22. Menunggu

299 31 78
                                    

Aku ingin kau bersamaku, agar mudah melindungimu. Tapi jika kau memilih pergi, aku bisa apa?

______,,

Chiara membungkuk memegangi lutut, ia menyeka peluh yang menetes di pelipisnya lalu mendongak menatap sekitar. Ia melangkah lagi lebih semangat, meskipun tanah yang ia pijak semakin menanjak.

Ia merogoh ke dalam saku lalu memandangi kertas kusut di tangannya.

Senyum terukir di bibirnya, kala ia mengacungkan gambar itu dan membandingkan dengan pemandangan di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum terukir di bibirnya, kala ia mengacungkan gambar itu dan membandingkan dengan pemandangan di depan.

Senyum terukir di bibirnya, kala ia mengacungkan gambar itu dan membandingkan dengan pemandangan di depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sama." komentarnya bahagia. Ia bahkan menyatukan kedua telapak tangan.
Chiara kemudian mendekat, mencari tempat strategis untuk menunggu. Menunggu Arga.

**

Tadi malam, menjelang dini hari Lucio mengetuk kamarnya. Menyerahkan kertas yang terlihat sudah diremas. Chiara kebingungan, lalu Lucio menjelaskan jika dua hari lalu, saat Lucio diantar Regan. Pria itu berpesan untuk menyerahkan kertas itu pada Chiara.

"Kenapa baru sekarang!" Chiara marah, karena Lucio terlambat mengatakannya. Sudah dua hari, pasti Regan mengira ia tak datang.

"Jika kau jadi aku, apa kau akan melakukannya?" Lucio menatap tajam.

"Setidaknya kau harus sampaikan! Walau setelah itu kau melarang!" Chiara membela diri.

"Dan kau menurut? Kau tidak akan menemuinya?" tantang Lucio melipat kedua tangan di dada.

Chiara diam, ia yakin akan tetap pergi, seperti saat ini. Melihat surat itu, ia ingin segera melesat pergi jika tidak ingat, langit masih gelap.

"Lagi pula, jika aku beri kemarin. Apa ayah akan mengizinkanmu?"

Lucio benar. Lucio memang memberi pesan itu saat Leo tidak ada. Dua jam yang lalu Leo pergi ke pemerintahan pusat untuk laporan rutin yang tertunda karena kode rahasia diubah Regan.

Hari itu setelah Lucio meremas kertas pemberian Regan, Lucio bergegas pergi. Namun baru lima langkah, pria itu menoleh dan memunggut remasan kertas itu lagi dan mengantonginya.

DARK CIRCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang