10

29.4K 4.4K 608
                                    

Sesuai janjinya pada Miu, ia mengajak Miu dan Vivi jalan-jalan bersama Junmyeon setelah selesai pemotretan. Junmyeon membantu Sehun menuntun Vivi sementara Sehun menggendong Miu yang sedang dalam wujud kucing. Junmyeon melirik leher Miu yang terdapat kalung bola kristal yang kemarin ia belikan untuk Sehun.

"Kau memendekan rantainya?" tanya Junmyeon.

"Tidak. Dia bilang logam mengikuti perubahannya, makanya kalung itu jadi pendek."

"Kucing ini beruntung sekali," kata Junmyeon. "Bahkan wanita-wanita lain hanya berakhir di ranjangmu tanpa mendapat kenangan yang berarti selain waktu kalian bercinta dan uangmu."

"Aku sudah tidak membawa wanita ke ranjangku," balas Sehun datar. "Lagipula, aku melakukan itu saat aku baru masuk dunia model."

Junmyeon hanya berdecih. Mereka tiba di taman dekat hotel. Sehun menurunkan Miu ke rumput. Kucing itu langsung menghampiri Vivi dan bermain-main bersama. Sehun menatap keduanya yang berlari-lari di sekitarnya. Ia memutuskan untuk duduk di rumput.

"Tapi, aku sedikit heran kenapa kau tidak begitu terkejut ketika melihat perubahan Miu. Aku saja sampai membentak kucing itu," ujar Sehun.

"Di dunia ini, tidak ada hal yang mustahil. Aku hidup dengan prinsip itu dan karena itulah aku tak terlalu terkejut ketika melihatnya berubah. Lagipula, kucingmu itu sangat manis. Kalau seram, mungkin aku akan terkejut."

"Aku akan mengadukanmu pada Seohyun," kata Sehun agak kesal.

Junmyeon tertawa geli.

"Kenapa kau begitu overprotektif pada kucing itu? Dia hanya kucing," kata Junmyeon. "Atau jangan-jangan kau suka padanya?"

"Jangan bicara sembarangan. Aku hanya suka manusia."

"Kau tidak akan tahu pada siapa kau akan jatuh cinta."

Sehun mendengus pelan. Itu tidak mungkin. Baginya, Miu sama seperti Vivi. Bedanya, Miu itu siluman kucing. Siluman kucing yang terlalu polos dan menggemaskan dalam wujud manusianya.

Sehun menggeleng dan menarik napas dalam. Tidak, tidak. Wanita kucing itu hanya menggemaskan saat ia sedang makan dan tidur. Selain itu, Sehun selalu merasa kesal dan menyesal karena sudah memungutnya.

"Hei, kucingmu sedang didekati kucing lain."

Sehun menoleh dan mendapati Miu yang sedang bermain dengan kucing hitam putih dengan mata cokelat. Untung matanya bukan biru.

"Kucing itu tidak bisa sembarangan merayu kucingku," gerutu Sehun kesal dan beranjak menghampiri Miu.

Kucing hitam putih itu berlari pergi ketika Sehun mendekat. Sementara Miu mendongak dan mengeong pada Sehun. Sehun menggendong Miu dan Vivi yang sejak tadi bermain sendiri dan membawanya ke tempat ia duduk.

Junmyeon menatap Sehun dengan alis berkerut.

"Apa?" tanya Sehun pada Junmyeon.

"Sepertinya, kau akan jatuh hati pada kucing manismu itu."

"Hei!"

🍑🍑🍑


Junmyeon sejak tadi duduk diam di sofa sambil menatap Sehun yang bolak-balik dari koper ke pintu kamar mandi untuk mengambilkan pakaian untuk Miu. Selang beberapa waktu kemudian, Miu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kaus kuning muda bergambar gudetama dan celana pendek katun warna pink muda.

Miu sedikit berubah penampilannya sejak beberapa hari lalu Junmyeon melihatnya. Rambut panjangnya yang seingat Junmyeon mencapai pinggang kini dipangkas dengan model layer tanpa poni. Sehun menarik Miu menuju meja rias dan mendudukannya di kursi. Ia kemudian menyisir rambut Miu lembut walau mulutnya terus mengomel. Pria itu juga menguncir rambut Miu dengan ikat rambut yang diberikan oleh penata rambut kemarin dengan hati-hati.

kitten ; OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang