Author POV
Seperti biasa pagi ini Velove masih terbawa dalam mimpi nya
Karena hari minggu.
"Ahh... Nathan... Bangun Nathan" teriakan Velove seiring dengan terbangun nya Velove dari mimpinya.
"Uhh, ternyata cuma mimpi" ucap Velove mengusap dadanya.
Ternyata mimpi Velove adalah Nathan yang ditabrak kereta. Velove pun segera membuka hpnya dan chat ke Nathan
Line
Vadeline: Woi Nathan!!!
Nathan kaget melihat Velove kirim pesan duluan. Biasanya harus dia yang duluan nge chat.
Nathan lalu melakukan panggilan Video
"Nih anak malah video call" ucap Velove pada dirinya sendiri bingung. "Angkat gak yah?" tanya Velove pada diri sendiri. "Angkat deh" Velove pun menekan tombol terima panggilan video tersebut.
"Pagi Vel, ehh rambut elo berantakan banget!!!" ucap Nathan.
"Nih anak rajin banget pagi-pagi udah mandi. Gue aja baru mau mandi" ucap Velove dalam hati.
"Lo sibuk gak hari ini?" tanya Velove.
"Kenapa emang?" tanya Nathan balik.
"Jalan yuk?" jawab Velove.
"Tumben lo yang ngajak gue jalan. Biasanya juga-" ucap Nathan terpotong.
"Mau gak?" tanya Velove.
"Iya. Jam berapa kamu bisa nya?" tanya Nathan menerima ajakan Velove.
"Jam dua siang" ucap Velove
"Oke dehh tuan Putri" ucap Nathan senyum miring.
"Bukannya tuan Putri nya elo sihh Putri cabe?" tanya Velove tertawa jahat.
"Hushh, gitu-gitu juga temen lo. Lagian kenapa? Lo cemburu?" tanya Nathan dengan wajah serius.
"Hah? Apa? Gue cemburu? Impossible" jawab Velove salah tingkah.
"Yaudah gue mau sarapan. On time yahh. Jangan buat gue nunggu. Bye" ucap Nathan seiring mematikan panggilan video nya.
"Elo emang mimpi gue Nat. Lo itu selalu bikin hati gue luluh. Mulai dari sifat lo sampe penampilan lo bikin gue suka sama loh. Lo bisa bales nggak yahh mimpi gue ini, perasaan gue ini ke elo" batin Velove.
---
"Selamat siang" ucap Nathan mengetuk pintu rumah Velove.
"Siang siapa yah?" ucap Velove berpura-pura tidak tahu itu Nathan.
"Orang ganteng bu, mau ketemu anak ibu" jawab Nathan.
"Ohw, sihh anak cantik membahana itu" ucap Velove sembari membuka pintu.
"Huahahaha. Yang kek gitu dibilang cantik" ejek Nathan yang langsung di beri tatapan senang dari Velove.
"Apa lo bilang, gue imut, makasih ya Pak tua" ucap Velove mengejek balik Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"
