30. Pengakuan.

238 28 109
                                    

Sisi romatic Dark Circle.

Part Le minerale

_______________

Kembali Chiara mendapat informasi baru. Leo dan Asih sepasang kekasih?

Ya, masuk akal. Pasti karena itu, Lucio ada.
Chiara melirik pria disampingnya. Mencoba menerka benarkah Lucio itu kakaknya?

Tetapi yang terjadi, Chiara menemukan sebuah fakta.
Lucio dan Leo memang sama-sama tampan, tetapi garis wajah dan tatapan tidak ada kemiripan.

Ya, Chiara baru menyadarinya saat menatap detail wajah Lucio.

Sama sekali tidak mirip.

Chiara tersentak saat sebuah tangan besar menangkup wajahnya, menutupi pandangan.

"Kau menatapku, seperti singa ingin makan rusa?" Komentar Lucio membuat Chiara menyadari kesalahannya.

"Maaf."

Lucio menghela nafas.

"Kau mendengarkanku?"

"Apa?" Chiara mengerutkan keningnya bingung.
Ia terlalu fokus pada pemikirannya sendiri.

Lucio mengehela nafas lagi, bicara dengan Chiara memang tidak mudah.

"Lupakan." Lucio menghibaskan tangan.

"Apa kau tahu dimana Regan sekarang?"

Chiara menggeleng "Aaron mengusirnya."

"Bukan Aaron tapi Aku."

Chiara sempat menoleh arah lain, kini sepenuhnya menatap Lucio.
"Maksudmu?"

"Sejak kejadian kau mempertaruhkan nyawa demi Regan. Aku memperdalam pencarianku tentang latar belakangnya. Seharusnya Aaron yang bertugas untuk ini. Tapi dia lebih memilih melindungimu secara langsung. Karena dia tidak ingin kau melakukan kesalahan yang sama." tutur Lucio sesekali milirik adiknya, mencoba membaca reaksinya. Tapi Chiara tetap bergeming.

"Dan setelah aku tahu informasi mengejutkan tentang Regan. Aku segera menyusul kalian ke kontrakan."

"Kapan?" Sahut Chiara cepat.

"Tadi malam. Dini hari, Aaron dan Regan masih berdebat tentang kau harus tetap tinggal dan pergi. Akhirnya aku memberi solusi, jika kau keluar kamar sebelum pagi, kau bisa pergi. Jika tidak, tetap tinggal."

Chiara menutup mulutnya yang terbuka. Ia lupa janjinya pada Regan, jika ia akan ikut pergi, setelah Aaron datang. Tapi luka Aaron dan pernyataan cinta pria itu, membuat Chiara melupakan segalanya.

"Dan setelah hampir pagi, kau tak keluar juga. Akhirnya Regan pergi."

"Hanya karena itu?" Chiara menatap penuh selidik, masih tak percaya.

"Tentu saja tidak." Lucio melanjutkan.
"Aku datang kesana untuk informasi penting."

"Apa aku boleh tahu?"

Lucio tersenyum, membelai rambut hitam Chiara.
"Tentu adikku."

Kali Chiara tidak menepis tangan Lucio. Bahkan kembali nyaman dengan perlakuan itu.

"Kau tahu ayah Regan dipenjara?"

"Ya."

"Diasingkan?"

"Ya."

"Regan sulit menemuinya?"

Chiara mengangguk.

"Di tempat pengasingan ayah Regan dianiaya hingga sekarat."

Chiara melebarkan matanya, namun bibirnya tak bersuara.

DARK CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang