintu kamar orang. Ganggu orang tidur aja" gerutu Dave yang kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan membuka pintu balkon.

"Ck. Ngapain sih lo berisik tau. Ganggu orang ganteng tidur aja" ujar Dave yang kesal dengan orang yang menyebalkan menurut Dave.

"Gue kesini cuma mau nanya sama lo. Lo tau nggak hp gue dimana? Gue udah cari muter muter kamar nggak ketemu. Pasti baterainya udah habis sekarang." Ucap Luchia yang menjelaskan kedatangannya. Dave terdiam. Ia mengingat kejadian semalam yang ia lakukan. Ya.. mencium kening luchia.  

  Semoga saja bi ijah tidak melihatku mencium kening lia. Batin dave

"Woy malah diem. Lo tau nggak?" Teriak luchia di depan wajah dave.

"Gue taruh di laci. Soalnya hp lo berisik banget ada yang telfon. Gue mau angkat nanti lo marah lagi sama gue. Yaudah gue taruh di laci biar nggak ganggu tidur lo". Luchia mengangguk.

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang