3. Dua Pria Asing

333 25 11
                                    

Lucio dan Aaron keluar melalui pintu belakang, keduanya saling menatap lalu bersamaan menganggukan kepala. Mereka berjalan berlawanan arah, Lucio ke selatan dan Aaron ke utara. Aaron melangkah mantap, dengan mata tajamnya melirik kanan kiri. Mengancingkan resleting jaket kulitnya, lalu melompat melewati pagar.

Hap!

Dan lenyap dalam gelapnya malam.

***

Lucio melangkah perlahan, pria tampan itu menyusuri jalan penuh pertimbangan. Sesekali melihat ponsel, menunggu pesan dari ayahnya. Tak berapa lama, pesan yang ditunggunya tiba.

Namanya Chiara.
Tinggi 170 cm.
Rambut hitam, sebahu.
Terakhir memakai baju warna biru tua.
Ransel abu-abu.

"Chiara?" gumam Lucio menyergit.
Kemudian menekan kunci yang dipegangnya, memasuki mobil yang terparkir 10 meter dari markas. Lalu menjalankan mobil warna hitam itu, senyum terlintas dibibirnya.

"DC 2, Aaron?" panggil Lucio menekan benda kecil yang terpasang ditelinganya.

"Aku sudah mendapat informasi tentang anggota baru, namanya Chiara." ucap Lucio tersenyum, sesekali melirik ke spion.

"Chiara?" sahut Aaron yang, berjalan di atas pagar setinggi 4 meter yang terbuat dari beton. Ia melangkah santai, seolah tak takut jatuh atau mati.

"Heem, dari namanya, sepertinya cantik." imbuh Lucio kemudian terkekeh.

Aaron hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum malas.

"Ya! Kau urus saja anggota cantikmu itu." timpal Aaron, namun ia tak bisa melanjutkan obrolannya karna mendengar suara teriakan. Ia melirik waspada, lalu berbisik.

"DC 2,off!"

***

Lucio menekan sisi kanan jam tangannya, seketika layarnya memanjang menjadi 4 inci.
Terlihat titik warna biru ( Aaron) bertemu titik warna merah, yang tak lain adalah target mereka (penyusup).

Lucio mempercepat laju mobilnya, bergegas agar tugasnya cepat selesai lalu membantu Aaron.

Dengan kecepatan tinggi, hanya butuh beberapa menit Lucio sampai di pelabuhan.
Dia menunggu seseorang yang sesuai informasi. Sayangnya hingga orang terakhir turun dari kapal, tak ada seorang pun yang sesuai informasi ayahnya.

***

Aaron melompat dan menendang perampok yang merampas ransel Chiara.
Perampok itu tersungkur, dengan ransel yang mendarat di wajahnya.
Jam tangan Aaron menyala, menandakan target sudah di depan mata, di sentuhnya jam tangan itu lalu memanjang, dan kelap -kelip. Saat ia arahkan pada gadis yang ditolongnya.

"Siapa kau?!" Aaron mendekati Chiara dengan tatapan bringasnya.

"Ranselku!" teriak Chiara, ranselnya berhasil dibawa lari perampok.

Aaron menoleh pada perampok, yang ia pikir sudah terkapar ternyata masih bisa berjalan terseok-seok sambil membawa ransel Chiara.
Aaron bergegas, tapi mendadak berhenti menoleh Chiara.

"Jangan kabur kau!" perintahnya menunjuk.

"Kabur kemana? Itu kan ranselku!" kesal Chiara berusaha berdiri.

Sebelum melanjutkan mengejar perampok, Aaron berbalik lagi menghampiri Chiara.

"Kau! Sandraku!" ia menarik kasar tangan Chiara, memaksa berlari mengikutinya.

***

Aaron menghempaskan tangan Chiara saat ia menemukan perampok yang kalah cepat dengan pria jangkung itu.
Aaron menendang, menjegal kakinya dan membuat perampok itu tersungkur.
Aaron menarik kerahnya.

DARK CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang