Are ya ready(͡° ͜ʖ ͡°)
Warn, its almost explicit.
Miu menuruti suruhan Junmyeon untuk memberikan obat kepada Sehun. Ya, Junmyeon memberinya sebuah botol kecil berisi obat yang katanya berkhasiat untuk membuat Sehun merasa lebih baik. Junmyeon juga menyuruh Miu tak memberitahu Sehun tentang obat itu. Tentu saja Miu menurutinya. Memangnya ia akan membantah?
Namun, ia menatap obat itu dengan kening berkerut, sedikit merasa ragu jika cairan bening di dalam botol itu benar-benar obat. Entahlah, cairan itu terlihat mencurigakan.
"Apa benar ini bisa membuat Sehun lebih baik?" gumam Miu ragu.
Pada akhirnya, Miu tetap menuangkan setetes obat itu ke dalam minuman Sehun. Kata Junmyeon, setetes saja sudah cukup. Namun, wanita itu tak begitu yakin. Alhasil, ia meneteskan lagi obat itu hingga beberapa tetes. Sebenarnya bukan beberapa tetes lagi, tapi hampir setengah botol. Miu meletakan botol obat itu di meja dan membawakan teh buatannya pada Sehun.
Semoga Sehun tidak mati karena obat itu.
"Apa ini?" tanya Sehun heran ketika Miu menyodorkan tehnya kepada Sehun.
"Junmyeon bilang, Sehun harus minum teh jika sedang merasa tidak baik."
Sehun mengernyit. Kenapa Junmyeon menyuruh Miu melakukan ini? Padahal ia bisa membuat teh sendiri. Namun, Sehun tak ambil pusing dan meneguk teh buatan Miu. Ia memang sedikit kelelahan setelah membereskan ruang penyimpanan tadi siang. Sementara Miu duduk di hadapannya, menatap Sehun dengan wajah penasaran.
"Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Sehun dengan alis berkerut.
Miu menggeleng dan menunduk. Apa benar obat yang diberikan Junmyeon bisa membuat Sehun merasa lebih baik? Kenapa khasiatnya lama sekali? Sehun sudah menghabiskan tehnya. Sementara Miu masih menatapnya penasaran.
"Kenapa kau menatapku seperti itu lagi?" tanya Sehun kesal. Lagi-lagi Miu menggeleng, membuatnya mendengus. Kucing itu memang suka melakukan hal yang aneh kan?
Sehun kemudian memutuskan untuk tak menghiraukan Miu dan menyalakan TV untuk menonton. Sudah hampir tiga puluh menit Sehun menonton ketika ia mulai merasa kepanasan. Ia mengusap keringat yang tiba-tiba mengucur dari dahinya. Padahal AC menyala dengan suhu rendah, kenapa ia kepanasan?
Sehun menghela napas dan beranjak menuju dapur untuk mengambil air dingin. Ketika ia sedang menuangkan air dingin dalam gelas, ia melihat botol obat pemberian Junmyeon yang terletak di atas meja dan melotot kaget.
Oh sial.
"Miu!" panggil Sehun hampir berteriak.
Miu berlari tergopoh-gopoh menghampiri Sehun.
"Ya?"
"Apa kau memasukan ini dalam minumanku?" tanyanya sedikit emosi.
Miu mengangguk tanpa rasa bersalah. "Junmyeon bilang Sehun akan jadi lebih baik setelah minum itu. Apa Sehun sekarang sudah merasa lebih baik?"
Sehun mengerang kesal dan frustasi. Ya Tuhan, kenapa ia harus punya kucing sebodoh Miu?!
"Astaga, Miu! Itu obat perangsang!"
🍑🍑🍑
Miu menatap Sehun takut-takut. Pria itu nampak sangat kesal sejak tadi. Ah, seharusnya ia tidak menuruti suruhan Junmyeon untuk memasukan obat itu dalam minuman Sehun. Sekarang pria itu jadi marah padanya.