BAB 34

10.6K 144 4
                                    

Mereka telah sampai di Cafe.

"Kamu mau pesen makan apa?"tanya Dave seraya memberi buku menu pada Luchia.

"Aku pengen nasi goreng seafood kayaknya enak."

"Apa lagi?"

"Minumnya jus alpukat aja"

"Mb. Pesen nasi goreng seafood 2 dan jus alpukatnya 2"

"Iya mas. Silahkan ditunggu pesanannya" ucap pelayan cafe.
.
.

Luchia melahab habis makanannya. Dave tersenyum bahagia karena melihat istrinya tidak mual saat makan.

"Tugas kuliah gimana?" Tanya Dave.

"Udah sebagian aku cicil sama skripsi juga"

"Nanti biar aku yang lanjutin. Kamu harus banyak istirahat. Oh ya vitaminnya dimunum dulu."

"Mb tolong air putih dong" pinta Dave. Tak lama pelayan itu membawa segelas air putih. Lalu Luchia meminum Vitaminnya.

"Kita jalan-jalan yuk" ajak Luchia.

"Kan habis minum Vitamin. Kamu harus istirahat."

"Kayaknya ini adek bayinya yang pengen."

"Yaudah yuk. Kamu mau kemana?"

"Taman."
Lalu mereka ke meja kasir dan berjalan ke parkiran.

.
.
Sesampainya di taman, mereka berjalan-jalan. Luchia melihat sepasang suami istri dengan mendorong kereta bayi. Ia menghentikan langkahnya. Sontak menbuat Dave khawatir.

"Kamu kenapa sayang? Ada yang sakit? Atau kamu mual?" Luchia menggeleng.

"Mereka terlihat bahagia ya" ucap Luchia. Dave mengikuti arah pandangan Luchia.

"Kita kan juga sama seperti mereka. Bedanya, kalau anak mereka itu sudah lahir kedunia. Sedangkan anak kita masih berkembang didalam sana" ucap Dave seraya mengusap perut Luchia.
.
.
"Gue harus cari cara buat singkirin Luchia dari Dave. Duh...gue kangen banget sama Dave. Tapi, mana mau dia kerumah gue. Oh gue tahu" ucap Vania seraya memecahkan gelas. Kemudian ia mengambil pecahan gelas itu dan digoreskan pada telapak tangannya.

"Aws..." darah segar keluar dari telapak tangannya. Ia mengambil ponsel dan menelepon Dave.

"Kalau nggak gini dia nggak bakal datang. Lo tahan dulu, Van. Dave pasti datang" gumam Vania.
.
.
.
  Dave dan Luchia sedang menikmati senja ditepi danau. Disana juga banyak anak kecil bermain.

Dret...dret...
Ponsel Dave berdering. Ia mengambil ponselnya disaku celana. Tertera nama Vania disana.

"Ngapain dia telepon?"

"Angkat aja. Nggak papa kok"

"Hallo van, ada apa?"

"Dave....to..long"

"Van, lo kenapa?"

"Aws..sakit..Dave.."

"Oke dimana lo sekarang"

"Dirumah"
Tut ...tut..

"Kenapa dengan Vania?"tanya Luchia.

"Aku nggak tahu. Dia cuma minta tolong"

"Yasudah ayo kita tolong dia"
.
.
.
  Mereka sampai dirumah Vania.

"Kayakya dia udah datang. Aws.. gue pura-pura pinsan aja" gumam Vania.

"Vania" Dave membuka pintu Rumah Vania. Ia terkejut melihat tangan Vania bersimbah darah. Dave menghampiri Vania. Ia membopong Vania dan bergegas kerumah sakit.
.
  Sesampainya dirumah sakit, dokter langsung menangani Vania. Tak lama dokter keluar ruangan.

PERNIKAHAN PERJODOHAN (TAMAT) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang