BAB 36

9.4K 131 0
                                    

"Ceraikan istrimu yang nggak berguna itu! Kamu menikah dengannya cuma karena harta kan? Buat apa kamu pertahanin pernikahan palsu mu itu? Ceraikan dia dan nikahin aku!"

"Hahah...buat apa aku menikahimu?! Menikahimu akan membuatku sesangsara. Lebih baik aku bertahan dengan pernikahan palsu dan bergelimang harta dari pada menikah denganmu dan menjadi miskin. Aku nggak mau. Lagi pula jangan mengaku-ngaku kalau itu adalah anakku. Hei! Jangan pernah mimpi jika aku akan menikahi mu. Sudah begini saja, kita akhiri semuanya. Gugur kan bayi itu. Aku akan mentransfer uang ke rekeningmu sebagai ucapan selamat tinggal. Berapapun jumlahnya itu terserah kamu. Dan ... jangan pernah ganggu aku!"

Tut... tut.. tut

"Reno..hallo..reno..! Hais.. dasar laki-laki Bre*****. Arghh...." Vania membanting Ponselnya. Ia menghampiri Luchia dan melampiaskan amarahnya pada Luchia. Ia menampar Luchia dan memukul perut Luchia.

Bugh!!

"Aws..." rintih Luchia.

"Itu buat Lo yang udah rebut Dave dari gue." Teriak Vania

Bugh!!

"Aws...hen..ti..kan..vania.."

"Itu buat lo yang udah milikin Dave" teriak Vania

Bugh!!!

"Van..a..ku mohon hentikan... ja..ngan lukai..anak..ku"

"Itu karena lo yang udah sebabin ini semua" teriak Vania

Bugh!!

"Van.."

"Itu bonus buat Lo! Hahahah...."

Luchia mencoba menahan sakit di perutnya. Ia melihat ke bawah dan terkejut melihat darah mengalir di kakinya.

Nak..bertahanlah. kamu harus kuat. Dave.. tolong anak kita. Selamatkan anak kita. Batin Luchia.

Tubuhnya terasa lemas.

"Van..kamu nyalahin aku untuk semua ini? Bukankah kamu sendiri yang menyebabkannya? Aku sama sekali tidak tahu apa-apa." Ucap Luchi terbata-bata. Kemudian ia tak sadarkan diri. Vania hanya terdiam dan menatap Luchia.

Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi. Orang-orang suruhan Vania panik dan mencoba meloloskan diri. Namun sayang, mereka sudah terkepung dan tak ada lagi jalan keluar untuk kabur. Vania jatuh dengan posisi duduk dilantai karena kakinya tak kuasa menopang tubuhnya. Ia hanya menatap kosong.

"Jangan bergerak! Kalian sudah terkepung. Angkat tangan kalian dan menyerahlah" ucap polisi seraya menodongkan pistol.
Mereka mengangkat tangan.

"Kami tidak melakukan kekerasan pak! Ini semua wanita gila itu yang melakukannya. Kami tidak menyentuh wanita malang itu sama sekali" ujar salah satu penculik.

"Ayo. Nanti jelaskan saat di kantor."
Polisi kemudian membawa Vania dan orang suruhannya.

Dave terkejut melihat istrinya yang tak berdaya dengan banyak luka lebam dan darah yang mengalir di kakinya. Ia bergegas menghampiri Luchia dan membawanya ke Rumah sakit.

Dokter sedang menanganinya. Dave dan keluarganya menunggu di dokter keluar dari ruang ICU.

3 jam kemudian...

Dokter keluar dari ruangan Luchia.

"Dok, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Dave. Dokter menghela napas berat.

"Pasien mengalami keguguran dan banyak kehilangan darah. Kondisi pasien saat ini koma. Transfusi darah saat ini juga diperlukan karena masih kurang satu kantong darah lagi yang golongan darahnya AB+"

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang