04

24.3K 4.5K 248
                                    

Sehun menatap Miu dan Vivi yang sedang bermain. Ia sedikit heran melihat keduanya yang cepat akrab. Padahal biasanya anjing dan kucing sangat suka bertengkar. Namun, Sehun merasa begini lebih baik. Paling tidak, ia tidak harus kerepotan melerai keduanya setelah sejak dua hari yang lalu ia kerepotan mengajari Miu budaya manusia.

"Sehun mau ke mana?" tanya Miu ketika melihat Sehun yang bersiap-siap hendak pergi.

Sehun melirik Miu yang hari ini mengenakan kemeja warna pink dan celana pendek putih. Dalam dua hari, wanita itu langsung bisa mengenakan pakaian sendiri. Namun, Sehun mengernyit ketika melihat kancing baju wanita itu yang terkancing sembarangan.

Sehun mendekati Miu dan membuka kancing bajunya kemudian memasangkannya dengan benar.

"Kancingmu harus rapi seperti ini. Paham?"

Miu mengangguk.

"Aku harus pergi kerja. Kau dan Vivi tinggal di rumah. Makanan Vivi ada di lemari, makananmu ada di meja makan. Jangan ajak Vivi keluar dari rumah dan jangan buat rumah jadi berantakan."

Miu mengangguk lagi. Sehun tersenyum dan mengelus rambut panjang Miu.

"Sepertinya, rambutmu harus dirapikan," gumam Sehun. "Jangan buat masalah."

Sehun beranjak keluar dari apartemennya, mengunci pintu apartemen dan beranjak menuju lift. Meski sedikit khawatir meninggalkan Miu sendirian bersama Vivi, Sehun tak punya banyak pilihan. Lagipula, Miu sudah ia ajari dengan baik.

Drrrt

Sehun merogoh ponselnya yang bergetar seraya masuk ke dalam lift yang pintunya terbuka. Ia menatap layar sejenak. Ternyata telepon dari Junmyeon.

"Kenapa?" tanya Sehun seraya menekan tombol lift dan membiarkan pintu tertutup.

"Bagaimana si wanita kucing itu?"

"Aku sudah mengurusnya dengan baik."

"Kau akan membawanya ke lokasi pemotretan?"

"Memangnya aku ini sudah gila? Kenapa kau meneleponku? Apa kau cuma mau bertanya tentang kucingku?"

"Aku cuma tidak mau ada wartawan yang melihat kucing seksimu itu."

"Berhenti memikirkan tubuhnya!"

"Aku tidak memikirkan tubuhnya. Seohyun lebih menggoda daripada kucingmu. Ngomong-ngomong, pemotretanmu akan berlangsung lebih lama dari biasanya. Selain itu, kau juga harus pergi ke Prancis untuk menghadiri pameran brand Loui Vuitteu."

"Aku tahu. Kau sudah memberitahuku soal itu."

"Memang, tapi sekarang kau punya kucing cantik yang harus diurus. Jika hanya Vivi, aku tahu kau pasti akan menitipkannya pada penitipan hewan. Nah, kucing itu sekarang berwujud wanita cantik, tidak mungkin kau titipkan dia ke tempat penitipan hewan."

"Apa aku sebaiknya menitipkannya ke tempat penitipan anak?"

"Kau gila ya? Minta saja dia berubah jadi kucing lagi dan titipkan di tempat penitipan hewan. Aku bahkan tak percaya aku mengatakan ini. Sepertinya kita berdua akan jadi gila gara-gara kucing itu."

"Lupakan saja. Lebih baik kau fokus juga pada pemotretanku hari ini. Soal kucing itu, biar kupikirkan setelahnya." Pintu lift terbuka, Sehun melangkah keluar dari dalam lift. "Kututup teleponnya."

Sehun berjalan menuju mobilnya yang terparkir di basement. Seandainya kemarin ia naik mobil saja, bukannya berjalan kaki demi seorang Im Yoona, pasti ia tak akan bertemu dengan kucing menyusahkan itu.

kitten ; OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang