Luchia masih mengejar dave. Saat berada ditikungan koridor sekolah, Luchia menabrak seseorang. Alhasil mereka jatuh dan pantat luchia mendarat mulus di lantai.
BRUKK.!!!!!
"Aduh" ucap Luchia mengelus pantatnya yang sakit. Orang yang ditabrak Luchia pun berdiri. Mereka saling pandang.
"Kak Rendi, Luchia" ucap mereka bersamaan.
Rendi mendekati Luchia dan mengulurkan tangannya untuk membantu Luchia berdiri. Namun Luchia menepis tangan Rendi.
"Gue bisa sendiri"ucap Luchia lalu berdiri.
"Maaf, sorry" ujar Rendi dan Luchia bersamaan. Luchia menatap Rendi sekilas lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Gue yang harus minta maaf. Bukan lo" ucap Luchia dengan nada ketus.
"Aku ingin bicara suatu hal sama kamu"
"Sorry gue nggak bisa. Gue ada urusan sama Dave" ucap Luchia beranjak pergi dari hadapan rendi. Namun, dengan cepat rendi mencekal lengan Luchia. Luchia menghentikan langkahnya.
"Aku mohon Chia". Luchia menuruti kemauan Rendi. Lalu mereka berjalan menuju taman belakang sekolah. Mereka duduk di bangku taman. Suasana hening, tidak ada yang membuka suara. Luchia yang merasa jengahpun akhirnya membuka suara.
"Bentar lagi mau bel masuk. Gue balik aja" Luchia beranjak dari bangku namun, rendi mendudukan Luchia kembali.
"Kenapa kamu marah sama aku?" Luchia terdiam. Rendi masih menunggu jawaban luchia.
Iya juga sih kenapa gue marah sama dia? Kan terserah dia juga mau deket sama siapa aja. Gue nggak berhak marah. Kan gue bukan siapa siapa dia. Apalagi cewek itu. Tapi... kenapa gue nggak rela kalau dia deket sama yang lain. Apa gue jujur aja sama rendi kalau gue ada rasa nggak suka sama tuh cewek. Batin Luchia.
"Em... Ren. Jujur aja aku nggak suka liat kamu akrab sama cewek yang waktu itu" ucap Luchia tanpa melihat kearah Rendi. Rendi mengerutkan kening.
"Maksud kamu?"
"Beberapa hari lalu, aku lihat kamu dengan cewek itu, di sini dan dirumah sakit."
"Ah... Itu Eka. Dia sahabatku"
"Sahabat?"
"Ya dia sahabatku sejak Smp. Rumah kita berdekatan. Dan dia mengenalkan ku pada sahabat masa kecilnya yang bernama Shalsa. Dulu aku pernah ceritakan ke kamu waktu kita makan bedua pertama kali. Aku menyukai Shalsa saat pandangan pertama. Aku memberanikan diri untuk menyatakan perasaan ku dan akhirnya kita pacaran." Jelas Rendi. Luchia masih bungkam. Dia menunggu kelanjutan cerita Rendi
"Ya ternyata shalsa mutusin hubungan kita ada alasan. Dan alasannya itu karena penyakit yang dideritanya." Luchia mengerutkan keningnya.
"Penyakit?" Ulang Luchia. Rendi mengangguk.
"Dia mengidap penyakit kanker hati stadium 4. Waktu aku dan Eka ke kelas kamu waktu itu, kami mau pergi kerumah sakit buat jenguk Shalsa. Ya Eka memang baru cerita dengan ku disini juga tempatnya" jelas Rendi yang membuat Luchia terdiam.
"Terus gimana keadaan Shalsa?" Pertanyaan Luchia membuat rendi mengalihkan pandangannya. Rendi menatap lurus.
"Dia sudah pergi" Luchia mengerutkan dahi.
"Maksudnya pergi?"
"Dia sudah meninggal." Luchia tercengang.
"Maaf ya ren. Aku turut berduka cita" Rendi mengangguk dan tersenyum.
"Kalau boleh tau kenapa kamu nggak suka liat aku deket sama Eka? Emang kamu pernah kenal dia sebelumnya?". Luchia terdiam sejenak.
"Ya, aku nggak kenal sih sama dia. Tapi aku tau dia. Dulu aku pacaran dengan anak sekolah lain. Namanya Angga. Kami baru pacaran satu tahun tapi, dia malah mutusin aku tanpa sebab. Waktu sehari setelah putus, aku liat dia jemput cewek itu. Aku berfikiran kalau cewek itulah yang merusak hubungan ku dengan mantanku"jelas Luchia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √
RomanceMenikah adalah hal yang sakral dan terjadi sekali seumur hidup. Namun bagaimana kalau menikah bukan atas dasar cinta melainkan perjodohan? akan kah aku dan Dave bahagia kelak? Atau kah aku lebih memilih rendi dari pada dave?