Author POV
Sepulang sekolah Velove merebahkan tubuhnya di tempat tidur masih dengan pakaian seragamnya. Tiba-tiba terdengar suara dibalik pintu kamarnya.
"Vel, kamu belom makan kok udah tiduran aja?" ucap Dewi bertanya.
"Iya ma... Velove kenyang, tadi dapet traktiran dari temen Velove" ucap Velove membalas pertanyaan ibunya.
"Ya udah kalo lapar makanan udah di bawah. Mama mau keluar bentar" ucap Dewi kembali.
"Oke deh ma" balesnya lagi.
Dibalik jawaban nya tadi pada mama nya, Velove sedang memikirkan sesuatu.
Velove POV
"Kenapa yahh. Kok gue ke inget terus sama anak baru itu. Padahal kenal aja barusan tadi di kelas"
"Kenapa sejak liat anak itu gue keinget mimpi gue buat dapetin pasangan yang baik dan mapan"
Berpikir sebentar.
"Emang sih dia ganteng tapi kan kelakuannya"
Tadi setelah pulang sekolah Velove berjalan dari koridor ke gerbang depan, dan mendegar beberapa gosip tentang Nathan.
Flashback on.
"Ehh denger denger ada anak baru yah di kelas akuntansi?" seorang murid bertanya ke yang lainnya.
"Iyaa. Katanya sih anak pindahan yang sengaja dikeluarkan di sekolah nya karena kelewatan nakalnya" ucap murid lainnya.
"Tapi denger-denger dia ganteng loh. Jadi gak sabar pengen liatnya besok"
Flasback off
"Ahh tapi gak mungkin gue jatuh cinta sama dia. Gak mungkin dia jadi mimpi yang selalu gue tunggu selama ini"
"Kenapa gue jadi parno gini sih. Kan dia cuma anak baru yang terkenal badboy, arghhhh"
---
Author POV"Vel, lo tidur?" tanya Ryan sambil mengetuk pintu kamar Velove.
"Enggak, kenapa emang?" tanya balik Velove ke kakaknya.
"Buka dong, gue mau masuk!" pinta Ryan dengan nada memohon.
"Yaudah bentar" bales Velove.
Dibukalah pintu kamar nya kemudian kembali menuju ranjangnya.
"Loh kenapa? Ada masalah cinta butuh tempat curhat? Atau sekedar ganggu gue?" ucap Velove memulai percakapan.
"Ahh enak aja loh, gue gak akan pernah galau" ucap Ryan bangga.
"Terus kenapa ke sini? Minta gue nyanyiin" bales Velove bangga juga.
"Ahh kepedean, gue ke sini mau tanya sama lo?" ucap Ryan dengan nada ragu-ragu.
"Nanya apaan emang?" tanya Velove penasaran.
"Ehmm. Gue mau ngenalin pacar gue yang baru ke mama sama papa" kata Ryan rada membingungkan.
"Lahh terus kenapa tanya gue, apa hubunganya ama gue?" timpal Velove kembali.
"Lo kayak nggak tau papa aja" bales Ryan mulai frustasi.
"Kenapa emang ama cewek baru loh?" ucap Velove.
"Dia gak mau gue suruh pake pakaian yang rapi. Mau nya pake hotpants sama kaos doang" ucap Ryan sambil menundukkan kepala.
"Yaelah itu cewek lo punggut di mana? Kek cabe-cabean aja" ucap Velove mengejek.
"Yaelah ngomong sama lo gak bakal ada solusinya" bales Ryan menyesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"