Sehun lagi-lagi mengajak Miu ke lokasi pemotretannya. Ia tak bisa meninggalkan wanita itu sendirian saja. Padahal dulu, ia sering kali meninggalkannya untuk pergi kerja. Sementara Sehun menjalani pemotretan, Miu duduk di sofa, memeluk plushienya sambil menggigit snack cokelatnya. Ia nampak manis dengan sweater ungu pastel bergambar kepala kelinci dan rok putih pendek juga kaus kaki berwarna ungu pastel yang menutupi kakinya hingga ke atas lutut.
"Ini." Junmyeon menghampiri Miu dan memberinya susu cokelat kotak seperti yang disuruh Sehun.
Miu menerima kotak susu itu, "terimakasih Hyung."
"Oppa, bukan Hyung! Kenapa kau suka mengikuti Sehun?" gumamnya sedikit kesal.
Sementara Miu tersenyum lebar dan meminum susunya. Sehun akhir-akhir ini sering memberinya susu agar wanita itu sedikit lebih tinggi. Lagipula, kata Kai usianya masih di bawah 20 tahun.
"Sehun bahkan seperti kehilangan pikirannya. Bagaimana mungkin ia mau menikahimu sementara umurmu sendiri masih belum legal? Kau bahkan belum punya tanda pengenal," oceh Junmyeon.
Miu tak membalas dan hanya menatap Junmyeon yang mengoceh dengan polos sambil menyeruput susunya. Ia heran kenapa Junmyeon suka sekali marah-marah beberapa waktu terakhir.
"Hei, kenapa kau mengomeli kekasihku?" Sehun yang baru selesai melakukan pemotretan menatap Junmyeon kesal dan menghampiri Miu.
Ia mengelus rambutnya lembut, sebuah kebiasaan yang sepertinya tak bisa hilang. Junmyeon menghela napas kesal.
"Kau selalu menyusahkanku dan sekarang wanita ini juga. Kalian berdua membuatku stress," gerutu Junmyeon. "Ah, rasanya aku bisa cepat tua. Memangnya karena kau tidur dengannya kau bisa langsung menikahinya? Kau bilang sendiri jika umur manusianya masih belasan tahun, sementara kau sendiri sudah 28 tahun. Beda umur kalian saja membuatku pusing..."
Junmyeon terus saja mengoceh tanpa henti sementara Sehun memutuskan untuk mengabaikannya. Ia menatap Miu sambil tersenyum. Bukannya ia ingin cepat-cepat menikahi wanita itu tanpa alasan, tapi karena ia masih belum punya tandanya.
Yah, Sehun benar-benar dungu. Ia masih belum menyadari jika ia sudah punya tanda pasangan itu. Sementara Miu sendiri juga tidak tahu jika pria itu punya tanda yang sama dengannya.
Pasangan dungu. Sayangnya mereka cocok dan saling mencintai.
"Sehun, kau harus ganti pakaianmu untuk sesi berikutnya."
Sehun menoleh ke arah staff dan mengangguk. Ia kembali menoleh pada Miu.
"Jangan ke mana-mana."
Miu mengangguk, membuat Junmyeon mendengus.
"Memangnya kucing ini akan ke mana kalau bukan mengikutimu?"
Sehun tersenyum. "Ia bukan kucing lagi, ia wanitaku." Kemudian ia beranjak menuju ruang ganti.
Sementara Miu menunggu di luar, Sehun melepas atasannya dan menggantinya dengan yang baru.
"Fotografer bilang kau sebaiknya menunjukan kulitmu. Apa kau keberatan kalau tidak pakai baju?" tanya penata busana yang mengurusi pakaian Sehun.
"Tidak apa-apa."
"Apa kau ingin tatomu ini ditutupi atau dibiarkan saja?" tanyanya lagi membuat Sehun menoleh terkejut.
"Apa?"
"Tatomu mau ditutupi atau tidak?"
Sehun memindahkan tubuhnya sedikit dan menatap ke arah cermin yang memantulkan punggungnya. Kemudian, ia tersenyum lebar. Tato itu -ah bukan, itu tanda pasangan- sama dengan milik Miu, hanya saja ukurannya lebih besar.