Author POV
Sesampainya Nathan di taman belakang sekolah, ia tidak melihat siapa pun di taman itu, tapi tiba-tiba terdengar suara seseorang.
"Woi, lo punya nyali juga dateng ke taman ini" bunyi suara itu.
"Siapa lo? keluar" teriak Nathan.
"Gue" ucap orang itu yang ternyata adalah Mikhael.
"Apa masalah lo ama g--" ucap Nathan terhenti.
"Shitt, lo fight sama gue, itu juga kalo lo berani" ucap Mikhael.
"Dalam sejarah gue gak pernah takut sama orang, selain orang yang gue sayang kayak Velove" ucap Nathan memancing emosi Mikhael.
Terjadilah perkelahian antara mereka berdua.
"Maju, mundur, cantik, cantikk" suara nyanyian Bu Hana yang baru saja dari ruang guru.
"Ehh, ehh, bentar-bentar, suara apa itu, ehh ada lagi" ucap Bu Hana mencari sumber suara. Karena memang taman belakang sekolah berdekatan dengan ruang guru.
"Aduh, apa itu, ehh, siapa itu" ucap Bu hana lagi setelah melihat ada dua orang sedang berkelahi.
"BERRRHEEENNNTIIII" teriak Bu Hana.
Terhentilah pertarungan antara Nathan dan Mikhael.
"Sekarang kalian pulang dan panggil orang tua kalian besok" ucap Bu Hana lalu menunjuk ke arah gerbang sekolah.
---
Nathan POV
"Auhhh, pelan-pelan tante" ucapku pada Tante Inka yang mengobati luka memarku.
"Ini kok bisa sampe gini?kamu berantem sama siapa lagi?" tanya Tante Inka.
"Sama si tikus curut tante" jawabku.
"Siapa?" tanya Tante Inka mengernyit.
"Itu cowok yang demen ama Velove" jawabku lagi.
"Ohww, iyaiya" ucap Tante Inka
"Aduh, Nathan bingung tante mau jelasin ke Velove gimana" ujarku sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Kamu juga, mau ladenin tu anak" ucap Tante Inka.
"Hehe, eh iya tante" ucapku sambil nyengir
"Kenapa?" tanya Tante Inka.
"Ehmm, dipanggil guru besok" jawabku.
"Huh, sekalian tante labrak aja tu anak keknya yahh" ucap Tante Inka.
"Buset, gak usah tante" ucapku.
Tiba-tiba ada notif masuk di hp Nathan.
"Tante, Nathan ke atas dulu yahh, nyonya besar udah nyariin" ucapku
"Oke deh" ucap Tante Inka.
Line
Vadeline: Nathan?
VergioNathan: Iya, orang ganteng stok terakhir di sini.
Vadeline: Oh, Velove cantik cuma ngetest aja.
Vadeline: Nat, Vc dong, Velove kangen!
"Ahhww, mampus gue" ucapku menepuk jidat.
VergioNathan: Ehmm, telpon aja yah, soalnya kouta aku mau habis, nanti kalo di pake Vc, gak bisa chat sama kamu lagi.
Vadeline: Oke deh, cepetan telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream
Teen Fiction"Mimpi..." "Mimpi itu memang sudah menjadi kenyataan, tapi kenapa hanya untuk sesaat saja?" "Kenapa dia hadir dalam hidupku? menjadi mimpiku? tapi hanya sekedar datang lalu pergi" "Apa mungkin, Nathan ternyata bukan mimpi ku?"
