Velove POV
Sepulang sekolah.
"Hari ini kok hati gue terasa seneng banget yah, karna kejadian tadi, Nathan cowok badboy yang ganteng ngajak gue makan"
"Kok gue selalu kebayang mimpi gue itu, apa bener gue jatuh cinta pada Nathan. Ahh enggak nggak nggak."
Tok, tok, tok.
Bunyi ketukan pintu kamar ku."Ia bentar..." ucapku sambil berjalan membuka pintu.
"Ehh. Bi Reni. Kenapa?" tanyaku penasaran.
"Itu di bawah ada tamu non!" ucap Bi Reni memberitahu.
"Siapa Bi?" tanyaku lagi.
"Gak tau non. Bibi baru liat" jawab Bi Reni dengan ekspresi bingung.
"Oh yaudah. Suruh tunggu aja. Aku turun Bi" ucapku menyuruh Bi Reni.
"Baik non" kata Bi Reni sambil jalan ke bawah.
Ku perhatikan penampilanku sebentar kaos merah muda, celana jeans pendek, rambut terurai.
Gue pun turun kebawah dan
"Ehh Velove" ucap seseorang."Ehh. Elo kok tau rumah gue?" tanya ku bingung melihat ke sumber suara tersebut.
"Mimpi apa gw semalam. Sampe nih cowok udah di rumah gue aja" ucapku dalam hati.
"Tadi gue liat lo turun dari taxi di depan rumah ini" ucap seseorang yang ternyata adalah Nathan.
"Lo ikutin gue?" tanya ku penasaran.
"Ahelah. Lo ge-er banget, tadi gue lewat. Rumah gue di gang sebelah" jawab Nathan tersenyum miring.
"Ahh kepedean banget lo Vel. Malu-maluin aja" ucapku dalam hati.
"Woi, kok bengong?" ucap Nathan sambil menggoyangkan tangan nya di depan wajah ku.
"Eh iya. Terus lo kenapa kesini?" tanyaku bingung.
"Gue cma mau tanya jadwal pelajaran aja. Gue lupa liat tadi di sekolah" jawab Nathan asal.
"Oh yaudah. Entar yah gue ambil buku dulu" balas ku.
"Tumben-tumbenan ada anak nakal mau tanya jadwal pelajaran" batinku.
"Nih jadwalnya lo nulis apa foto aja?" ucapku bertanya.
"Nulis aja. Hp gue abis batrei" jawab Nathan.
"Okelah. Ehh gue lupa lo mau minum apa?" tanyaku.
"Enggak. Gue nulis jadwal langsung pulang" balas Nathan.
"Yaudah dehh" jawabku nada pelan.
"Ahh kok nggak lama-lama aja sih di sini" batinku.
"Ahh bodoh kenapa gue gak minum aja biar lebih lama di rumah Velove" batin Nathan.
"Udah nih. Thanks yah" ucap Nathan sambil memberi buku.
"Ehh. Iya sama-sama" ucapku mengambil buku ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"