00

55K 5K 227
                                    

Jalanan Seoul masih tetap ramai walau hari telah larut malam. Sehun membenarkan tudung hoodie dan maskernya agar tak ada yang mengenalinya. Menjadi model membuatnya begitu dikenal di kalangan anak muda. Ia menghela napas sambil menyusuri trotoar dengan hati yang terasa sakit.

Hari ini, ia seharusnya ia menyatakan perasaannya pada senior semasa kuliahnya, Im Yoona. Namun, wanita itu ternyata sudah memiliki kekasih dan sedang berkencan saat ini. Sehun merasa seperti orang bodoh, menyukai seorang wanita selama bertahun-tahun tanpa mendapat balasan.

Sehun menghela napas lagi. Ia melangkah menjauh dari keramaian menuju gang sempit yang selalu ia lalui untuk mencapai apartemennya. Gang sempit itu lumayan seram jika malam hari. Namun, Sehun tak peduli. Hei, ia adalah seorang pria. Lagipula, gang itu merupakan jalan pintas paling cepat menuju apartemennya tanpa harus melewati jalan memutar.

Srek

Sehun menghentikan langkahnya ketika ia mendengar sebuah suara aneh. Ia menatap sekeliling, berjaga-jaga jika ada fans gila yang mengikutinya.

Srek

"Siapa di sana?"

Tak ada jawaban. Hanya terdengar suara derik jangkrik dan gema suaranya sendiri. Merasa tak ada yang aneh, Sehun kembali melanjutkan langkahnya.

Bruk

"Miauw..."

Sehun menghentikan langkahnya dan menatap ke arah seekor kucing yang terjepit diantara tumpukan balok. Ia mendengus dan melanjutkan langkahnya. Sehun tak suka kucing, jadi ia tak ingin menolong kucing itu.

"Miauw miauw..."

Kucing itu mengeong lagi, membuat Sehun berbalik dan melihat ke arah kucing yang terjepit di antara tumpukan balok itu. Kucing itu nampak berusaha membebaskan diri. Dengan tubuh kecilnya, sepertinya ia tak akan bisa lepas dari jepitan balok.

Sehun melangkah mendekati kucing itu, mengangkat balok-balok yang menjepitnya dan perlahan mengangkatnya menuju tempat yang lebih aman. Kucing itu berbulu putih dengan mata hitam pekat. Bulunya begitu bersih, terlihat terawat. Sehun yakin, kucing kecil ini punya majikan.

Kucing itu nampak tertatih, hendak melarikan diri dari Sehun. Namun, ia terjatuh karena kakinya terluka. Sehun berdecak pelan dan mendekati kucing itu. Ia menatap lehernya, mencari tanda pengenalnya. Namun Sehun tak melihat apapun di sana.

Kucing itu menatap Sehun sejenak, dan berdiri lagi hendak pergi. Namun, saat ia mencoba untuk berdiri, saat itulah ia jatuh.

"Ah, kucing bodoh ini," gerutu Sehun kemudian meraih tubuh kucing kecil itu.

Kucing itu mengeong keras, seolah-olah tak menginginkan Sehun menggendongnya.

"Diamlah kucing kecil! Aku hanya mau menolongmu. Kalau sudah selesai, akan kubuang kau ke Sungai Han!"

Anehnya kucing itu berhenti mengeong ketika Sehun selesai berucap. Sehun mengerutkan kening.

"Kelihatannya kau mengerti bahasa manusia ya, kucing?" gumam Sehun sambil berjalan membawa kucing itu pergi dari sana. Ia masih menggumam ketika ia menyadari sesuatu. "Ah, kenapa aku jadi bicara padamu?!"

Ia terlihat seperti orang gila jika ada orang yang melihatnya.

🍑to be continued...🍑

































Note :

I made this work, bcs daddy sehun is so damn hot, i'm burning inside. Bye world.



 Bye world

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kitten ; OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang